UJI KEMAMPUAN RENDAMAN KULIT BUAH JERUK NIPIS (CITRUS AURANTIFOLIA) TERHADAP PENGENDALIAN KECOA
DOI:
https://doi.org/10.26630/rj.v12i2.2759Keywords:
Kulit Jeruk Nipis, kecoaAbstract
Kecoa merupakan serangga yang seringkali mengganggu kenyamanan hidup manusia serta menyebarkan berbagai patogen penyakit. Beberapa penyakit yang ditularkan oleh kecoa diantaranya tipus, diare, hepatitis, asma, dan kolera. Pada umumnya pengendalian kecoa dilakukan dengan menyemprot insektisida sintesis. Penggunaan insektisida sintesis memang memiliki beberapa keuntungan seperti kemudahan dalam mengoprasikannya, efektivitas yang tinggi, daya kerja yang cepat, dapat digunakan setiap waktu, serta mudah diperoleh. Namun penggunaan insektisida yang tidak tepat dan berlebihan secara terus menerus dapat menimbulkan resistensi dan pencemaran lingkungan. Oleh karena itu, diperlukan insektisida alternatif untuk mengendalikan kecoa agar tidak mencemari lingkungan dan dapat mengurangi resiko kontaminasi residu pestisida. Insektisida alternatif yang sedang dikembangkan adalah pemanfaatan tumbuh-tumbuhan seperti bunga, daun, akar, kulit dan biji dihancurkan dan kemudian langsung digunakan sebagai insektisida atau bahan beracun yang diektraksi terlebih dahulu kemudian baru digunakan sebagai insektisida botani.
Penelitian ini merupakan penelitian true eksperimen dengan melakukan pengamatan terhadap pemanfaatan rendaman kulit jeruk nipis (Citrus aurantiifolia) terhadap pengendalian kecoa. Pada penelitian ini dilakukan pengamatan terhadap jumlah kematian kecoa yang telah disemprot menggunakan berbagai konsentrasi kulit jeruk nipis, yaitu 0% (kontrol), 40%, 50%, 60% dan 70% pada setiap kotak.
Dari hasil penelitian efektifitas rendaman kulit jeruk nipis (Citrus aurantiifolia) terhadap pengendalian kecoa dengan masing-masing konsetrasi), 40%, 50%, 60% dan 70% menujukkan hasil presentase dimana pada konsentrasi 40% jumlah kecoa yang mati sebesar 57%, konsentrasi 50% jumlah kecoa yang mati sebesar 71%, konsentrasi 60% jumlah kecoa yang mati sebesar 86%Â dan konsentrasi 70% jumlah kecoa yang mati sebesar 100%. Sehingga semakin tinggi konsentrasi yang digunakan maka semakin tinggi kematian kecoa yang dihasilkanDownloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2021 Ruwa Jurai: Jurnal Kesehatan Lingkungan
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
Ruwa Jurai: Jurnal Kesehatan Lingkungan is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-Non Commercial License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.