Hubungan Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) dengan Kejadian Diare pada Anak Bayi di Wilayah Kerja Puskesmas Paduan Rajawali Kecamatan Meraksa Aji Kabupaten Tulang Bawang
DOI:
https://doi.org/10.26630/jk.v7i3.217Keywords:
Makanan pedamping ASI (MP-ASI), Kejadian diare, BayiAbstract
Diare merupakan salah satu penyebab utama kesakitan dan kematian pada masa anak-anak di negara berkembang. Diare disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya adalah pemberian MP-ASI yang terlalu dini. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan makanan pendamping air susu ibu (MP-ASI) dengan kejadian diare pada anak bayi di Wilayah Kerja Puskesmas Paduan Rajawali Kecamatan Meraksa Aji Kabupaten Tulang Bawang tahun 2016. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu/ keluarga anak bayi yang pernah mendapatkan MP-ASI dan berobat di Wilayah Kerja Puskesmas Paduan Rajawali Kecamatan Meraksa Aji Kabupaten Tulang Bawang pada bulan Februari-Maret 2016, yang diambil dengan technic purposive simple. Analisis bivariat menggunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan yang signifikan antara makanan pendamping air susu ibu (MP-ASI) dengan kejadian diare pada anak bayi dengan р-value 0,030 (<α=0,05). Peneliti menyarankan kepada petugas kesehatan Puskesmas untuk meningkatkan pelayanan kesehatan dengan cara memberikan penyuluhan kesehatan mengenai waktu, frekuensi, porsi, jenis dan cara pemberian MP-ASI dini.References
Andriana. 2010. Hubungan Pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) dengan Kejadian Diare Pada Bayi Usia <6 bulan di Desa Koto Tinggi Wilayah Kerja Puskesmas Rambah. Jurnal Keperawatan. http://www.andriana.online.com (Diakses 7 Maret 2016).
Alimul, H. 2008. Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta: Salemba Medika.
Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:
Rineka Cipta.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2010. Tentang Pedoman Pemberian Makanan Pedamping Air Susu Ibu (MP-ASI). Jakarta. http://www. google.co.id/search=firefox=departemen+kesehatan+republik+indonesia=Penelusuran+Google. (Diakses pada tanggal 3 April 2016).
Dinas Kesehatan Lampung. 2016. Profil Kesehatan Provinsi Lampung. Lampung.
Dinas Kesehatan Kabupaten Tulang Bawang. 2016. Profil Kesehatan Kabupaten Tulang Bawang. Lampung.
Kementerian Kesehatan RI. 2014. Pedoman Tata Laksana Diare Balita. Jakarta.
Mansjoer.A, dkk. 2009. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi ketiga. Jakarta: Media Aesculapius.
Prawirohardjo, S. 2010. Ilmu Kebidanan. Edisi keempat. Jakarta: Bina Pustaka Sarwono.
Puskesmas Paduan Rajawali. 2015. Profil Kesehatan Puskesmas Paduan Rajawali. Kabupaten Tulang Bawang.
Sasongko. 2012. Hubungan Pemberian MP-ASI dengan Kejadian Diare pada Bayi Umur 0-6 bulan di Kecamatan Pedan Kabupaten Klaten Surakarta. Jurnal Kesehatan. http://www.sasongko.online.com (Diakses pada tanggal 10 Maret 2016).
Sugeng, M. 2013. Hubungan Pemberian MP-ASI dengan Kejadian Diare pada Bayi Umur 0-6 bulan di Desa Bancak Kabupaten Semarang. Jurnal Kesehatan dalam http://www.sugeng.online.com. (Diakses pada tanggal 10 Maret 2016).
WHO. 2009. Diare. http://wwwblogspot.com/2014/diare.html (Diakses pada tanggal 2 April 2016).
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish in this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License (CC BY-SA 4.0) that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors can enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.