Kegiatan “Rumah Belajar†Sebagai Media Menganalisis Perilaku Keluarga dengan Risiko Kejadian Balita Stunting

NLP Yunianti Suntari C, I Ketut Gama

Abstract


The rate of stunting or dwarf or acute malnutrition in children aged 1000 days in Indonesia is stagnant, which is around 37% of births from 2007 to 2013 (World Bank Report: Aiming High and Riskesdas, 2013). Children who are stunted will be more susceptible to illness and experience a decline in cognitive abilities that impact on the child's economic abilities in the future. Family development and empowerment is part of sensitive nutrition interventions. In carrying out its function role, the family has views and beliefs which will certainly affect the way the family takes care of children. This family paradigm is a basic belief held by the family, and guides actions in caring for and caring for their children. The "Rumah Belajar" activity guide for researchers developed into a joint study guide that families can do as a medium to analyze risky behavior in families with stunting toddlers in Singakerta Village, Ubud. This research uses quasi-experiment design. 66 families as a control group and 72 families as a treatment group. Samples are taken randomly from the number of banjar/posyandu available. Test the difference in the average of two sample pairs, before and after the "Rumah Belajar" activity in the treatment group. The results of the correlation before and after the "Rumah Belajar" in the treatment group showed a .866 figure with a probability value (sig) of .000. This means that family risk behavior is significantly related. Based on the comparison of the probability value (sig) .000 <0.05, then Ha is accepted that there are significant differences in family risk behavior before and after the "Rumah Belajar" activity.


Keywords


Family behavior; "Rumah Belajar" activity; Stunting

Full Text:

PDF

References


Dinas Kesehatan Bali. (2018). Pemantauan Surveilans Gizi Tahun 2018. Denpasar.

Direktorat Gizi Masyarakat. (2017). Buku Saku Pemantauan Status Gizi (PSG) Tahun 2017. Jakarta: Direktorat Jendral Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan RI.

Hartono. (2017). Status Gizi Balita dan Interaksinya. Grobogan Jateng: Hanum Publisher.

Hurlock, B. Elizabeth. (2013). Perkembangan Anak. Jilid 1. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Kemendesa PDTT. (2017). Buku Saku Desa dalam Penanganan Stunting. Jakarta.

Kementerian Kesehatan RI. (2017). Situasi Balita Pendek. Jakarta Selatan.

Kementerian Sosial RI. (2018). Modul Pengasuhan dan Pendidikan Anak. Jakarta.

Marimbi, H. (2010). Tumbuh kembang, status gizi dan imunisasi dasar pada balita. Yogyakarta: Nuha Medika, 26-7.

Mitra, M. (2015). Permasalahan Anak Pendek (Stunting) dan Intervensi untuk Mencegah Terjadinya Stunting (Suatu Kajian Kepustakaan). Jurnal Kesehatan Komunitas, 2(6), 254-261. http://jurnal.htp.ac.id/index.php/keskom/article/download/85/69

Mugianti, S., Mulyadi, A., Anam, A. K., & Najah, Z. L. (2018). Faktor Penyebab Anak Stunting Usia 25-60 Bulan di Kecamatan Sukorejo Kota Blitar. Jurnal Ners dan Kebidanan (Journal of Ners and Midwifery), 5(3), 268-278.Tersedia di http://jnk.phb.ac.id/index.php/jnk/article/download/374/pdf

Ni’mah, K., & Nadhiroh, S. R. (2016). Faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada balita. Media Gizi Indonesia, 10(1), 13-19. https://e-journal.unair.ac.id/MGI/article/download/3117/2264

Probohastuti, N. F., & Rengga, A. (2019). IMPLEMENTATION OF NUTRITION-SENSITIVE INTERVENTIONS POLICY FOR STUNTING DECREASE IN BLORA REGENCY. Journal of Public Policy and Management Review, 8(4), 251-266. https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jppmr/article/download/24936/22229

Rifa'i A., Catharina Tri Anni. (2011). Psikologi Pendidikan. Semarang: UNNES Press.

Rosha, B. C., Sari, K., SP, I. Y., Amaliah, N., & Utami, N. H. (2016). Peran intervensi gizi spesifik dan sensitif dalam perbaikan masalah gizi balita di Kota Bogor. Buletin Penelitian Kesehatan, 44(2), 127-138.

Sekretariat Wakil Presiden RI. (2017). 100 Kabupaten/kota prioritas untuk intervensi anak kerdil (stunting)’. p. 42 page. Jakarta.

Setiadi. (2013). Konsep dan Penulisan Riset Keperawatan. 2nd edn. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Setiawan, E., Machmud, R., & Masrul, M. (2018). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting pada Anak Usia 24-59 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Andalas Kecamatan Padang Timur Kota Padang Tahun 2018. Jurnal Kesehatan Andalas, 7(2), 275-284. http://jurnal.fk.unand.ac.id/index.php/jka/article/view/813

Supariasa, I Dewa Nyoman, dkk. (2016). Penilaian Status Gizi Ed 2. Jakarta: EGC.

Widyaningsih, N. N., Kusnandar, K., & Anantanyu, S. (2018). Keragaman pangan, pola asuh makan dan kejadian stunting pada balita usia 24-59 bulan. Jurnal Gizi Indonesia (The Indonesian Journal of Nutrition), 7(1), 22-29. https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgi/article/view/20025/14467




DOI: https://doi.org/10.26630/jk.v11i1.1825

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Published by: Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang

Alamat: Jl. Soekarno-Hatta No. 6 Bandar Lampung
Telepon: 0721-783852 Fax: 0721-773918, emai: jk@poltekkes-tjk.ac.id
 

Jurnal Kesehatan is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.