Uji Diagnostik Pemeriksaan Sifilis Metode Chemiluminescence Microparticle Immunoassay (CMIA) terhadap Treponema Pallidum Haemaglutination Assay (TPHA)

Authors

DOI:

https://doi.org/10.26630/jk.v14i3.2888

Keywords:

Penyakit menular seksual, Transmisi sifilis, Uji treponemal.

Abstract

Sifilis merupakan penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri Treponema Pallidum, angka infektifitas penularan sifilis terkait dengan golongan umur seksual aktif dan bayi yang ditularkan oleh ibu melalui plasenta. Pemeriksaan sifilis pada populasi umum harus mengunakan metode Gold Standart, yakni TPHA (Treponema Pallidum Haemaglutination Assay). Uji Treponemal yang digunakan di laboratorium selain TPHA yaitu menggunakan metode CMIA (Chemiluminescene Microparticle Imunoassay) yang berkontribusi dalam upaya mendiagnosis perkembangan penyakit sifilis yang semakin parah dan mencegah penularan sifilis baik melalui hubungan seksual maupun penularan dari ibu ke janin pada saat kehamilan secara otomatis dan cepat. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan apakah CMIA sifilis memiliki kedekatan nilai dengan Gold Standart nya yaitu TPHA dengan cara melakukan perbandingan terhadap 50 sampel terduga sifilis kemudian dilakukan pengujian menggunakan dua metode TPHA dan CMIA sifilis secara bersamaan. Data diolah dengan menggunakan perhitungan uji diagnostik dan hasil perhitungan yang didapatkan yakni sensitivitas 96,55%, spesifisitas 90,47%, nilai duga positif 93%, nilai duga negatif 95% dan akurasi 94% dari data tersebut. Dapat disimpulkan bahwa metode CMIA sifilis memiliki kedekatan nilai dengan standardnya yakni TPHA, sehingga layak dilakukan sebagai diagnosis pemeriksaan sifilis dengan sistem Immunoassay otomatis untuk mengurangi kesalahan yang bergantung pada orang tersebut ,terutama saat memantau perubahan titer pada aglutinasi.

References

Bocoum, F. Y., Ouédraogo, H., Tarnagda, G., Kiba, A., Tiendrebeogo, S., Bationo, F., Liestman, B., Diagbouga, S., Zarowsky, C., Traoré, R. O., & Kouanda, S. (2015). Evaluation of the diagnostic performance and operational characteristics of four rapid immunochromatographic syphilis tests in burkina faso. African Health Sciences, 15(2), 360–367. https://doi.org/10.4314/ahs.v15i2.8

Davis, J. L. (2014). Ocular syphilis. Current Opinion in Ophthalmology, 25(6), 513–518. https://doi.org/10.1097/ICU.0000000000000099

Fahriati, A. R., Purnama, F., Indah, S., Satria, B. M., & Ayu, A. (2021). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepatuhan Minum Antiretroviral Pada Odha (Orang Dengan Hiv/Aids ) Berdasarkan Systematic Literature Review. PHRASE(Pharmaceutical Science Journal), 1(1), 29–46.

Fu, P., Devare, S., Liu, J. fang, Lv, X. ting, Yin, P., Wu, B. ting, Ke, L., Liu, Y., & Shan, H. (2020). Evaluate performance of the Abbott chemiluminescent microparticle immunoassay assay for detection of syphilis infection in Chinese blood donors. Journal of Clinical Laboratory Analysis, 34(1), 6–11. https://doi.org/10.1002/jcla.23033

Grange, P. A., Jary, A., Isnard, C., Burrel, S., Boutolleau, D., Touati, A., Bébéar, C., Saule, J., Martinet, P., Robert, J. L., Moulene, D., Vermersch-Langlin, A., Benhaddou, N., Janier, M., & Dupin, N. (2021). Use of a multiplex PCR assay to assess the presence of treponema pallidum in mucocutaneous ulcerations in patients with suspected syphilis. Journal of Clinical Microbiology, 59(2), 1–9. https://doi.org/10.1128/JCM.01994-20

Iskandar, & Reza, M. D. (2022). Sifilis pada Kemahilan. Jurnal Kedokteran Dan Kesehatan Mahasiswa Malikussaleh Vol.1, 1(3), 61–76.

Köksal, M. O., Beka, H., Evlice, O., Çiftçi, S., Keskin, F., Başaran, S., Akgül, B., Eraksoy, H., & Ağaçfidan, A. (2020). Syphilis seroprevalence among HIV-infected males in Istanbul, Turkey. Revista Argentina de Microbiologia, 52(4), 266–271. https://doi.org/10.1016/j.ram.2020.01.002

Kojima, N., & Klausner, J. D. (2018). An update on the global epidemiology of syphilis. Current epidemiology reports, 5, 24-38.

LaFond, R. E., & Lukehart, S. A. (2006). Innoculation of Syphilis in Human Voluteers. 35(1), 33–82. https://doi.org/10.1128/CMR.19.1.29

National Cancer Institute. (2020). Differential Leukocyte Count. Definitions. https://doi.org/10.32388/bcp669

Peeling, R. W., & Hook, E. W. (2006). The pathogenesis of syphilis: The Great Mimicker, revisited. Journal of Pathology, 208(2), 224–232. https://doi.org/10.1002/path.1903

Peeling, R. W., Mabey, D., Kamb, M. L., Chen, X. S., Radolf, J. D., & Benzaken, A. S. (2017). Syphilis. Nature reviews. Disease primers, 3, 17073. https://doi.org/10.1038/nrdp.2017.73

Terzi, H. A., Aydemir, O., Karakece, E., Hatipoglu, H., Olmez, M., Koroglu, M., & Altindis, M. (2020). Investigation of the rapid immunochromatographic test performance in the diagnosis of syphilis; Comparison of four serological methods. Journal of Laboratory Medicine, 44(4), 221–226. https://doi.org/10.1515/labmed-2019-0012

WHO. (2018). The Triple Elimination of Mother-to-Child Transmission of HIV, Hepatitis B and Syphilis in Asia and the Pacific, 2018–2030. Worls Health Organization Western Pacific Region, 2018–2030. https://www.who.int/publications/i/item/9789290618553

Yenilmez, E., & Cetinkaya, R. (2019). Are Clinicians Aware Enough of Syphilis in HIV-Infected Populations? The Clinical and Laboratory Findings in A Training Hospital. The Ulutas Medical Journal, 5(3), 202. https://doi.org/10.5455/umj.20190717083737

Downloads

Published

30-11-2023