HUBUNGAN KONDISI LINGKUNGAN FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BUKIT KEMUNING TAHUN 2022

Authors

  • Vermia Derny Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Tanjung Karang
  • Bambang Murwanto Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Tanjung Karang
  • Helina Helmy Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Tanjung Karang

DOI:

https://doi.org/10.26630/rj.v17i1.3766

Keywords:

Tuberkulosis, lingkungan, rumah

Abstract

Penyakit Tuberkulosis Paru (TBC) masih menjadi masalah kesehatan yang utama di Indonesia, dengan jumlah kasus terbesar kedua di dunia. Selama tahun 2021, di wilayah kerja Puskesmas Bukit Kemuning ditemukan 98 kasus baru. Faktor lingkungan berkaitan erat dengan penyebaran TBC. Penelitian bertujuan menganalisis hubungan faktor fisik lingkungan rumah dengan TBC. yang berhubungan dengannya, yaitu faktor suhu, kelembaban, pencahayaan, ventilasi, kepadatan hunian dan jenis lantai. Penelitian menggunakan rancangan kasus-kontrol, melibatkan 80 responden (40 kasus dan 40 kontrol). Faktor fisik lingkungan yang dinilai adalah suhu, kelembaban, pencahayaan, ventilasi, kepadatan hunian dan jenis lantai. Keseluruhan data dianalisis dengan Chi-square dan Odds Ratio, pada tingkat kepercayaan 95%. Hasil penelitian mendapatkan faktor lingkungan fisik yang berhubungan dengan TBC adalah suhu ruangan (p-value =0,022; OR= 2,914; 95%CI 1,149-7,393), pencahayaan (p-value =0,004; OR= 3,889; 95%CI 1,533-9,868), ventilasi (p-value =0,0242; OR= 2,852; 95%CI 1,137-7,152), dan kepadatan hunian (p-value =0,003; OR= 4,059; 95%CI 1,568-10,510. Sedangkan variabel yang tidak berhubungan adalah kelembaban dan jenis lantai. Variabel yang berhubungan dengan kejadian TBC adalah suhu, pencahayaan, ventilasi dan kepadatan hunian. Perbaikan kualitas lingkungan fisik rumah dan pengetahuan masyarakat menjadi bagian penting untuk pengendalian TBC

References

Agung, AP ., Y. S. (2018). Hubungan Faktor Lingkungan Fisik Rumah terhadap Kejadian TB Paru. Jurnal Kesehatan, 9(April), 46–50. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.26630/jk.v9i1.739

Apriliasari, R., Hestiningsih, R., Martini, M., & Udiyono, A. (2018). Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian TB paru Pada Anak (Studi di Seluruh Puskesmas di Kabupaten Magelang). Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal), 6(1), 298–307. https://doi.org/https://doi.org/10.14710/jkm.v6i1.19884

Azhari, A. R., Kusumayati, A., & Hermawati, E. (2021). Studi Faktor Iklim dan Kasus TB di Kabupaten Serang, Provinsi Banten. Higeia Journal of Public Health Research and Development, 5(3), 227–238. https://doi.org/https://doi.org/10.15294/higeia.v6i1.49739

Blum, H. (1981). Planning for Health : Generic for the Eighties (2nd ed.; H. L. Blum, Ed.). University of Michigan: Human Sciences Press.

BPS Provinsi Lampung. (2022). Provisi Lampung Dalam Angka. Bandar Lampung - Indonesia.

Budi, IS., D. (2018). Analisis Faktor Risiko Kejadian penyakit Tuberculosis Bagi Masyarakat Daerah Kumuh Kota Palembang. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia, 17(2), 87. https://doi.org/10.14710/jkli.17.2.87-94

Devi, A., Jalius, J., & Kalsum, Ummi, et . al. (2020). Pengaruh Faktor Sosial, Ekonomi Dan Lingkungan Terhadap Kejadian Tuberkulosis Paru Pada Anak Di Kota Jambi. Jurnal Pembangunan Berkelanjutan, 3(2), 1–6. https://doi.org/10.22437/jpb.v3i2.9655

Dinas Kesehatan Provinsi Lampung. (2021). Profil Kesehatan Provinsi Lampung Tahun 2021. Bandar Lampung - Indonesia.

Diniarti, F., Felizita, E., & Hasanudin. (2019). Pengaruh Kepadatan Hunian Rumah Dengan Kejadian Tb Paru Di Wilayah Kerja Puskesmas Basuki Rahmad Kota Bengkulu Tahun 2019. Journal of Nursing and Public Health, 7(2), 1–7.

Dotulong, J. F. ., R.Sapulete, M., & Kandou, G. D. (2015). Hubungan Faktor Risiko Umur, Jenis Kelamin Dan Kepadatan Hunian Dengan Kejadian Penyakit Tb Paru Di Desa Wori Kecamatan Wori. Jurnal Kedokteran Komunitas Dan Tropik, 3(2), 57–65.

Fatimah, S. (2008). Faktor Kesehatan Lingkungan Rumah Yang Berhubungan Dengan Kejadian Tb Paru Di Kabupaten Cilacap (Kecamatan : Sidareja, Cipari, Kedungreja, Patimuan, Gandrungmangu, Bantarsari) Tahun 2008. Jurnal Kesehatan UNDIP.

Findi, M., Lieke., T. (2023). Lingkungan Sehat Cegah Penularan Tuberkulosis. KNCV Indonesia.

Gould, D., & Brooker, C. (2003). MIkrobiologi Terapan untuk Perawat. Jakarta - Indonesia: EGC.

Handayani, N. (2011). Faktor-faktor Yang berhubungan TBC Di Wilayah Kerja Puskesmas Kedaton Kota Bandar Lampung Tahun 2011 Di Wilayah Kerja Puskesmas Kedaton Kota Bandar Lampung Tahun 2011. 16(3), 152–158.

Indrawati, & Saragih, A. (2019). Hubungan Kondisi Fisik Rumah Dengan Kejadian Tuberkulosis Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Kuok Tahun 2018. Jurnal Ners, 3(1), 22–39. https://doi.org/https://doi.org/10.31004/jn.v3i1.398

Iskandar, T. et al. (2022). Pengaruh Faktor Lingkungan terhadap Kejadian Multidrug-Resistant (MDR) di Kabupaten Jember. CoMPHI Journal: Community Medicine and Public Health of Indonesia Journal, 3(2), 46–52. https://doi.org/10.37148/comphijournal.v3i2.101

Kemenkes RI. (2011). Peraturan Mentri Kesehatan Indonesia No 1077/Menkes/PER/2011 Tentang Pedoman Penyehatan Udara Dalam Rumah.

Lestari Muslimah, D. D. (2019). Physical Environmental Factors and Its Association with the Existence of Mycobacterium Tuberculosis: A Study in The Working Region of Perak Timur Public Health Center. JURNAL KESEHATAN LINGKUNGAN, 11(1), 26. https://doi.org/10.20473/jkl.v11i1.2019.26-34

Mariana, D., & Chairani, M. (2017). Kepadatan Hunian, Ventilasi Dan Pencahayaan Terhadap Kejadian Tb Paru Di Wilayah Kerja Puskesmas Binaga Kabupaten Mamuju Sulawesi Barat. Jurnal Kesehatan Manarang, 3(2), 75–80. Retrieved from http://www.jurnal.poltekkesmamuju.ac.id/index.php/m/article/view/40

Masturoh, A. (2018). Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Moa, T., Zainuddin, & Nursina, A. (2018). Perilaku Masyarakat Terhadap Upaya Pencegahan Penularan Penyakit TB (Studi Kualitatif Di Wilayah Kerja Puskesmas Tamalanrea Jaya Kelurahan Tamalanrea Jaya Kecamatan Tamalanrea Kota Makassar). Journal Health Community Enpowerment, 1(1), 49–62.

Muli, R. (2017). Analisis Spasial Kejadian Tuberkulosis di Daerah Dataran Tinggi Kabupaten Gowa. Universitas Islam Negeri Alauddin, Makassar.

Nike Monintja, Finny Warouw, O. R. P. P. (2020). Hubungan antara Keadaan Fisik Rumah dengan Kejadian Tuberkulosis Paru Nike. Indonesian Journal of Public Health and Community Medicine, 1(3), 94–100. Retrieved from https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/ijphcm/article/view/28991/0

Notoatmodjo, S. (2014). Kesehatan Masyrakat Ilmu & Seni (Edisi Revi). Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Perdana, A. A., & Putra, Y. S. (2018). Hubungan Faktor Lingkungan Fisik Rumah terhadap Kejadian TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Panjang, Lampung. Jurnal Kesehatan, 9(1), 46. https://doi.org/10.26630/jk.v9i1.739

Putri, R. A. (2021). Hubungan Kondisi Rumah Dengan Kejadian Ispa Di Desa Kotagajah Kecamatan Kotagajah Kabupaten Lampung Tengah. Ruwa Jurai: Jurnal Kesehatan Lingkungan, 13(2), 75. https://doi.org/10.26630/rj.v13i2.2782

Romadhan S, S., Haidah, N., & Hermiyanti, P. (2019). Hubungan Kondisi Fisik Rumah Dengan Kejadian Tuberkulosis Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Babana Kabupaten Mamuju Tengah. An-Nadaa: Jurnal Kesehatan Masyarakat, 6(2). https://doi.org/10.31602/ann.v6i2.2680

Sari, D. (2022). Gambaran Sanitasi Dan Perilaku Penghuni Rumah Penderita Tuberkulosis Di Wilayah Kerja Puskesmas Kedaton Kota Bandar Lampung Tahun 2021. Ruwa Jurai: Jurnal Kesehatan Lingkungan, 15(3), 138. https://doi.org/10.26630/rj.v15i3.3072

Sari, M. L. N., Fikri, A., Murwanto, B., & Yushananta, P. (2022). Analisis Faktor Lingkungan Fisik dan Kejadian Tuberkulosis di Wilayah Kerja Puskesmas Kedaton Kota Bandar Lampung. Ruwa Jurai: Jurnal Kesehatan Lingkungan, 16(3), 152. https://doi.org/10.26630/rj.v16i3.3629

Sari, R. D. (2021). Gambaran Kondisi Perumahan Di Desa Sukosari Kecamatan Baradatu Kabupaten Way Kanan. Ruwa Jurai: Jurnal Kesehatan Lingkungan, 13(1), 35. https://doi.org/10.26630/rj.v13i1.2772

Sriratih, E. A., Suhartono, S., & Nurjazuli, Nurjazuli., et al. (2021). Analisis Faktor Lingkungan Fisik Dalam Ruang Yang Berhubungan Dengan Kejadian Tuberkulosis Paru Di Negara Berkembang. Jurnal Kesehatan Masyarakat (Undip), 9(4), 473–482. https://doi.org/10.14710/jkm.v9i4.29741

Sumarmi, S., & Duarsa, A. B. S. (2016). Analisis Hubungan Kondisi Fisik Rumah Dengan Kejadian TB Paru BTA Positif di Puskesmas Kotabumi II, Bukit Kemuning dan Ulak Rengas Kab. Lampung Utara Tahun 2012. Jurnal Kedokteran Yarsi, 2(1), 252–275.

WHO. (2022). Global Tuberculosis Report 2014. World Health Organization, 306. https://doi.org/10.3917/spub.092.0139

Wildanny Nur Maulinda, Sri Hernawati, & Ancah Caesarina Novi Marchianti. (2021). Pengaruh Kelembaban Udara, Suhu Dan Kepadatan Hunian Terhadap Kejadian TB Paru. Jurnal Midwifery Zigot, 4(2), 38–40.

Yayasan KNCV Indonesia. (2022). Yayasan KNCV Indonesia. Jakarta.

Yushananta, P. (2008). Analisis Pneumonia Pada Balita di Kota Bandar Lampung Tahun 2007. Ruwa Jurai: Jurnal Kesehatan Lingkungan, 2(2), 48–56.

Yushananta, P. (2021). Dengue Hemorrhagic Fever and Its Correlation with The Weather Factor In Bandar Lampung City: Study From 2009-2018. Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan, 6(1), 117–126. https://doi.org/10.30604/jika.v6i1.452

Zuraidah, A., & Ali, H. (2020). Hubungan Faktor Lingkungan Rumah Terhadap Kejadian Tb Paru Bta Positif Di Wilayah Puskesmas Nusa Indah Kota Bengkulu. Journal of Nursing and Public Health, 8(1), 1–10. https://doi.org/10.37676/jnph.v8i1.1004

Downloads

Published

2023-04-30

How to Cite

Derny, V., Murwanto, B., & Helmy, H. (2023). HUBUNGAN KONDISI LINGKUNGAN FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BUKIT KEMUNING TAHUN 2022. Ruwa Jurai: Jurnal Kesehatan Lingkungan, 17(1), 24–30. https://doi.org/10.26630/rj.v17i1.3766

Issue

Section

Artikel