Daya Hambat Air Perasan Rimpang Jeringau Merah Dan Rimpang Jeringau Putih Terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus Aureus Metode Difusi

Authors

  • Emilda Sari Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes Kemenkes Pontianak
  • Linda Triana Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes Kemenkes Pontianak
  • Edy Suwandi Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes Kemenkes Pontianak

DOI:

https://doi.org/10.26630/jk.v13i2.3081

Keywords:

Rimpang Jeringau, Antibakteri, dan Staphylococcus aureus

Abstract

Jeringau merupakan tanaman tahunan yang mudah dibudidayakan, khususnya di daerah rawa atau di daerah dengan air. Jeringau merupakan tumbuhan yang banyak dimanfaatkan bagian rimpangnya dan secara empiris dipercaya dapat digunakan sebagai obat. Rimpang Jeringau memiliki aktivitas sebagai antibakteri, antijamur dan insektisida. Rimpang Jeringau menunjukkan adanya aktivitas penghambatan terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Rimpang Jeringau memiliki jenis yakni Jeringau Merah dan Jeringau Putih. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis perbedaan daya hambat air perasan Rimpang Jeringau Merah dan Rimpang Jeringau Putih terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus metode difusi. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen kuasi dengan teknik sampling purposive sampling. Populasi dalam penelitian ini adalah air perasan Rimpang Jeringau Merah dan Rimpang Jeringau Putih yang direplikasi masing-masing sebanyak 16 kali sehingga jumlah sampel dalam penelitian ini ada 32 sampel. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan rerata zona hambat air perasan Rimpang Jeringau Merah 17,37 mm dengan kategori kuat dan rerata zona hambat air perasan Rimpang Jeringau Putih 10,19 mm dengan kategori lemah. Hasil analisis statistik Mann Whitney didapatkan nilai signifikansi p value 0,000 ≤ 0,05 sehingga dinyatakan bahwa hipotesis alternatif diterima yaitu terdapat perbedaan daya hambat air perasan jeringau merah dan jeringau putih terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus metode difusi.

References

Anisah, Khotimah, S., & Yanti, A. H. (2014). Aktivitas antibakteri ekstrak rimpang Jeringau ( Acorus calamus L .) terhadap pertumbuhan Staphylococcus aureus dan Escherichia coli, 3(3), 1–5.

Egra, S., Rofin, M., Adiwena, M., Jannah, N., Kuspradini, H., Pertanian, F., … Mulawarman, U. (2019). Aktivitas Antimikroba Ekstrak Bakau ( Rhizophora mucronata ) dalam Menghambat Pertumbuhan Ralstonia Solanacearum Penyebab Penyakit Layu. AGROVIGOR, 12(1), 26–31. https://doi.org/https://doi.org/10.21107/agrovigor.v12i1.5143

Fathnur Sani. (2016). Metodologi Penelitian Farmasi Komunitas dan Eksperimental. Yogyakata: Grup Penerbitan CV BUDI UTAMA.

Hasnah, Husni, & Prodi, A. F. (2012). PENGARUH EKSTRAK RIMPANG JERINGAU (Acorus calamus L.) TERHADAP MORTALITAS ULAT GRAYAK Spodoptera litura F. J. Floratek, 7(2), 115–124. https://doi.org/10.24815/floratek.v7i2.525

Novaryatiin, S., Pratomo, G. S., & Yunari, C. (2018). Uji Daya Hambat Ekstrak Etanol Daun Jerangau Hijau Terhadap Staphylococcus aureus. Borneo Journal of Pharmacy, 1(1), 11–15. https://doi.org/https://doi.org/10.33084/bjop.v1i1.236

Oktarlina, R. Z., & Santi, A. R. (2021). Pemberdayaan Dan Pemanfaatan TOGA Dalam Meningkatkan Sistem Imun Pada Masa Pandemi Covid-19 Di Kelurahan Nusantara Permai. BUGUH, 1(1), 30–37. https://doi.org/https://doi.org/10.23960/buguh.v1n1.129

Purwaningsih. (2009). Budidaya dan Pengembangan Jeringau Merah (Acorus sp.) Endemik Kalimantan Barat sebagai Fitofarmaka Imunostimulan,. Laporan Penelitian Dana DIPA UNTAN.

Purwokanti, N. (2021). Pemberdayaan Masyarakat Melalui Penganekaragaman Pengolahan Pangan Berbasis Tanaman Serai (Cymbopogon Citratus) Sebagai Produk Inovasi Pangan Herbal Di Desa Poka Kecamatan Teluk Ambon. Pattimura Mengabdi, 1(1), 70–75.

Sinaga, E., Tobing, I. S. L., & Pravita, R. V. (2016). Pemanfaatan Tumbuhan Obat oleh Suku Dayak Iban di Desa Meliau Kalimantan Barat (Cetakan I). Jakarta Selatan: Global Science Publishing House. Retrieved from http://repository.unas.ac.id/1324/1/B2-2016-Buku Dayak Iban-erna.pdf

Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Susanto, A., Rahmawati, S., Farmasi, P. S., Medica, P., & Husada, F. (2019). Uji Skrining Fitokimia Ekstrak Etanol Daun Ubi Jalar Ungu (Ipomoea Batatas L). ARTERI : Jurnal Ilmu Kesehatan, 1(1), 1–7. https://doi.org/https://doi.org/10.37148/arteri.v1i1.1

Wahyuni, & Karim, S. F. (2020). Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Kacapiring (Gardenia jasminoides Ellis) Terhadap Bakteri Streptococcus mutans. Jurnal Sains Dan Kesehatan, 2(4), 399–404. https://doi.org/https://doi.org/10.25026/jsk.v2i4.191 J.

Wahyuni, S., Kentjonowaty, I., & Humaidah, N. (2021). Efektivitas Teat Dipping Herbal Sebagai Pencegahan Mastitis Sub Klinis. Dinamika Rekasatwa, 4(1), 75–82. Retrieved from http://riset.unisma.ac.id/index.php/fapet/article/view/10171/8157

Well, F. (2021). Etnobotani Tumbuhan Obat Oleh Masyarakat Kecamatan Laren Kabupaten Lamongan. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim. Retrieved from http://etheses.uin-malang.ac.id/33341/1/16620032.pdf

Windriani, I., & Safitri, C. I. N. H. (2020). Aktivitas Antibakteri Kombinasi Ekstrak Daun Sirih Hijau Dan Buah Asam Jawa Terhadap Salmonella typhi Secara Mikrodilusi. Artikel Pemakalah Paralel, 5(2), 545–552. Retrieved from https://publikasiilmiah.ums.ac.id/xmlui/handle/11617/12310

Wulandari, R., Wibowo, M. A., & Liana, D. F. (2015). Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Metanol Rimpang Jeringau Merah ( Acorus calamus Linn .) terhadap pertumbuhan Shigella flexneri secara in vitro. Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura, 1(4), 317–331. Retrieved from https://jurnal.untan.ac.id/index.php/jfk/article/view/21293/17287

Zulkarnain, Muthiadin, C., Nur, F., & Sijid, S. A. (2021). Potensi Kandungan Senyawa Ekstraksi Daun Patikan Kebo (Euphorbia hirta L.) Sebagai Kandidat Antibiotik Alami. Jurnal Teknosains, 15(2), 190–196. https://doi.org/https://doi.org/10.24252/teknosains.v15i2.19545

Downloads

Published

2022-09-07