Perawatan Paliatif dan Kualitas Hidup Penderita Kanker

Authors

  • Anita Anita Jurusa Keperawatan, Politeknik Kesehatan Tanjungkarang

DOI:

https://doi.org/10.26630/jk.v7i3.237

Keywords:

Perawatan Paliatif, Kualitas hidup, Kanker

Abstract

Data riskesdas tahun 2013 prevalensi kanker di Indonesia adalah 1,4 per 1000 penduduk atau sekitar 330.000 orang. Kanker merupakan penyebab kematian no 7 di Indonesia. Penderita kanker tertinggi di adalah kanker payudara dan kanker leher rahim (Kemenkes, Mediakom, edisi 55, 2015). Pengobatan kanker memberi dampak negatif pada fisik dan mental, serta mempunyai pengaruh yang besar terhadap konsep diri. Jika konsep diri terganggu, maka berpengaruh terhadap pikiran dan tingkah laku seseorang, antara lain: kesedihan, kekhawatiran dan ketakutan akan masa depan dan kematian. Kondisi ini mempengaruhi kualitas hidup penderita kanker. Kualitas hidup penderita kanker dipengaruhi pemahaman individu terhadap penyakitnya,  sehingga penderita tahu cara menjaga kesehatan. Aspek dimensi yang mempengaruhi kualitas hidup penderita adalah fisik, psikologis, hubungan social dan lingkungan. Melalui perawatan paliatif penderita diajak untuk lebih bisa menerima keadaannya sehingga masih bisa menjalani hidupnya meskipun umurnya tak lama lagi. Kualitas hidup penderita dengan penyakit tak bisa disembuhkan akan terus memburuk atau menurun jika harapan penderita tidak sesuai dengan kenyataan yang ada. Perawatan paliatif  memberikan dukungan dalam hal spiritual dan psikososial, dukungan moral kepada keluarga yang berduka. Untuk itu dibutuhkan empati yang besar dan kemampuan khusus dalam melakukan perawatan paliatif dari tenaga kesehatan.  Salah satu aspek penting dalam perawatan paliatif adalah kasih, kepedulian, ketulusan, dan rasa syukur. Begitu pentingnya aspek ini, sampai melebihi pentingnya penanganan nyeri yang mutlak harus dilakukan dalam perawatan paliatif. Perawatan paliatif merupakan pendamping pengobatan medis. Perawatan paliatif merupakan bagian penting dalam perawatan penderita kanker dengan prioritas utama adalah kualitas hidup dan bukan kesembuhan penderita. Meningkatnya kualitas hidup penderita karena perawatan paliatif, diharapkan akan membantu penderita siap secara psikologis dan spiritual, serta tidak stres menghadapi penyakit yang dideritanya.

References

Dibi. 2015. Kualitas Hidup Penyandang Kanker Payudara Patut Diperhatikan. http://swa.co.id/2015/07/28 (Diakses pada 5 November 2016).

Irawan, E. 2013. Pengaruh Perawatan Paliatif terhadap Pasien Kanker Stadium Akhir. ejournalbsi.ac.id/jurnal-ilmu-keperawatan. Jurnal Keperawatan. Vol 1, No.1, September 2013. Hlm 34-38.

Kemenkes RI. 2013. Pedoman Teknis Pelayanan Paliatif Kanker. Jakarta.

Kemenkes RI. 2015. Kanker Pembunuh Papan Atas. Mediakom. Edisi 55.

Lubis, N. Hasnida. 2009.Terapi Perilaku Kognitif pada Pasien Kanker. Medan: USU Press.

Lutfa, Umi. 2008. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Kecemasan Pasien dengan Tindakan Kemoterapi di Ruang Cendana RSUD Dr. Moewardi Surakarta. http://etd.eprints.ums.ac.id/ (Diakses tanggal 22 November 2016).

Pratiwi, TF. 2012. Kualitas Hidup penderita Kanker, Developmental and Clinical Psychology. Vol 1 , No 1.

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. 2013. Laporan Riset Kesehatan Dasar Tahun 2013. Jakarta.

Saraswati, Sri Haryani. 2009. Hubungan Antara Kecemasan pada Penderita Kanker yang Mendapat Kemoterapi dengan Konsep Diri. Jurnal Keperawatan dan Kebidanan (JIKK), Vol I, No.1 Desember 2009.

Soetarjo. 2013. Improve Your Quality of Life; Get Positive Energi and Promote Mental Health. Laporan oleh Maulana. Seminar Nasional Positif 2013 yang digelar oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fapsi Unpad, Sabtu (23/02) di Aula Rumah Sakit Pendidikan Unpad, Bandung. http://www.unpad.ac.id/2013/02/kualitas-hidup-seseorang-terlihat-dari-interaksi-dengan-kehidupan-di-sekitarnya/

Sugiaman, S. 2016. Perawatan Paliatif Apa Sih?. http://i-careclinic.com/perawatan-paliatif-apa-sih.html (Diakses 5 November 2016)

Taher, A. 2010. Seminar dan Konferensi Press Memperingati Hari Hospis dan Perawatan Paliatif Sedunia. Jakarta.

Downloads

Published

19-12-2016