KUALITAS MIKROBIOLOGI DAN PENGOLAHAN AIR MINUM ISI ULANG DI WILAYAH KECAMATAN METRO PUSAT, KOTA METRO
DOI:
https://doi.org/10.26630/rj.v16i3.3626Keywords:
DAM, air minum, mikrobiologi, isi ulang, desinfeksiAbstract
Penggunaan air minum isi ulang terus meningkat sebagai sumber air minum utama keluarga, dari 19,00% (2013) menjadi 29,1% (2020). Peningkatan ini dapat memperbesar risiko gangguan kesehatan jika tidak dilakukan pengawasan secara kontinyu. Penelitian bertujuan mengetahui kualitas mikrobiologi air minum isi ulang serta pengolahannya. Penelitian menggunakan metode observational, dilaksanakan di Kecamatan Metro Pusat, Kota Metro. Sampel diambil dari sembilan Depot Air Minum (DAM) dari total 11 DAM. Pemeriksaan mikrobiologi menggunakan Most Probable Number (MPN) pada air baku dan air hasil olahan, sedangkan metode Angka Lempeng Total untuk kebersihan galon. Penilaian proses filtrasi dan desinfeksi dilakukan dengan observasi. Selanjutnya keseluruhan data diolah dan dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian mendapatkan seluruh air baku tercemar bakteri, dan hanya satu dari sembilan sampel yang memenuhi persyaratan mikrobiologi. Sementara, hasil pemeriksaan galon menemukan delapan dari sembilan galon tidak memenuhi syarat kebersihan. Walaupun seluruh DAM melakukan filtrasi tiga tahap, namun filter telah melampaui waktu pakai. Pada proses desinfeksi, hanya satu DAM yang memenuhi persyaratan kesehatan (lama paparan sinar UV, kebersihan dan umur lampu UV). Hasil penelitian menunjukkan tingginya risiko kesehatan bagi konsumen air minum isi ulang. Perbaikan alat dan proses pengolahan harus segera dilakukan, selain pembinaan dan pengawasan secara ketat oleh pihak-pihak terkait.References
AAC. (2008). Ultraviolet Disinfection Of Private Water Supplies For Household Or Agricultural Uses. Agriculture and Agrifood Canada.
Agrippina, F. D. (2019). Uji Coliform dan Escherichia coli Produk Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) Yang Beredar Di Pasaran Di Daerah Bandar Lampung. Jurnal Teknologi Agroindustri, 11(2), 54. https://doi.org/10.46559/tegi.v11i2.5428
Badan Pusat Statistik. (2020). Indikator Perumahan dan kesehatan Lingkungan 2020. In Badan Pusat Statistik (Vol. 1, pp. 1–402). Badan Pusat Statistik.
Badan Pusat Statistik Kota Metro. (2020). Kota Metro Dalam Angka 2020. In Badan Pusat Statistik Kota Metro (1st ed.). BPS Kota Metro.
Badan Standarisasi Nasional. (1991). Metode Pengambilan Contoh Kualitas Air (SNI 06-2412-1991) (p. 48). Badan Standarisasi Nasional.
BAPENAS. (2019). Roadmap of SDGs Indonesia Towards 2030 (Issue November).
Cahyonugroho, O. H. (2010). Pengaruh Intensitas Sinar Ultraviolet Dan Pengadukan Terhadap Reduksi Jumlah Bakteri E. coli. Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan, 2(1), 18–23.
Deperindag RI. (2004). Keputusan Menteri perindustrian dan perdagangan nomor 651 Tahun 2004 Tentang Persyaratan Teknis Depot Air Minum dan Perdaganggannya (pp. 1–16). Deperindag RI.
Entjang, I. (2003). Mikrobiologi dan Parasitologi untuk Akademi Keperawatan dan Sekolah Tenaga Kesehatan yang Sederajat (2nd ed.). PT. Citra Aditya Bakt.
EPA. (2006). Ultraviolet Disinfection Guidance Manual For The Final Long Term 2 Enhanced Surface Water Treatment Rule (1st ed.). U.S. Environmental Protection Agency Office of Water.
Kemenkes RI. (2010a). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 492 Tahun 2010 Tentang Persyaratan Kualitas Air Minum. In Kemenkes RI (pp. 1–9). Kemenkes RI.
Kemenkes RI. (2010b). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor Nomor 736 Tahun 2010 Tentang Tata Laksana Pengawasan Kualitas Air Minum (pp. 1–25). Kemenkes RI.
Kemenkes RI. (2011). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1096 Tahun 2011 Tentang Hygiene Sanitasi Jasa Boga. In Kemenkes RI (Vol. 2011).
Kemenkes RI. (2013). Riset Kesehatan Dasar 2013. http://labmandat.litbang.depkes.go.id/images/download/laporan/RKD/2013/LAPORAN_BIOMEDIS_RKD_2013.pdf
Kemenkes RI. (2014). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2014 Tentang Higiene Sanitasi Depot Air Minum (pp. 1–26). Kemenkes RI.
Kemenkes RI. (2017). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2017 Tentang Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan Dan Persyaratan Kesehatan Air Untuk Keperluan Higiene Sanitasi, Kolam Renang, Solus Per Aqua dan Pemandian Umum. In Kemenkes RI (pp. 1–20).
Kemenkes RI. (2021a). Hasil SKAM RT sebagai Baseline Data Kualitas Air Minum Aman. Badan Litbangkes Kementerian Kesehatan RI. https://www.litbang.kemkes.go.id/hasil-skam-rt-sebagai-baseline-data-kualitas-air-minum-aman/
Kemenkes RI. (2021b). Profile Kesehatan Indonesia 2020. In Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Kemenkes RI. (2022). Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 13 Tahun 2022 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 21 Tahun 2020 Tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2020-2024 (pp. 1–592). Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Ma’arif, M. N., Selintung, M., & Bakri, B. (2017). Analisis Kualitas Air Minum Isi Ulang Di Kota Makassar. In Universitas Hasanuddin. Universitas Hasanuddin.
Mairizki, F. (2017). Analisa Kualitas Air Minum Isi Ulang Di Sekitar Kampus Universitas Islam Riau. Jurnal Katalisator, 2(1), 9. https://doi.org/10.22216/jk.v2i1.1585
Miharti, I. (2017). Hubungan Pengetahuan Perilaku dan Sumber Air Minum Isi Ulang Keluarga di Desa Tuo Kecamatan Lembah Masurai Kabupaten Merangin Tahun 2016. Jurnal Kesehatan Dan Sains Terapan STIKES Merangin, 3(2), 26–35.
Mila, W., Nabilah, S. L., & Puspikawati, S. I. (2020). Higiene dan Sanitasi Depot Air Minum Isi Ulang di Kecamatan Banyuwangi Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur : Kajian Deskriptif. IKESMA, 16(1), 7. https://doi.org/10.19184/ikesma.v16i1.14841
Novianty, I., Nur, A., Febryanti, A., & Firnanelty. (2022). Penerapan Teknologi Pengujian Kualitas Air Minum Isi Ulang (Galon) Pada Masyarakat Samata-Gowa Sulawesi Selatan. 5(2), 173–183.
Novroza, H. E., Hestiningsih, R., Nissa Kusariana, & Yuliawati, S. (2020). Hubungan Higiene Sanitasi Kondisi depot Air Minum Isi Ulang Dengan kualitas Mikrobiologis Air Minum isi Ulang di Kescamatan Banyumanik Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 8(2), 233–237.
NWRI. (2012). Ultraviolet Disinfection Guidelines for Drinking Water and Water Reuse (Gina Melin Vartanian (ed.); Third Edit). National Water Research Institute.
Paiting, Y. S., & Irjayanti, A. (2018). Hubungan Hygiene Sanitasi Dengan Kualitas Mikrobiologi Air Minum Pada Depot Air Minum Isi Ulang Di Wilayah Kerja Puskesmas Kotaraja, Kota Jayapura. Prosiding Seminar Hasil Penelitian Edisi IV 2018, 4, 198–206.
Putri, I., & Priyono, B. (2022). Analisis Bakteri Coliform pada Air Minum Isi Ulang di Kecamatan Gajahmungkur. Life Science, 11(1), 89–99. https://doi.org/https://doi.org/10.15294/lifesci.v11i1.59799
Rahayu, C. S., Setiani, O., & Nurjazuli, N. (2013). Faktor Risiko Pencemaran Mikrobiologi pada Air Minum Isi Ulang di Kabupaten Tegal. Urnal Kesehatan Lingkungan Indonesia, 12(1–9). https://doi.org/10.14710/jkli.12.1.1-9
Said, N. I. (2007). Disinfeksi Untuk Proses Pengolahan Air Minum. Jurnal Air Indonesia, 3(1), 15–28. https://doi.org/10.29122/jai.v3i1.2314
Sintia, F., . S., & . F. (2020). Gambaran Higiene Sanitasi Pengelolaan Makanan di Rumah Sakit ABC Kabupaten Kubu Raya Kalimantan Barat. Jurnal Sehat Mandiri, 15(1), 33–40. https://doi.org/10.33761/jsm.v15i1.203
Suhaeni, & Nurasia. (2021). Analisis Kualitas Air Minum Isi Ulang Di Kota Makassar. Cokroaminoto Journal of Biological Science, 3(1), 1–6. https://science.e-journal.my.id/cjbs/article/view/44/58
Utami, E. S., Saraswati, L. D., & Purwantisari, S. (2017). Hubungan Kualitas Mikrobiologi Air Baku Dan Higiene Sanitasi Dengan Cemaran Mikroba Pada Air Minum Isi Ulang Di Kecamatan Tembalang. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 6(1), 236–244.
WHO. (2011). Guidelines For Drinking-Water Quality (Fourth Edi). World Health Organization (WHO).
Yushananta, P., & Ahyanti, M. (2017). Risiko Fotoreaktivasi terhadap Kualitas Mikrobiologi Air Minum Isi Ulang. Jurnal Kesehatan, 8(2), 212. https://doi.org/10.26630/jk.v8i2.482
Yushananta, P., & Ahyanti, M. (2022). Utilization of Banana Pith Starch From Agricultural Waste As A Cationic Coagulant. Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan, 7(1), 165–172. https://doi.org/10.30604/jika.v7i1.856
Yushananta, P., & Bakri, S. (2021). Analisis Pembiayaan Peningkatan Akses Air Minum dan Sanitasi Sehat Dengan Pendekatan Cost Benefit Analysis (CBA). Jurnal Kesehatan, 12(2), 306. https://doi.org/10.26630/jk.v12i2.1855
Yusuf, M. (2009). Penemuan Bakteri E. coli Rusak Citra Air Minum Isi Ulang. CV Zamzam. https://www.airminumisiulang.com/
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2022 Ruwa Jurai: Jurnal Kesehatan Lingkungan
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
Ruwa Jurai: Jurnal Kesehatan Lingkungan is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-Non Commercial License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.