Efektifitas Psikoedukasi Keluarga Terhadap Klien Gangguan Jiwa
DOI:
https://doi.org/10.26630/jkmsaw.v17i2.4722Abstract
Background: One of the obstacles in efforts to cure clients with mental disorders is the family's lack of knowledge of caring for clients at home. Hospital treatment will be in vain if the family does not continue it. One way of caring for families is psychoeducation. Objective: To determine the effectiveness of psychoeducation for families of clients with mental disorders after treatment. Method: Quasi-experimental design using pre-post test design without control group. The research population was all families who had family members with mental disorders after treatment with a sample size of 44 (22 intervention and 22 controls, inclusion criteria for clients with mental disorders after treatment for more than 1 month, and were willing to be respondents. The research instrument used a questionnaire answered by the family containing statements regarding cognitive and psychomotor. The research instrument was valid and reliable with a validity test value of 0.382 and a Cronbach alpha value of 0.74. The intervention group was given 3 sessions, each session lasting 20 minutes and the control group was given no intervention other, only medication. Bivariate analysis using t-independent and t-dependent. Results: for respondent characteristics, 72.7% of clients were women, 77.3% had basic education and 68.2% had average cognitive abilities before the action 41.59 and after the action 45.00. Average psychomotor ability before the action 23.00 and after the action 25.3. There is an influence of family psychoeducation on client care at home with a p value of 0.000. Conclusion: Family psychoeducation is effective for families in caring for clients with mental disorders after treatment at home so that the frequency of relapse is smaller and the prognosis is better.
Latar Belakang: Salah satu kendala dalam upaya penyembuhan klien gangguan jiwa adalah minimnya pengetahuan keluarga merawat klien di rumah Perawatan di rumah sakit akan sia-sia bila tidak diteruskan oleh keluarga. Salah satu cara perawatan untuk keluarga adalah psikoedukasi. Tujuan: Mengetahui efektifitas psikoedukasi keluarga klien gangguan jiwa pasca rawat. Metode: Desain quasi eksperiment dengan menggunakan pre post test design without control group. Populasi penelitian yaitu seluruh keluarga yang memiliki anggota keluarga gangguan jiwa pasca rawat dengan jumlah sampel 44 (22 intervensi dan 22 kontrol), kriteria inklusi klien gangguan jiwa pasca rawat lebih dari 1 bulan, dan bersedia menjadi responden. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner yang dijawab keluarga berisi pernyataan tentang kognitif dan psikomotor. Instrument penelitian valid dan reliable dengan nilai uji validitas 0.382 dan nilai Cronbach alpha 0.74. Pada kelompok intervensi diberikan tindakan sebanyak 3 sesi, setisp sesi waktunya 20 menit serta pemberian obat. Kelompok kontrol tidak diberikan intervensi lain, hanya obat saja. Analisis bivariat menggunakan t-independent dan t-dependent. Hasil: untuk karakteristik responden didapatkan 72,7% klien adalah perempuan, 77,3% dengan pendidikan dasar dan 68,2% bekerja. Rata-rata kemampuan kognitif sebelum tindakan 41,59 dan setelah tindakan 45,00. Rata-rata kemampuan psikomotor sebelum tindakan 23,00 dan setelah tindakan 25,3. Ada pengaruh psikoedukasi keluarga terhadap perawatan klien di rumah dengan p value 0,000. Simpulan: Psikoedukasi keluarga efektif dilakukan keluarga dalam merawat klien gangguan jiwa pasca perawatan di rumah sehingga frekuensi kekambuhan lebih kecil dan prognosis lebih baik.
References
Cempaka, A. A. (2020). Literature Review: pengaruh psikoedukasi keluarga terhadap kemampuuan keluarga merawat anggota keluarga yang mengalami skizofrenia. Jurnal Ners LENTERA, 8(2).
Craven, V. (2016). Mental Health Nursing: The Nurse-Patient Journey. W.B Sauders Company.
Chien, W.T., et all. (2019). Effectiveness of a mindfulness-based psychoeducation group programme for early-stage schizophrenia: An 18-month randomised controlled trial. Schizophrenia Research. https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0920996419303330?via%3Dihub
Gajali, & Badar. (2016). Pengaruh family psychoeducation therapy terhadap kemampuan keluarga merawat psien skizofrenia dengan halusinasi di kota Samarinda Kalimantan Timur. Jurnal Husada Mahakam, IV(3), 151–161.
Goldenberg, I., Stanon, M., & Goldenberg, H. (2017). Family Therapy An Overview. Cengage Learnng.
Gusdiansyah, E., Keliat, B. A., & Erwina, I. (2020). Psikoedukasi Keluarga Terhadap Kemampuan Keluarga Dalam Merawat Anggota Keluarga Dengan Perilaku Kekerasan Dirumah. Jik Jurnal Ilmu Kesehatan, 4(2), 106. https://doi.org/10.33757/jik.v4i2.296
Herminsih, A. R., Barlianto, W., & Kapti, R. E. (2017). Pengaruh Terapi Family Psychoeducation (Fpe) Terhadap Kecemasan Dan Beban Keluarga Dalam Merawat Anggota Keluarga Dengan Skizofrenia Di Kecamatan Bola Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur. Jurnal Kesehatan Mesencephalon, 3(2), 80–90. https://doi.org/10.36053/mesencephalon.v3i2.48
Jayanti DMAD., Lestari NKY. (2020). Family Psychoeducation Increases the Role of Families in Caring for People with Mental Disorders. J Ners dan Kebidanan Indones. https://ejournal.almaata.ac.id/index.php/JNKI/article/view/1537/pdfdm
Kartikasari, R., Yusep, I., & Sriati, A. (2017). Pengaruh Terapi Psikoedukasi Keluarga terhadap Self Efficacy Keluarga dan Sosial Okupasi Klien Schizophrenia. Jurnal Keperawatan Padjadjaran, 5(2), 123–135. https://doi.org/10.24198/jkp.v5i2.450
Kemenkes. (2018). Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian RI. https://kesmas.kemkes.go.id/assets/upload/dir_519d41d8cd98f00/files/Hasil-riskesdas-2018_1274.pdf
Kusumawati, Ira., Yunike., Pastari, M. (2020). pendampingan Psikoedukasi: penguatan caring oleh caregiver keluarga terhadap orang dengan gangguan jiwa. Psychoeducation assistance: strengthening care by family caregiver to people with mental disorder. Medikes (Media Informasi Kesehatan, 7(1), 73– 90. https://repository.poltekkespalembang.ac.id/files/original/423dc58055ca2bc088ee89af20834db4.pdf
Liza, R.G., Loebis, B., Camellia, V,. (2019). Efektivitas Intervensi Psikoedukasi Keluarga terhadap Kekambuhan Pasien Skizofrenia. Majalah Kedokteran Andalas. http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/615/0
Notoadmodjo, S. (2014). Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Nurmalisyah, F. F. (2018). Pengaruh psikoedukasi keluarga terhadap beban dan dukungan keluarga dalam merawat penderita skizofrenia di rumah. Universitas Airlangga.
Pérez, J. J. N., & Marqués, Á. C. (2018). Family burden, social support and community health in caregivers of people with serious mental disorder*. Revista Da Escola de Enfermagem, 52, 1–7. https://doi.org/10.1590/S1980-220X2017029403351
Pusdatin. (2019). Situasi Kesehatan Jiwa di Indonesia. Pusat Data Dan Informasi Kemenkes RI. https://www.kemkes.go.id/folder/view/01/structure-publikasi-data-pusat-data-dan-informasi.html
Undang-Undang Republik Indonesia No 18 tahun 2014 tentang Kesehatan Jiwa. https://peraturan.go.id/files/uu18-2014bt.pdf
Stuart, G. W. (2016). Prinsip dan Praktik Keperawatan Kesehatan Jiwa. Elsevier.
Stuart, G.W., & Laraia, M.T. (2015). Principles and Practice Of Psychiatric Nursing (10 th ed) Elsevier. ST. Louis: Mosby Year Book
Sutejo. (2018). Keperawatan Jiwa Konsep dan Praktik Asuhan Kperawatan Kesehatan Jiwa: Gangguan Jiwa dan Psikososial. Yogyakarta: Pustaka Baru Press
WHO. (2017). Depression and Other Common Mental Disorders: Global Health Estimates. World Health Organization. http://apps.who.int/iris/bitstream/10665/254610/1/WHO-MSD- MER-2017.2-eng.pdf.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Rina Mariani
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
Jurnal Kesehatan Metro Sai Wawai is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.