ANALISIS FAKTOR LINGKUNGAN FISIK DAN KEJADIAN TUBERKULOSIS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDATON KOTA BANDAR LAMPUNG
DOI:
https://doi.org/10.26630/rj.v16i3.3629Keywords:
Tuberkulosis, pencahayaan, suhu, kepadatan, ventilasiAbstract
Saat ini Indonesia menempati posisi kedua kasus terbanyak Tuberculosis (TB) (845.000 kasus) setelah India. Faktor lingkungan rumah berhubungan erat dengan penyebaran kasus, selain faktor lain seperti gizi, imunisasi, kemiskinan, dan pelayanan kesehatan. Penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi faktor risiko lingkungan fisik rumah terhadap kejadian TB di wilayah kerja Puskesmas Kedaton Kota Bandar Lampung. Penelitian menggunakan rancangan kasus-kontrol, dilaksanakan pada bulan Maret hingga Mei 2022. Total 279 rumah tangga (93 kasus dan 186 kontrol) diikutkan selama penelitian. Kasus adalah penderita TB dengan hasil pemeriksaan BTA+ dan tercatat pada buku register TB. Kelompok kontrol dipilih dari tetangga terdekat tanpa riwayat TB. Pengumpulan data dilakukan dengan alat ukur untuk variabel suhu, kelembaban, pencahayaan, dan luas ventilasi. Sedangkan kepadatan hunian dengan wawancara. Analisis data dilakukan dengan Chi-square dan Logistic Regression. Penelitian telah mengidentifikasi empat faktor risiko lingkungan fisik rumah terhadap kejadian TB. Pencahayaan yang tidak memenuhi syarat menjadi faktor risiko terbesar terhadap TB (AOR 70.19; 95% CI 17.08 - 288.44). Tiga faktor risiko lainnya adalah kepadatan hunian (AOR 21.77; 95% CI 5.80 - 81.70), suhu (AOR 16.38; 95% CI 5.38 - 49.92), dan ventilasi (AOR 13.05; 95% CI 4.80 - 35.52). Empat faktor lingkungan fisik rumah tinggal secara signifikan telah teridentifikasi sebagai faktor risiko TB, yaitu pencahayaan, kepadatan hunian, suhu dan ventilasi. Perbaikan kondisi fisik rumah menjadi langkah intervensi yang harus diterapkan, selain peningkatan kampanye perilaku sehat.References
Badan Standarisasi Nasional Indonesia. (2001). SNI 03-6575-2001 tentang Tata Cara Perancangan Sistem Pencahayaan Buatan pada Bangunan Gedung. In Badan Standarisasi Nasional (pp. 1–32).
Diniarti, F., Felizita, E., & Hasanudin. (2019). Pengaruh Kepadatan Hunian Rumah Dengan Kejadian Tb Paru Di Wilayah Kerja Puskesmas Basuki Rahmad Kota Bengkulu Tahun 2019. Journal of Nursing and Public Health, 7(2), 1–7.
Dinkes Kota Bandar Lampung. (2019). Profile Kesehatan Kota Bandar lampung Tahun 2019. Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung.
Dinkes Provinsi Lampung. (2020). Profil Kesehatan Provinsi Lampung Tahun 2020. In D. K. P. Lampung (Ed.), Dinas Kesehatan Provinsi Lampung.
Dotulong, J. F. ., R.Sapulete, M., & Kandou, G. D. (2015). Hubungan Faktor Risiko Umur, Jenis Kelamin Dan Kepadatan Hunian Dengan Kejadian Penyakit Tb Paru Di Desa Wori Kecamatan Wori. Jurnal Kedokteran Komunitas Dan Tropik, 3(2), 57–65.
Gould, D., & Brooker, C. (2003). MIkrobiologi Terapan untuk Perawat. EGC.
Hapsari, D. A., Yunus, M., & Gayatri, R. W. (2020). Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Tuberkulosis Pada Pasien Yang Berkunjung Ke Puskesmas Dinoyo Kota Malang. Preventia : The Indonesian Journal of Public Health, 5(1), 35–48. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.17977/um044v5i1p35-48
Kemenkes RI. (2011a). Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 1077 Tahun 2011 Tentang Pedoman Penyehatan Udara Dalam Ruang Rumah.
Kemenkes RI. (2011b). Peraturan Mentri Kesehatan Indonesia No 1077/Menkes/PER/2011 Tentang Pedoman Penyehatan Udara Dalam Rumah.
Kemenkes RI. (2021a). Profile Kesehatan Indonesia 2020. In Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Kemenkes RI. (2021b). Strategi Nasional Penanggulangan Tuberkulosis di Indonesia 2020-2024 (Nurjannah & S. Widada (eds.)).
Kementerian PUPR RI. (2002). Keputusan Menteri Permukiman Dan Prasarana Wilayah Nomor 403/KTPS/M/2002 Tahun 2002. Tentang Pedoman Teknis Pembangunan Rumah Sederhana Sehat. Menteri Permukiman Dan Prasarana Wilayah.
KNCV Indonesia. (2020). COVID-19 : Perbandingan Tuberkulosis Vs COVID-19. KNCV Indonesia. https://yki4tbc.org
Kurniasih, T., Triyantoro, B., & Widyanto, A. (2016). Hubungan kondisi fisik rumah dengan kejadian TB paru di wilayah kerja Puskesmas Kalibangor Kabupaten Banyumas Tahun 2016. Media Penelitian & Pengembangan Kesehatan, 36(4), 478–485.
Margarini, E., & Nabila, F. A. (2022). Peringatan Hari Tuberkulosis Sedunia (HTBS) Tahun 2021. Direktorat Promosi Kesehatan Dan Pemberdayaan Masyarakat. https://promkes.kemkes.go.id/peringatan-hari-tuberkulosis-sedunia-htbs-tahun-2021
Mariana, D., & Chairani, M. (2017). Kepadatan Hunian, Ventilasi Dan Pencahayaan Terhadap Kejadian Tb Paru Di Wilayah Kerja Puskesmas Binaga Kabupaten Mamuju Sulawesi Barat. Jurnal Kesehatan Manarang, 3(2), 75–80. http://www.jurnal.poltekkesmamuju.ac.id/index.php/m/article/view/40
Moa, T., Zainuddin, & Nursina, A. (2018). Perilaku Masyarakat Terhadap Upaya Pencegahan Penularan Penyakit TB (Studi Kualitatif Di Wilayah Kerja Puskesmas Tamalanrea Jaya Kelurahan Tamalanrea Jaya Kecamatan Tamalanrea Kota Makassar). Journal Health Community Enpowerment, 1(1), 49–62.
Nike Monintja, Finny Warouw, O. R. P. P. (2020). Hubungan antara Keadaan Fisik Rumah dengan Kejadian Tuberkulosis Paru Nike. Indonesian Journal of Public Health and Community Medicine, 1(3), 94–100. https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/ijphcm/article/view/28991/0
Purnama, S. G. (2017). Diktat Kuliah Penyakit Berbasis Lingkungan (p. 164). Universitas Udayana.
Putri, R. A. (2021). Hubungan Kondisi Rumah Dengan Kejadian Ispa Di Desa Kotagajah Kecamatan Kotagajah Kabupaten Lampung Tengah. Ruwa Jurai: Jurnal Kesehatan Lingkungan, 13(2), 75. https://doi.org/10.26630/rj.v13i2.2782
Romadhan S, S., Haidah, N., & Hermiyanti, P. (2019). Hubungan Kondisi Fisik Rumah Dengan Kejadian Tuberkulosis Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Babana Kabupaten Mamuju Tengah. An-Nadaa: Jurnal Kesehatan Masyarakat, 6(2). https://doi.org/10.31602/ann.v6i2.2680
Sari, D. (2022). Gambaran Sanitasi Dan Perilaku Penghuni Rumah Penderita Tuberkulosis Di Wilayah Kerja Puskesmas Kedaton Kota Bandar Lampung Tahun 2021. Ruwa Jurai: Jurnal Kesehatan Lingkungan, 15(3), 138. https://doi.org/10.26630/rj.v15i3.3072
Sari, R. D. (2021). Gambaran Kondisi Perumahan Di Desa Sukosari Kecamatan Baradatu Kabupaten Way Kanan. Ruwa Jurai: Jurnal Kesehatan Lingkungan, 13(1), 35. https://doi.org/10.26630/rj.v13i1.2772
Schlesselman, J. J., & Schneiderman, M. A. (1982). Case Control Studies: Design, Conduct, Analysis. Journal of Occupational and Environmental Medicine, 24(11). https://journals.lww.com/joem/Fulltext/1982/11000/Case_Control_Studies__Design,_Conduct,_Analysis.7.aspx
Sumarmi, S., & Duarsa, A. B. S. (2016). Analisis Hubungan Kondisi Fisik Rumah Dengan Kejadian TB Paru BTA Positif di Puskesmas Kotabumi II, Bukit Kemuning dan Ulak Rengas Kab. Lampung Utara Tahun 2012. Jurnal Kedokteran Yarsi, 2(1), 252–275.
WHO. (2020). Tuberculosis Report. In Baltimore Health News: Vol. XLIX (Issues 9-10–11).
WHO. (2021). Global tuberculosis report 2021. In วารสารวิชาà¸à¸²à¸£à¸¡à¸«à¸²à¸§à¸´à¸—ยาลัยà¸à¸µà¸ªà¹€à¸—ิร์นเà¸à¹€à¸Šà¸µà¸¢ (1st ed., Vol. 4, Issue 1).
WHO. (2022). Hari Tuberkulosis Sedunia 2022. https://www.who.int/indonesia/news/campaign/tb-day-2022
Wildanny Nur Maulinda, Sri Hernawati, & Ancah Caesarina Novi Marchianti. (2021). Pengaruh Kelembaban Udara, Suhu Dan Kepadatan Hunian Terhadap Kejadian TB Paru. Jurnal Midwifery Zigot, 4(2), 38–40.
Yuliani, D. R., & Anwar, M. C. (2017). Hubungan Faktor Risiko Lingkungan Fisik Rumah Dan Kontak Penderita Dengan Kejadian Penyakit Tuberkulosis Paru Di Wilayah Kerja Puskesmas Jatilawang Kabupaten Banyumas Tahun 2016. Buletin Keslingmas, 36(4), 486–493. https://doi.org/10.31983/keslingmas.v36i4.3130
Yushananta, P. (2007). Analisis Pneumonia Pada Balita Di Kota Bandar Lampung Tahun 2007. Ruwa Jurai: Jurnal Kesehatan Lingkungan, 2(2), 48-56.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2022 Ruwa Jurai: Jurnal Kesehatan Lingkungan
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
Ruwa Jurai: Jurnal Kesehatan Lingkungan is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-Non Commercial License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.