Pengaruh Variasi Waktu Kontak Terhadap Penurunan Kadar Fe Dalam Air Minum Menggunakan Media Arang Sekam Padi dan Ferrolite

Authors

  • Latifa Dian Cahyani Poltekkes Kemenkes Yogyakarta, Indonesia
  • Narto Narto Poltekkes Kemenkes Yogyakarta, Indonesia
  • Ibnu Rois Poltekkes Kemenkes Yogyakarta, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.26630/rj.v18i2.4563

Keywords:

Kadar besi (Fe), Filtrasi, Arang sekam padi, Ferrolite, Waktu Kontak

Abstract

Kandungan besi (Fe) yang tinggi dalam air minum dapat menjadi faktor risiko kesehatan, terutama gangguan pencernaan, fungsi hati dan fungsi paru. Penelitian bertujuan untuk menganalisis pengaruh variasi waktu kontak terhadap penurunan kadar Fe dalam air, menggunakan media arang sekam padi dan ferrolite. Penelitian menggunakan rancangan Pre-test Post-test Design, pada tiga variasi waktu kontak (15, 20, dan 30 menit) dengan tiga kali pengulangan. Dua jenis media digunakan dalam penelitian ini, yaitu arang sekam padi (ketebalan 50 cm) dan ferrolite (ketebalan 30 cm). Sedangkan air baku yang digunakan untuk penelitian diambil dari sumur penduduk di Dukuh Sudimoro, Timbulharjo, Sewon, Bantul, Yogyakarta. Pengukuran kadar Fe dilakukan sebelum dan sesudah perlakuan. Keseluruhan data dianalisis dengan uji Kruskal-Wallis untuk mengetahui perbedaan kadar Fe antara sebelum dan sesudah perlakuan, serta uji Wilcoxon Signed Ranks untuk mengetahui perbedaan kadar Fe pada setiap perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan penurunan kadar Fe pada setiap variasi percobaan, secara berurutan sebesar 74,3% (15 menit), 79,50% (20 menit), dan 80,90% (25 menit). Hasil analisis statistik secara signifikan membuktikan perbedaan kadar Fe antara sebelum dan sesudah perlakuan (P= 0,008). Penelitian juga membuktikan pengaruh signifikan waktu kontak terhadap penurunan kadar Fe (P= 0,027). Penurunan paling optimal pada waktu kontak 25 menit, sebesar 80,90% (dari 3,40 mg/L menjadi 0,67 mg/L). Hasil penelitian telah membuktikan bahwa penggunaan media arang sekam padi dan ferrolite dapat menurunkan kadar Fe hingga 80,90%, pada waktu kontak selama 25 menit.

References

Adeko, R., & Mualim, M. (2020). Kombinasi Limbah Sekam Padi dan Limbah Kulit Kapuk Sebagai Adsorben Dalam Menurunkan Kadar Besi (Fe) di Sumur Gali Warga Rawa Makmur Kota Bengkulu. Journal of Nursing and Public Health, 8(1), 97–103. https://doi.org/10.37676/jnph.v8i1.1018

Aini, S. N., Triyantoro, B., & Abdullah, S. (2020). Pengaruh Variasi Berat Arang Sekam Padi Sebagai Media Adsorben Dalam Menurunkan Kadar Besi (Fe) Pada Air di Banyumas. Buletin Keslingmas, 39(1), 31–39. https://doi.org/10.31983/keslingmas.v39i1.4619

BPS Indonesia. (2018). Indonesia Population Projection 2015-2045.

Fatimura, M., & Masriatini, R. (2019). Penghilangan Kandungan Besi Air Sumur Dengan Media Ferrolite Pada Filter Air Sistem Backwash. Seminar Nasional Hari Air Dunia 2019, 58–65. https://conference.unsri.ac.id/index.php/semnashas/article/viewFile/1379/762

Febrina, L., & Ayuna, A. (2015). Studi Penurunan Kadar Besi (Fe) dan Mangan (Mn) Dalam Air Tanah Menggunakan Saringan Keramik. Jurnal Teknologi, 7(1), 36–44. https://doi.org/https://doi.org/10.24853/jurtek.7.1.35-44

Kemenkes RI. (2021a). Hasil SKAM RT sebagai Baseline Data Kualitas Air Minum Aman. Badan Litbangkes Kementerian Kesehatan RI. https://www.litbang.kemkes.go.id/hasil-skam-rt-sebagai-baseline-data-kualitas-air-minum-aman/

Kemenkes RI. (2021b). Profile Kesehatan Indonesia 2020. In Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Kemenkes RI. (2023). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2023 Tentang Kesehatan Lingkungan.

Lim, H. K., Teng, T. T., Ibrahim, M. H., Ahmad, A., & Chee, H. T. (2012). Adsorption and Removal of Zinc (II) from Aqueous Solution Using Powdered Fish Bones. APCBEE Procedia, 1(January), 96–102. https://doi.org/10.1016/j.apcbee.2012.03.017

Manurung, M. N., Fikri, A., Murwanto, B., & Yushananta, P. (2023). Kinerja Beberapa Varian Kulit Pisang Jenis Lokal Terhadap Reduksi Besi (Fe) Dalam Air. Ruwa Jurai: Jurnal Kesehatan Lingkungan, 17(1), 1. https://doi.org/10.26630/rj.v17i1.3707

Mastian, S. A., Apriani, I., & Kadaria, U. (2022). Pengaruh Waktu Kotak Proses Adsorpsi dan Filtrasi Terhadap Perubahan Konsentrasi Besi, Warna, dan pH Pada Air Sumur. Rekayasa Lingkungan Tropis, 3(1), 75–82. https://jurnal.untan.ac.id/index.php/jurlis/article/view/30708

Mukrim, M. I., Simarmata, M. M., Soputra, D., Fauzia, A., Mohamad, E., Tangio, J. S., Azis, A., Rustan, F. R., Saidah, H., Nugroho, S. A., Rois, I., & Siagian, P. (2023). Teknik Penyediaan Air Minum (PAM) (R. Watrianthos (ed.)). Yayasan Kita Menulis.

Mulyono, S., Mulyan, W., & Kriswandana, F. (2020). Efektifitas Media Penukar Ion Zeolit Dan Ferolit Dalam Menurunkan Kadar Fe Air Sumur. Suara Forikes: Jurnal Penelitian Kesehatan, 11, 95–100. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.33846/sf11nk416

Patmawati, Y. W. (2022). Variasi Ketebalan Media Filtrasi Pasir Ferrolite Terhadap Penurunan Kadar Besi (Fe) dan Mangan (Mn) Air Bersih [Politeknik Kesehatan Yogyakarta]. In Poltekkes Kemenkes Yogyakarta. http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/9592/

PUPR. (2007). Pengembangan SPAM Sederhana (1st ed.). Ditjend Cipta Karya Kemeterian PUPR.

Purwoto, S. P., & Sutrisno, J. (2016). Pengolahan Air Tanah Berbasis Treatment Ferrolite, Manganese Zeolite , dan Ion Exchange. WAKTU: Jurnal Teknik UNIPA, 14(2), 21–31. https://doi.org/10.36456/waktu.v14i2.134

Riskawati, R., Amir, R., & Muin, H. (2019). Efektivitas Arang Sekam Padi Dalam Menurunkan Kadar Besi (Fe) Pada Air Sumur Bor di Desa Padangloang Kabupaten Pinrang. Jurnal Ilmiah Manusia Dan Kesehatan, 2(1), 156–163. https://doi.org/10.31850/makes.v2i1.132

Rivai, A., & Hermanto, A. (2019). Efektivitas Metode Cascade Aerasi dan Kombinasi Filtrasi Dalam Menurunkan Kadar Besi (Fe) Pada Air Sumur Gali. Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika Dan Masyarakat, 17(1), 89. https://doi.org/10.32382/sulolipu.v18i1.724

Sri Hastutiningrum, Purnawan, E. N. (2015). Penurunan Kadar Besi (Fe) dan Mangan (Mn) Dalam Air Tanah dengan Metode Aerasi Conventional Cascade dan Aerasi Vertical Buffle Channel Cascade. Prosiding Seminar Nasional Teknik Kimia Kejuangan, 1–6. http://jurnal.upnyk.ac.id/index.php/kejuangan/article/view/406

Supriyantini, E., & Endrawati, H. (2018). Kandungan Logam Berat Besi (Fe) Pada Air, Sedimen, Dan Kerang Hijau (Perna viridis) Di Perairan Tanjung Emas Semarang. Tropical Marine Jurnal, 18(1), 133–140. https://doi.org/https://doi.org/10.14710/jmr.v7i2.25902

Sutrisno, E., Mangka, A., Rustan, F. R., Saidah, H., Iswahyudi, Rahmawati, Rois, I., Affandy, N. A., & Andre, H. (2024). Hidroklimatologi (A. Karim (ed.)). Yayasan Kita Menulis.

Yushananta, P., & Ahyanti, M. (2022a). Utilization of Banana Pith Starch From Agricultural Waste As A Cationic Coagulant. Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan, 7(1), 165–172. https://doi.org/10.30604/jika.v7i1.856

Yushananta, P., & Ahyanti, M. (2022b). Novel Copolymer Cationic from Agroindustrial Waste using Microwave. Open Access Macedonian Journal of Medical Sciences, 10(E), 458–464. https://doi.org/10.3889/oamjms.2022.8126

Zaman, N., Nasution, N. H., Iswahyudi, Susilawaty, A., Sitorus, E., Mohamad, E., Rodhiyah, Z., Syam, A. A., Murtini, S., Rois, I., Tangio, J. S., Rudiansyah, & Haryanti, S. (2023). Manajemen Kualitas Air (A. Karim (ed.)). Yayasan Kita Menulis

Downloads

Published

2024-10-04

How to Cite

Cahyani, L. D., Narto, N., & Rois, I. (2024). Pengaruh Variasi Waktu Kontak Terhadap Penurunan Kadar Fe Dalam Air Minum Menggunakan Media Arang Sekam Padi dan Ferrolite. Ruwa Jurai: Jurnal Kesehatan Lingkungan, 18(2), 92–97. https://doi.org/10.26630/rj.v18i2.4563

Issue

Section

Artikel