FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN FISIK BALITA DI KECAMATAN METRO UTARA

Authors

  • Sumiyati Sumiyati Prodi Kebidanan Metro, Poltekkes Tanjungkarang
  • Ika Oktaviani Prodi Kebidanan Metro, Poltekkes Tanjungkarang
  • Yuliawati Yuliawati Prodi Kebidanan Metro, Poltekkes Tanjungkarang

DOI:

https://doi.org/10.26630/jkm.v5i2.1428

Keywords:

Pertumbuhan Fisik, Balita

Abstract

Gangguan pertumbuhan atau kekurangan gizi pada balita terjadi bila konsumsi melalui makanan kurang. Dampaknya, tubuh balita akan mengalami keseimbangan negatif, berat badan akan kurang dari berat badan ideal. Angka kekurangan gizi pada balita di Indonesia saat ini masih mencapai 25,8 persen dan pemerintah menargetkan pengurangannya menjadi 20 persen di akhir tahun 2009. Hasil Sensus Nasional 2007, jumlah balita di Lampung sebanyak 165.347, balita dengan gizi baik sebanyak 165.160 dan yang menderita gizi buruk sebanyak 187 balita (0,11%). Data pada profil Kesehatan Kota Metro tahun 2009 menunjukkan kecamatan yang berpotensi rawan gizi terjadi di kecamatan Metro Utara karena mempunyai persentase kejadian kasus gizi buruk dan BGM paling tinggi diantara kecamatan yang lain. Kota Metro Persentase balita dengan BGM (status gizi kurang) dan status gizi buruk tahun 2009 sebesar 3,26 %, tertinggi untuk gizi kurang dan gizi buruk adalah kecamatan Metro Utara yaitu 4,35 % dengan 4 kasus dari 6 kasus gizi buruk atau 66,7% dan 79 balita gizi kurang dari total keseluruhan gizi kurang 299 (26,4%). Berdasarkan data dari Profil Kesehatan Kota Metro gizi buruk yang ada di Kecamatan Metro Utara lebih tinggi dari kasus gizi buruk di Propinsi lampung yang hanya 0,11% sedangkan untuk wilayah Kecamatan Metro Utara secara berurut menurut wilayah kerja puskesmas yaitu Banjarsari 0,25%, Karang Rejo 0,13% dan Purwosari 0,32%. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui faktor- faktor yang mempengaruhi pertumbuhan fisik balita di Kecamatan Metro Utara Kota Metro tahun 2011, di tinjau dari pendidikan ibu, ekonomi, budaya keluarga, penyakit infeksi dan pemanfaatan posyandu. Desain penelitian cross sectional,,  populasi penelitian adalah ibu-ibu yang memiliki balita di Kecamatan Metro Utara yang berjumlah 1906. Pengambilan sampel menggunakan Rumus Slovin dengan tingkat kepercayaan 95%, diperoleh sampel 329 orang. Teknik pengampilan sampel simple random  sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan observasi berat badan. Data dianalisa dengan analisis univariat(distribusi frekuensi dan persentase), analisis bivariat (chi square), analisis multivariat (regresi logistic berganda).Hasil penelitian menunjukkan proporsi pertumbuhan fisik balita di Kecamatan Metro Utara Kota Metro Tahun 2011 adalah 9,7 % balita dengan pertumbuhan fisik tidak normal dan 90,3 % balita dengan pertumbuhan fisik normal. Hasil analisis bivariat didapatkan tidak ada hubungan faktor pendidikan ibu dengan pertumbuhan fisik balita (p-value 0,188), tidak ada hubungan ekonomi keluarga dengan pertumbuhan fisik balita (p-value 0,282), tidak ada hubungan budaya keluarga dengan pertumbuhan fisik balita (p-value 1,000), ada hubungan penyakit infeksi dengan pertumbuhan fisik balita (p-value 0,029), ada hubungan pemanfaatan posyandu dengan pertumbuhan fisik balita (p-value 0,004), faktor dominan yang mempengaruhi pertumbuhan fisik balita di Kecamatan Metro Utara Kota Metro Tahun 2011 adalah variabel penyakit infeksi (OR 2,698,p-value 0,05).Kesimpulan variabel yang berhubungan dengan pertumbuhan fisik balita adalah variable penyakit infeksi dan pemanfaatan posyandu. Factor dominan yang mempengaruhi pertumbuhan fisik balita adalah variabel penyakit infeksi (OR 2,698,p- value 0,05).

References

Almatsir, Sunita., 2001, Prinsip dasar Ilmu Gizi, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Andriyani, 2008, Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Balita Tentang Gizi dengan Status Gizi Balita di Kelurahan Metro Barat, KTI, Prodi Kebidanan Metro.

Bachfiani, 2010, Pengaruh Faktor Sosial Ekonomi Ibu Terhadap Status Gizi Balita di Kabupaten Merangin, diakses dari http://repository.unand.ac.id/, pada tanggal 30 Oktober 2010.

Badan Pusat Statistik, 2010, Upah Minumum Regional Kabupaten lampunG Tengah, diakses dari http://regionalinvestment.com/, pada tanggal 30 Oktober 2010

Balawati, 2004, Pengantar Pangan dan Gizi, Penebar Swadaya, Jakarta.

Depkes RI, 2002, Buku Kader Posyandu: Usaha Perbaikan Gizi Keluarga. Jakarta.

Dinkes Kota Metro 2009, Profil Kesehatan Kota Metro 2009, Metro.

Ekawati, 2009, Gizi Buruk di Indonesia Kian Memburuk, diakses darihttp://www.uinjkt.ac.id/ pada tanggal 28 Oktober 2010.

Fathia, 2010, Kelaparan di Negeri Kaya, diakses dari http://liza-fathia.com/, pada tanggal 30 Oktober 2010.

FKM UI, 2007, Gizi dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada

Gulo, 2003, Metodologi Penelitian, PT. Grasindo, Jakarta.

Gustiadi, 2008, Referat Gizi IKM, diakses dari http://www.scribd.com/, pada tanggal 30 November 2010

Himawan, 2006, Hubungan Antara Karakteristik Ibu dengan Status Gizi Balita di Kelurahan Sekaran Kecamatan Gunungpati Semarang, Skripsi, Universitas Negeri Semarang, diakses dari http://digilib.unnes.ac.id/, pada tanggal 05 Februari 2011.

Kantor Berita Indonesia Gemari, 2008, Kemiskinan Terjadi Akibat Gizi Buruk, diakses dari http://kbi.gemari.or.id, pada tanggal 30 November 2010.

Kecamatan Metro Utara. Laporan Monografi Kecamatan Metro Utara 2009

KecamatanMetro Utara, Laporan Potensi Diri, Kecamatan Metro Utara 2010

Prawirohardjo, Sarwono., 2003, Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Yayasan Bina Pustaka. Jakarta

Roedjito, 1999, Kajian Penelitian Gizi. Mediatama Sarana Perkasa. Jakarta

Rustam, 2002, Sinopsis Obstetri, EGC, Jakarta.

Soetjiningsih, 1998, Tumbuh Kembang Anak, EGC, Jakarta.

Supariasa, 2001, Penilaian Status Gizi, EGC, Jakarta.

Sayogya, 1996, Menuju Gizi Baik yang Merata di Pedesaan dan di Kota, Yogyakarta: UGM Press

Sugiono, 2002, Metode Penelitian Administrasi, Alfabeta. Bandung.

Tirta Prawita, 2010, Diskusi Menyambut Hari Ibu ke-82 tahun 2010, diakses dari http://www.sadargizi.com/, pada tanggal 05 Februari 2011.

Trimanto, 2007, Hubungan Antara Tingkat Pendidikan Ibu, pendapatan keluarga, dan modal sosial dengan status gizi anak balita di Kabupaten Sragen, Skripsi,diakses dari http://www.digilib.uns.ac.id/, pada tanggal 10 Januari 2010.

Downloads

Published

2019-06-18