FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN BERAT BAYI LAHIR RENDAH (BBLR) DI KECAMATAN TELUK BETUNG BARAT KOTA BANDAR LAMPUNG

Authors

  • Mindo Lupiana Jurusan Gizi, Poltekkes Tanjungkarang

DOI:

https://doi.org/10.26630/jkm.v5i2.1432

Keywords:

Berat bayi lahir rendah

Abstract

Akibat yang ditimbulkan kekurangan gizi pada ibu hamil berisiko melahirkan bayi dengan berat bayi lahir rendah (BBLR) yang berdampak pada penurunan kecerdasan, gangguan pertumbuhan, rendahnya imunitas, gangguan perkembangan mental, peningkatan morbiditas dan mortalitas serta gangguan metabolik yang akan menyebabkan risiko penyakit degeneratif pada usia dewasa. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor  yang berhubungan dengan berat bayi lahir rendah (BBLR). Desain penelitian ini kasus kontrol retrospektif dimana data yang didapat merupakan data masa lampau, mengenai responden pada saat hamil. Populasi adalah ibu yang mempunyai bayi usia 0-12 bulan. Penelitian ini merupakan penelitian kasus kontrol retrospektif, dimana data yang didapat merupakan data masa lampau, mengenai responden pada saat hamil.Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 146 orang.Pengambilan data dilakukan pada bulan Juli 2012.Analisis statistik yang digunakan adalah univariat, bivariat dengan chi square dan untuk melihat faktor yang paling dominan digunakan uji regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan variabel yang berhubungan secara bermakna dengan BBLR adalah umur ibu (p value = 0,020)  penambahan berat badan ibu selama kehamilan (p value = 0,000) dan berat badan prahamil (p value = 0,026).  Faktor yang paling dominan adalah penambahan berat badan ibu selama kehamilan dengan odds ratio (OR) sebesar 11,6, artinya ibu yang mengalami penambahan berat badan kurang dari 10 kg selama masa kehamilan mempunyai  peluang 11,6 kali lebih besar melahirkan bayi BBLR. Variabel pemeriksaan kehamilan dan tinggi badan ibu merupakan counfonding factors.Pemantauan berat badan sebelum hamil dan penambahan berat badan ibu selama masa kehamilan sangat penting sebagai salah satu upaya mencegah bayi lahir dengan berat badan rendah (BBLR). Selain itu pemberian informasi dan pemahaman  yang benar tentang usia yang tepat untuk kehamilan dan pentingnya mengkonsumsi makanan-makanan bergizi sebelum, selama hamil dan selama menyusui.

References

ACC/SCN. 2000. Low Birth Weight: Report Meeting in Dhaka Bangladesh on 14-17 Juni 1999. In Nutrition Policy Paper, Podja. J & Kelley.L. ACC/SCN in collaboration with ICD DR Genewa.

Alisjahbana, A. 2000.Bayi Berat Lahir Rendah Kriteria WHO dan Tatalaksana BBLR. Dalam: Kumpulan Makalah Diskusi Pakar Gizi tentang ASI-MPASI,Antropometri dan BBLR 2000, Cipanas: Persatuan Ahli Gizi Indonesia, LIPIdan Unicef.

Atmarita dan Fallah, Tatang,S. 2004. Analisis Situasi Gizi dan Kesehatan Masyarakat.DalamProsiding Widyakarya nasional Pangan dan Gizi (WNPG) VIII.LIPI.Jakarta.

Atriyanto, Primades. 2006. Pengaruh Kualitas Pelayanan Antenatal (Berdasarkan Frekuensi Pelayanan, Jadwal Pelayanan, dan Konseling) Terhadap Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR). Thesis Magister Ilmu KesehatanMasyarakat Universitas Indonesia, Depok.

Barker D.J.P. 1998. Mother, Babies in Adult Life. Edinburgh: Churchill Livingstone.

Departemen Kesehatan RI. (2002). Laporan Studi AngkaKematian Bayi dan Balita Susenas 1995, 1998 dan 2000. Depkes RI. Jakarta.

DepkesRI. 1996. Pedoman Pelaksanaan Upaya Peningkatan Kesehatan Neonatal. Direktorat Jenderal Pembinaan Kesehatan Masyarakat & Pembinaan Kesehatan Keluarga, Jakarta

DepkesRI. 2004. Pedoman Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS-KIA). Direktorat Jenderal Pembinaan Kesehatan Masyarakat, Jakarta.

Dinas Kesehatan Provinsi Lampung. 2010. Profil Kesehatan KotaBandar Lampung Tahun 2008. Bandar Lampung

Goldani. 2004. Trends in Prenatal Care Use and Low Birthweight in Shouteast Brazil. AM J. Public Health (AJPH), Vol 94 No. 8 Aug. 2004: 1366 – 1371.

Hastono, Susanto Priyono. 2001. Analisa Data. FKM UI Depok.

Kardjati S. 1987. Determinan Bayi Berat Lahir Rendah Dalam Kaitannya Dengan Kesehatan Bayi Baru Lahir dan Keamanan Persalinan.Dalam : LaporanLokakarya Peningkatan Keamanan Persalinan dan Kesehatan Bayi Baru Lahir.Cipanas :19 – 21 Juni 1987

Karmanto, Bambang. 2002. Hubungan Kualitas pemanfaatan Pelayanan Antenatal dengan Kejadian BBLR di Puskesmas KotaCirebon Tahun 2001-2002.TesisMagister Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Depok.

Kramer, MS. 1987. Determinant of low birth weight: methodological assesment and meta analysis’, Bulletin of the World Health Organization, 65,5: 663-737

Kementerian Kesehatan RI, 2010. Rencana Aksi Pembinaan Gizi Masyarakat. Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat, Jakarta.

Usha Ramakrishnan. 2003. Nutrition and Low Birth Wight, The American Journal of Clinical Nutrition 2004; 79:17-21.

World Health Organization& UNICEF. 2004. Adolescent Pregnancy. UNICEF. New York.

World Health Organization. 2006. Neonatal and Perinatal Mortality, Cuontry, Regional and GlobalEstimates.

Downloads

Published

2019-06-18