HUBUNGAN KOMPONEN RUMAH SEHAT TERHADAP KEJADIAN PNEUMONIA PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SIMPANG AGUNG KABUPATEN LAMPUNG TENGAH TAHUN 2018

Authors

  • Dina Audia Pratiwi

DOI:

https://doi.org/10.26630/rj.v12i2.2757

Keywords:

Pneumonia, rumah sehat, komponen rumah, komponen perilaku

Abstract

Pneumonia adalah infeksi akut pada paru-paru, yang mengakibatkan paru-paru terisi cairan sehingga terjadi gangguan pernafasan akibat penurunan kemampuan paru-paru dalam menyerap oksigen. Salah satu faktor risiko ekstrinsik pneumonia adalah kondisi rumah. Rumah yang tidak memenuhi syarat kesehatan terkait erat dengan penyakit berbasis lingkungan salah satunya penyakit pneumonia. Tujuan dari penelitian untuk mengetahui hubungan komponen rumah sehat terhadap kejadian penyakit pneumonia pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Simpang Agung Kabupaten Lampung Tengah.

Penelitian ini adalah studi analitik yaitu penelitian untuk menggali bagaimana dan mengapa suatu fenomena kesehatan terjadi dan melakukan analisis dinamika korelasi antara faktor risiko dan faktor efek dengan rancangan penelitian kasus kontrol (case control).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat variabel yang memiliki hubungan dengan kejadian pneumonia. Komponen rumah yang berhubungan dengan kejadian pneumonia adalah ventilasi (p value: 0,033, OR= 4,041), langit-langit (p value: 0,017, OR= 6,769) dan lantai (p value: 0,038, OR= 2,627) dan komponen perilaku yang berhubungan dengan kejadian pneumonia adalah anggota keluarga merokok (p value: 0,033, OR= 4,041) dan kebiasaan membuka jendela (p value: 0,045, OR= 2,455). Saran yang diberikan adalah mengurangi kebiasaan merokok di dalam rumah, meningkatkan pengetahuan mengenai rumah sehat dan pencegahan pneumonia serta rutin melakukan perbaikan lingkungan rumah dengan cara membersihkan rumah.

Downloads

Published

2021-07-13

How to Cite

Pratiwi, D. A. (2021). HUBUNGAN KOMPONEN RUMAH SEHAT TERHADAP KEJADIAN PNEUMONIA PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SIMPANG AGUNG KABUPATEN LAMPUNG TENGAH TAHUN 2018. Ruwa Jurai: Jurnal Kesehatan Lingkungan, 12(2), 53–61. https://doi.org/10.26630/rj.v12i2.2757