FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PLASENTA PREVIA
DOI:
https://doi.org/10.26630/jkm.v5i2.1437Keywords:
Plasenta Previa, Umur, Paritas, Riwayat ObstetrikAbstract
Plasenta previa adalah plasenta yang berimplantasi pada segmen bawah rahim dan menutupi sebagian atau seluruh ostium uteri internum, yang berakibat perdarahan antepartum.Perdarahan antepartum dapat menimbulkan dampak kematian terutama pada ibu dan janin. WHO memperkirakan kematian ibu yang disebabkan oleh perdarahan akibat plasenta previa berkisar 15-20%. Dampak pada janin berupa persalinan premature dengan komplikasi asfiksia berat. Asfiksia neonatal kejadiannya sebesar 29% dan merupakan penyebab utama kematian bayi. Tujuan penelitian untuk menentukan faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian plasenta previa, meliputi umur ibu, paritas dan riwayat obstetrik.Metode penelitian menggunakan desain  analitik observasional dengan pendekatan case control study. Subjek penelitian ibu bersalin normal yang mengalami plasenta previa atau tidak dengan usia kehamilan 24 minggu atau lebih. Lokasi penelitian di Rumah Sakit Ahmad Yani, Rumah Sakit Muhammadiyah dan Rumah Sakit Mardi Waluyo Kota Metro. Data diperoleh secara sekunder dari Januari 2011 sampai Desember 2011. Estimasi besar sampel menggunakan perhitungan besar sampel uji hipotesis terhadap rasio odds untuk studi kasus kontrol tidak berpasangan, diperoleh 96 kasus dan 96 kontrol. Analisis data menggunakan Chi Square test dan Regresi Logistik. Hasilchi square testmenujukkan umur ibu berhubungan dengan plasenta previa,  nilai p value 0.011.Paritas berhubungan  dengan plasenta previa, nilai p 0.015. Riwayat obstetrik berhubungan  dengan plasenta previa, nilai p 0.015. Hasil regresi logistic menunjukkan faktor yang paling dominan berhubungan terhadap kejadian plasenta previa adalah riwayat obstetrik yang meliputi riwayat abortus, riwayat kuretase, dan riwayat persalinan dengan seksio sesaria, setelah dikontrol variabel umur dan paritas.  Risiko kejadian plasenta previa pada ibu bersalin dengan riwayat obstetrik 2.193 kali lebih besar dibandingkan ibu tanpa riwayat obstetrik. Saran bagi tenaga kesehatan perlu meningkatkan pengawasan antenatal terhadap ibu hamil yang memiliki riwayat obstetrik, sehingga dapat dilakukan pengelolaan ibu hamil berisiko dengan tepat.
References
Anita, (2012), Faktor Resiko yang Berhubungan dengan Kejadian plasenta Previa di pada ibu bersalin di RSI Asy-Syifaa Bandar Jaya Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2012, Perpustakaan Prodi Kebidanan Metro, Tahun 2012.
Dep.Kes.RI. (2002) Pedoman Teknis Audit Maternal – Perinatal di Tingkat Kabupaten/Kota. Jakarta: DepKesRI.
Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, (2010), Profil Kesehatan Provinsi Lampung Tahun 2010, , Bandar Lampung
Fraser, D. M., and Cooper, M. A. (2009). Buku Ajar Bidan Myles. Ed-14. Jakarta : EGC.
Kementerian Kesehatan RI. (2010) Buku Saku Pelayanan Neonatal Esensial. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
Lemeshow, S, David W, Hosmer Jr, Janelle Klar, Stephen K, L, (1990), Besar Sampel dalam Penelitian Kesehatan, terjemahan Pramono Dibyo, Gadjah Mada University Press.
Manuaba IBG, (1998), Ilmu Kebidanan,Penyakit Kandung dan Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan, EGC, Jakarta
Manuaba, I. B. G. (2001) Ilmu kebidanan, Penyakit Kandungan, dan Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC.
Mochtar, R. (1998) Sinopsis Obstetri: Obstetri Fisiologi Obstetri Patologi I. Jakarta: EGC.
Oxorn, H. (2003) Fisiologi dan Patologi Persalinan. Jakarta: Yayasan
Wardana, (2007), Resiko Plasenta Previa, http://www.kalbe.com. , diakses September 2012 Essensia Medica
Rosnilam, (2012), Hubungan usia dan paritas dengan kejadian Plasenta Previa, Perpustakaan Prodi kebidanan Metro.
Saifuddin, dkk, (2002), Ilmu Kebidanan, YBPSP,Jakarta
Wikipedia, (2011), Plasenta previa http://www.wikipedia.com diakses September 2012
Winkjosastro,H,(2002), Ilmu Kebidanan, YBPSP, Jakarta
Downloads
Published
Issue
Section
License
Jurnal Kesehatan Metro Sai Wawai is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.