ANALISIS POTENSI EKSTRAK DAUN CENGKEH (Syzygium aromaticum) SEBAGAI REPELEN NYAMUK

Authors

  • Femi Oktari Poltekkes Kemenkes Tanjungkarang
  • Mei Ahyanti Poltekkes Kemenkes Tanjungkarang
  • Prayudhy Yushananta Poltekkes Kemenkes Tanjungkarang

DOI:

https://doi.org/10.26630/rj.v16i2.3490

Keywords:

Aedes aegypti, Cengkeh, Repellent

Abstract

Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit infeksi yang ditularkan melalui nyamuk Aedes aegypti dan Ae. albopictus yang terinfeksi. Kasus DBD meningkat 30 kali lipat dengan peningkatan ekspansi geografis ke negara-negara baru dan dalam dekade ini, dari kota ke lokasi pedesaan. Oleh karena itu perlu dilakukan upaya pencegahan penularan, salah satunya dengan repellent anti nyamuk. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan ekstrak daun cengkeh (Syzygium aromaticum) sebagai repellent semprot nyamuk Aedes aegypti. Eksperimen menggunakan 100 ekor nyamuk Ae. aegypti dewasas (usia 2-5 hari) yang dikembangkan di Laboratorium Entomologi Lokalitbang Kementerian Kesehatan Baturaja. Pengujian dilakukan terhadap lima orang probandus (relawan berusia 18-25 tahun) yang dipaparkan dengan ekstrak daun cengkeh pada lima konsentrasi (3%, 5%, 7%, 9%, dan 12%), selama enam jam. Pengumpulan data dilakukan setiap jam, selanjutnya dianalisis dengan ANOVA. Penelitian mendapatkan bahwa ekstrak daun cengkeh mampu menolak nyamuk hinggap secara signifikan (p-value=0,010). Rerata terendah nyamuk hinggap pada konsentrasi 12% (1,5 ekor), dengan trend selama enam jam sebanyak 2,5 ekor. Namun, hasil perhitungan daya proteksi baru mencapai 43,7%., sehingga belum masuk kategori efektif (80%). Penelitian telah membuktikan bahwa ekstrak daun cengkeh (Syzygium aromaticum) dengan aplikasi spray, dapat menjadi alternatif repellent nyamuk Ae.aegypti. Perlu penelitian lanjutan untuk mendapatkan konsentrasi yang efektif.

References

Anindhita, D., Budiyono, B., & Hestiningsih, R. (2015). Daya Tolak Repellent Bentuk Lotion Dengan Ekstrak Daun Alpukat (Persea Americanamill) Terhadap Nyamuk Aedes Aegyptilinn. Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal), 3(3), 702–710.

Aulya, M. S., Idris, S. A., & Prawibowo, E. (2022). Uji Efektivitas Ekstrak Daun Cengkeh (Syzygium aromaticum) pada Nyamuk Aedes aegypti Sebagai Anti Nyamuk Rapelan. Jurnal Analis Kesehatan Kendari (JKK), 4(2), 7–12.

Boesri, H., Heriyanto, B., Susanti, L., & Handayani, S. W. (2015). Uji Repelen (Daya Tolak) Beberapa Ekstrak Tumbuhan Terhadap Gigitan Nyamuk Aedes Aegypti Vektor Demam Berdarah Dengue The Repellency Some Of Extract Plants Against Aedes Aegypti Mosquitoes Vector Of Dengue Fever. Vektora, 7(2), 79–85.

Gustina, M., Ali, H., & Kurniawan, Y. (2021). Efektivitas Ekstrak Daun Cengkeh (Syzigium Aromaticum) Dalam Mematikan Lalat Rumah (Musca Domestica). Journal of Nursing and Public Health, 9(1), 61–68. https://doi.org/10.37676/jnph.v9i1.1442

Handito, S., Setyaninrum, E., & Handayani, T. T. (2014). Uji Efektivitas Ekstrak Daun cengkeh (Syzygium aromaticum) sebagai bahan Dasar obat Nyamuk Elektrik Cair terhadap Nyamuk Aedes aegyti. Jurnal Ilmiah : Biologi Eksperiment Dan Keanekaragaman Hayati, 2(2), 91–96.

Kardinan, A. (2007). Potensi Selasih Sebagai Repellent Terhadap Nyamuk Aedes aegypti. Jurnal Penelitian Tanaman Industri, 13(2), 39–42. https://doi.org/10.21082/jlittri.v13n2.2007.39-42

Kementerian Pertanian. (2007). Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 07/Permentan/SR.140/2/2007 Tentang Syarat dan Tatacara Pendaftaran Pestisida.

Krianto, T. (2009). Masyarakat Depok Memilih Fogging yang Tidak Dimengerti. Kesmas: National Public Health Journal, 4(1), 29. https://doi.org/10.21109/kesmas.v4i1.198

Marchese, A., Barbieri, R., Coppo, E., Orhan, I. E., Daglia, M., Nabavi, S. F., Izadi, M., Abdollahi, M., Nabavi, S. M., & Ajami, M. (2017). Antimicrobial activity of eugenol and essential oils containing eugenol: A mechanistic viewpoint. Critical Reviews in Microbiology, 43(6), 668–689. https://doi.org/10.1080/1040841X.2017.1295225

Marini, M., Ni’mah, T., Mahdalena, V., Komariah, R. H., & Sitorus, H. (2018). Potensi Daya Tolak Ekstrak Daun Marigold (Tagetes erecta L.) terhadap Nyamuk Aedes aegypti. Balaba: Jurnal Litbang Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang Banjarnegara, 53–62. https://doi.org/10.22435/blb.v14i1.301

Marini, & Sitorus, H. (2019). Beberapa tanaman yang berpotensi sebagai repelen di indonesia. Spirakel, 11(1), 24–33.

Nentwig, G., Frohberger, S., & Sonneck, R. (2017). Evaluation of Clove Oil, Icaridin, and Transfluthrin for Spatial Repellent Effects in Three Tests Systems Against the Aedes aegypti (Diptera: Culicidae). Journal of Medical Entomology, 54(1), 150–158. https://doi.org/10.1093/jme/tjw129

Nurfadilah, A. F., & Moektiwardoyo, M. (2018). Potensi Tumbuhan Sebagai Repellent Aedes Aegypti Vektor Demam Berdarah Dengue. Farmaka, 16, 213–221.

Nuryanti, E. (2013). Perilaku Pemberantasan Sarang Nyamuk di Masyarakat. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 9(1), 15–23.

Pratama, S. D., & Yushananta, P. (2021). Efektivitas Ekstrak Kulit Batang Maja (Aegle marmelos L) Terhadap Kematian Larva Nyamuk Anopheles sp. Ruwa Jurai: Jurnal Kesehatan Lingkungan, 15(2), 67. https://doi.org/10.26630/rj.v15i2.2813

Sayono, & Nurullita, U. (2016). Situasi Terkini Vektor Dengue (Aedes Aegypti) Di Jawa Tengah. KEMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat, 11(2), 96–105.

Sudiarti, M., Ahyanti, M., & Yushananta, P. (2021). Efektivitas Daun Zodia (Evodia suaveolens) Sebagai Repellent Nyamuk Aedes aegypti. Ruwa Jurai: Jurnal Kesehatan Lingkungan, 15(1), 8. https://doi.org/10.26630/rj.v15i1.2190

Wardani, I. G. A. A. K., Megawati, F., Santoso, P., & Suwantara, I. P. T. (2019). Efektifitas Sediaan Cair Elektrik dari Ekstrak Bunga Gumitir (Tagetes erecta L.) sebagai Antinyamuk Aedes aegypti. Jurnal Ilmiah Medicamento, 5(1), 1–5.

WHO. (1981). Instructions for determining the susceptibility or resistance of adult mosquitoes to organochlorine organophosphate and carbamate insecticides. Diagnostic Test WHO/VBC/81.806.1981. (pp. 3–5). WHO.

WHO. (2009). Guidelines for efficacy testing of mosquito repellents for human skin. In D. M. Zaim (Ed.), Control Of Neglected Tropical Diseases, WHO Pesticide Evaluation Scheme (First Ed). World Health Organization (WHO).

Yunus, A., Wahyuni, D. F., & Nurzak, A. N. (2022). Formulasi Ekstrak Etanol Daun Alpukat (Persea americana Mill) dan Daun Sirih (Piper betle) Sebagai Repelen (Anti Nyamuk) berbentuk Mat Elektrik terhadap Nyamuk Aedes aegypti. Jurnal Riset Kefarmasian Indonesia, 4(1), 214–133.

Yushananta, P. (2021). Dengue Hemorrhagic Fever and Its Correlation with The Weather Factor In Bandar Lampung City: Study From 2009-2018. Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan, 6(1), 117–126. https://doi.org/10.30604/jika.v6i1.452

Yushananta, P., & Ahyanti, M. (2014). Pengaruh Faktor Iklim Dan Kepadatan Jentik Ae.Aegypti Terhadap Kejadian DDB. Jurnal Kesehatan Lingkungan, V(1), 1–10. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.26630/jk.v5i1.58

Yushananta, P., & Ahyanti, M. (2021). The Effectiveness of Betle Leaf (Piper betle L.) Extract as a Bio-pesticide for Controlled of Houseflies (Musca domestica L.). Open Access Macedonian Journal of Medical Sciences, 9(E), 895–900. https://doi.org/10.3889/oamjms.2021.6886

Yushananta, P., Setiawan, A., & Tugiyono, T. (2020). Variasi Iklim dan Dinamika Kasus DBD di Indonesia: Systematic Review. Jurnal Kesehatan, 11(2), 294. https://doi.org/10.26630/jk.v11i2.1696

Zulaikha, A. P., Widyanto, A., & Widiyanto, T. (2019). Efektovitas Berbagai Konsentrasi Ekstrak Daun Cengkeh (Syzygium aromaticum, L.) sebagai Repellent terhadap Daya Hinggap Nyamuk Aedes aegypti. Buletin Keslingmas, 38(3), 297–304. https://doi.org/10.31983/keslingmas.v38i3.5399

Downloads

Published

2022-12-02

How to Cite

Oktari, F., Ahyanti, M., & Yushananta, P. (2022). ANALISIS POTENSI EKSTRAK DAUN CENGKEH (Syzygium aromaticum) SEBAGAI REPELEN NYAMUK. Ruwa Jurai: Jurnal Kesehatan Lingkungan, 16(2), 66–74. https://doi.org/10.26630/rj.v16i2.3490

Issue

Section

Artikel