Pengaruh Dari Neptune Krill Oil pada Manajemen Disminorea pada Remaja Putri Kelas X di SMA Negeri 1 Pringsewu
DOI:
https://doi.org/10.26630/jk.v7i3.222Keywords:
Neptune krill oil, Manajemen disminorhea, RemajaAbstract
Hasil survei Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) cabang Bandar Lampung tahun 2014, dismenorhea  menempati urutan pertama keluhan yang sering dialami wanita, sebesar 65,3% selain siklus menstruasi yang tidak teratur. Prevalensi dismenorhea  lebih tinggi pada kelompok usia remaja 10-20 tahun sebesar 71,4%. Tujuan penelitian ini diketahui pengaruh dari neptune krill oil  pada manajemen disminorea pada remaja putri kelas X di SMA Negeri 1 Pringsewu tahun 2016. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan menggunakan rancangan desain  eksperimen dengan menggunakan pendekatan one group pre and post test. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh remaja putri kelas X di SMA Negeri 1 Pringsewu yang berjumlah 193 orang, sampel dalam penelitian ini berjumlah 30 orang. Teknik sampling dalam penelitian ini menggunakan teknik accidental. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini univariat dan bivariat dengan uji t-test.Tingkat nyeri dismenorhea  sebelum diberi Neptune krill oil  pada siswi kelas X SMA Negeri 1 Pringsewu memiliki rata-rata tingkatan nyeri yaitu 8,190 (pada skala 1-15), Tingkat nyeri dismenorhea  setelah diberi Neptune krill oil  pada siswi kelas X SMA Negeri 1 Pringsewu memiliki Rata-rata tingkat nyeri yaitu 4,747 (pada skala 1-15). Ada pengaruh pemberian Neptune krill oil  terhadap intensitas nyeri dismenorhea  pada siswi kelas X SMA Negeri 1 Pringsewu Tahun 2016 (p-value=0,000). Diharapkan remaja putri dapat mengetahui bahwa salah satu cara untuk mengurangi nyeri dismenorhea  adalah dengan mengkonsumsi Neptune krill oil. Sehingga remaja putri dapat menerapkannya dirumah saat mengalami dismenorhea.References
Anurogo. Dito & Wulandari, Ari. 2011. Cara Jitu Mengatasi Nyeri Haid. Yogyakarta: Andi Yogyakarta.
BKKBN. 2014. Prevalensi Penderita Dismenore di Indonesia. Dalam www.jurnalkesehatanreproduksi.com (Diakses tanggal 21 Juli 2016).
Kumalasari, dkk. 2012. Kesehatan Reproduksi Untuk Mahasiswa Kebidanan dan Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
Lestari, Indah. 2013. Apa Itu Krill Oil?. https://www.merdeka.com/ireporters/sehat/apa-itu-krill-oil-.html. Diakses pada Agustus 2016.
Manuaba, Ida Bagus Gde. 2007. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta: EGC
Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
PKBI Bandar Lampung. 2014. Survei Kesehatan Remaja. Bandar Lampung.
Potter & Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses &. Praktek. Jakarta: EGC.
Sampalis, et al. 2003. Evaluation of the Effects of Neptune krill oil â„¢ on the Management of Premenstrual Syndrome and Dysmenorrhea. Altern Med Rev, 8: 171-179.
Sentra Kawula Muda Lampung (SKALA). 2014. Perilaku pada Remaja Terhadap Dalam Menangani Dismenore. www.radaronline.com (Diakses pada taggal 11 Januari 2016).
SMA Negeri I. 2016. Laporan UKS. Pringsewu. Lampung.
Suhartatik. 2003. Hubungan Gejala Saat Menstruasi dengan Produktivitas Kerja Perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta. Yogyakarta: UGM.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish in this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License (CC BY-SA 4.0) that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors can enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.