PEMANFAATAN AMPAS TEBU SEBAGAI ARANG AKTIF DENGAN AKTIVATOR LARUTAN BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.)

Authors

  • Anisa Kurniasih PUSKESMAS PERMATA SUKARAME SANITARIAN
  • Dina Audia Pratiwi Dinas Lingkungan Hidup Kota Bandar Lampung
  • Muhammad Amin Balai Penelitian Teknologi Mineral-LIPI

DOI:

https://doi.org/10.26630/rj.v14i2.2287

Keywords:

Activated carbon, sugarcane bagasse, Averrhoa bilimbi L

Abstract

One of the efforts to utilize bagasse is activated carbon which can be used as an adsorbent for the pharmaceutical industry, foodstuffs, and water purification to remove odors, tastes and colors. So far, the raw materials for making activated carbon use coal and coconut shells, while the activator uses chemicals such as KOH, NaOH, H2SO4, HCl, and others. The manufacture of activated carbon is carried out in three stages, namely the process of dehydration, carbonization, and activation. Bagasse that has been dehydrated for 2 days using sunlight, is carbonized for 1 hour at a temperature of 4500C. Carbon is activated using starfruit extract with a ratio of extract: distilled water, 100%: 0%, 75%: 0%, 50%: 505, 25%: 75%, and the time is varied, namely for 4 hours, 8 hours, 16 hours, and 24 hours.

From the research results as much as 4.000 grams of bagasse carbonized to produce 170 grams of carbon. The results of the analysis of the proximate content in bagasse activated carbon have met the Indonesian National Standard (SNI 06–3730–1995), namely the best Total Moisture Content of 2.88%, the best Volatile Matter of 6.88%. The best ash was 3.11%. The best-fixed carbon was 86.30%. The iodine number produced from the bagasse activated carbon is 937.9686 mg / g.

The Iodine number has met the requirements of the Indonesian Industry Standard (SII 0258-88), which is more than 750 mg / g, indicating that the activation of activated carbon using starfruit is very reactive. Starfruit can be used as an environmentally friendly activator in making activated carbon.

References

Al Kholif, M., Sugito, S., Pungut, P., dan Sutrisno, J. (2020). Kombinasi Tray Aerator Dan Filtrasi Untuk Menurunkan Kadar Besi (Fe) Dan Mangan (Mn) Pada Air Sumur. ECOTROPHIC : Jurnal Ilmu Lingkungan (Journal of Environmental Science), 14(1), Hal. 28-36. https://doi.org/10.24843/EJES.2020.v14.i01.p03

Amie, N. L. L., dan Nugraha, A. (2014). Pemanfaatan Limbah Ampas Tebu Melalui Desain Produk Perlengkapan Rumah. Jurnal Tingkat Sarjana Senirupa Dan Desain, 1, Hal. 1-7.

Bansal, R. C., Donnet, J. B., Stoeckli, F., dan Dekker, M. (1990). Carbon Aktif. Journal of Dispersion Science and Technology, 11(3). https://doi.org/https://doi.org/10.1080/01932699008943255

Dedy. (2010). Pembuatan Arang Aktif Dari Batang Jagung Menggunakan Aktivator Asam Sulfat Dan Penggunaannya Pada Penjerapan Ion Tembaga (Ii). Universitas Mataram.

Edhi, S. (2005). Budi Daaya Tanaman Tebu (Bumi Aksar).

Evival, R. (2018). Perkebunan Tebu. Graha Ilmu.

Fahrurozi, M. A., Harahap, S., dan Budijono. (2015). The Effectiveness of Al2SO4, CaO and Crude Tannin Extract Originated From Averrhoa bilimbi Leaf to Improve the Quality of Peat Water. Jom, 3(2), Hal 1-7. https://doi.org/10.11164/jjsps.16.4_704_3

Gita, G. (2012). Krisis_Air_Bersih_di. In ePrints@UNY Lumbung Pustaka Universitas Negeri Yogyakarta. Universitas Negeri Yogyakarta. https://eprints.uny.ac.id/5485/

Khimayah. (2015). Variasi Diameter Zeolit untuk Menurunkan Kada Besi (Fe) pada Air Sumur Gali. Journal of Chemical Information and Modeling, 3(1), Hal. 523-534. https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004

Lestari, S. R. D., Sari, D. K., Rosmadiana, A., dan Dwipermata, B. (2016). Pembuatan dan Karakterisasi Karbon Aktif tempurung Kelapa dengan Aktivator Asam Fosfat Serta Aplikasinya Pada Pemurnian Minyak Goreng Bekas. Jurnal Teknika, 12(3), Hal. 419-430.

Meisrilestari, Y., Khomaini, R., dan Wijayanti, H. (2013). Pembuatan Arang Aktif Dari Cangkang Kelapa Sawit Dengan Cara Fisika, Kimia dan Fisika-Kimia. Konversi, 2(1), Hal. 46-51.

Prihatin, R. B. (2013). problem Air Bersih di Perkotaan. Info Singkat Kesejahteraan Sosial, V(07), Hal. 9-12.

Purwonugroho, N. (2013). Keefektifan Kombinasi Media Filter Zeolit dan Karbon Aktif dalam Menurunkan Kadar Besi (Fe) dan AMngan (Mn) pada Air Sumur. In Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Rasman, R., dan Saleh, M. (2016). Penurunan Kadar Besi (Fe) Dengan Sistem Aerasi dan Filtrasi Pada Air Sumur Gali (Eksperimen). HIGIENE: Jurnal Kesehatan Lingkungan, 2(3), Hal. 159-167. http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/higiene/article/view/1826

Reza, N., Anristiani, R., dan Mursilah, S. (2013). Sari Pati Belimbing Wuluh (Averrhoa billimbi) sebagai Penjaga Mutu Buah. SMA Negeri 1 Lebak, Rangkasbitung.

Rizkyi, I. P., Budi, E., dan Susilaningsih, E. (2016). Aktivasi Arang Tongkol Jagung Menggunakan HCl Sebagai Adsorben Ion Cd (II). IJCS - Indonesia Journal of Chemical Science, 5(2).

Sahara, E., Dahliani, N. Ka., dan Manuaba, I. B. P. (2017). Pembuatan dan Karakterissasi Arang Aktif dari Batang Tanaman Gumitir (Tagetes erecta) dengan Aktivator NaOH. Jurnal Kimia, 11(2), Hal 174-180.

Setiawati, E., dan Suroto, S. (2010). Pengaruh Bahan Aktivator Pada Pembuatan Karbon Aktif Tempurung Kelapa. Jurnal Riset Industri Hasil Hutan, 2(1), Hal. 21-26. https://doi.org/10.24111/jrihh.v2i1.911

Standar Industri Indonesia. (1988). Mutu dan Uji Arang Aktif. 0258-88. Departemen Perindustrian. R.I.

Standar Nasional Indonesia. (1995). Persyaratan Arang Aktif. (SNI) 06–730–1995.

Suhendra, D., dan Gunawan, E. R. (2011). Pembuatan Arang Aktif Dari Batang Jagung Menggunakan Aktivator Asam Sulfat Dan Penggunaannya Pada Penjerapan Ion Tembaga (Ii). MAKARA of Science Series, 14(1), Hal. 22-26. https://doi.org/10.7454/mss.v14i1.483

Susanti, I. K. (2005). Pembuatan Arang Aktif dari Tempurung Kelapa Sawit dengan Aktifator Na2SO4. Universitas Lampung.

Thomas, A. N. S. (2007). Tanaman Obat Tradisional 2. Kanisius, Yogyakarta.

Utassia, C. F., Prayogo, T. B., dan Rubiantoro, P. (2015). Pemanfaatan Zeolit Alam dan Tanaman Papyrus Payung Guna Menurunkan Kadar Logam Besi (Fe) dan Mangan (Mn) pada Air Limbah Kulit di Sukun Malang. http://pengairan.ub.ac.id/s1/wp-content/uploads/2016/01/Pemanfaatan-Zeolit-Alam-dan-Tanaman-Papyrus-Payung-Guna-Menurunkan-Kadar-Logam-Besi-Fe-dan-Mangan-Mn-pada-Air-Limbah-Kulit-di-Sukun-Malang_Cloudia-Ficha-Utassia_125060401111004.pdf

Yulianti, A., Taslimah, dan Sriatun. (2010). Pembuatan Arang Aktif Tempurung Kelapa Sawit untuk Pemucatan Minyak Goreng Sisa Pakai. Jurnal Kimia Sains Dan Aplikasi, 13(2), Hal. 36-40.

Downloads

Published

2021-01-02

How to Cite

Kurniasih, A., Pratiwi, D. A., & Amin, M. (2021). PEMANFAATAN AMPAS TEBU SEBAGAI ARANG AKTIF DENGAN AKTIVATOR LARUTAN BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.). Ruwa Jurai: Jurnal Kesehatan Lingkungan, 14(2), 56–63. https://doi.org/10.26630/rj.v14i2.2287

Issue

Section

Artikel