Hubungan antara Asupan Gizi dengan Status Gizi Remaja Putri

Authors

  • Putu Intan Hartaningrum Institute of Health Science Buleleng http://orcid.org/0000-0003-2027-7536
  • Ni Ketut Sutiari Department of Public Health and Preventive Medicine, Faculty of Medicine, Udayana University
  • Lina Anggaraeni Dwijayanti Institute of Health Science Buleleng

DOI:

https://doi.org/10.26630/jk.v12i3.2694

Keywords:

Adolescent, Dietary fats, Malnutrition, Nutritional status.

Abstract

Three burdens of malnutrition, namely undernutrition, overnutrition, and lack of macronutrients are problems faced by adolescents in Indonesia. Nutritional problems related to development and growth are often experienced by adolescents because the adolescent's body requires more energy and nutrients than children. Previous studies on nutritional intake and nutritional status in adolescents reported inconsistent results. This study aims to determine the relationship between nutritional intake and nutritional status in adolescent girls in Buleleng Bali. This study uses a cross-sectional analytic observational design conducted in two high schools in Buleleng Regency with 163 respondents. The instruments used in this study were a questionnaire, 2x24 hour food recall, weight measurement with a weight scale, height measurement with a mechanical meter, and the World Health Organization (WHO) AnthroPlus software to calculate the body mass index by age (z-score). Spearman correlation test was performed for bivariate analysis and multiple linear regression for multivariate analysis. Bivariate analysis showed that the variables of fat intake (p-value=<0,001) and total energy intake (p-value=0,008) showed a significant correlation with the z-score. In multivariate analysis, the variable that showed a significant relationship with the z-score was fat intake (β=0,023, 95%CI=0,013-0,033, p-value=<0,001). Nutritional intake that has a significant relationship with nutritional status in adolescent girls in Buleleng Regency is fat intake. Limitation of fat consumption needs to be done.

References

Amelia, A. R., Syam, A., & Fatimah, S. (2013). Hubungan Asupan Energi dan Zat Gizi dengan Status Gizi Santri Putri Yayasan Pondok Pesantren Hidayatullah Makassar Suawesi Selatan Tahun 2013. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 1-15.

Amini, A. Z. (2016). Sedentary Lifestyle Sebagai Faktor Risiko Obesitas Pada Remaja Smp Stunting Usia 12-15 Tahun Di Kota Semarang. [Skripsi]. Semarang: Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro.

Angels, M. R. (2014). Gambaran Durasi Tidur Pada Remaja Dengan Kelebihan Berat Badan. Jurnal E-Biomedik, 1(2), 849-853. https://doi.org/10.35790/ebm.1.2.2013.3246

Ardin, S. H., Kartini, T. D., & Lestari, R. S. (2018). Hubungan Kebiasaan Makan Fast Food Dan Asupan Zat Gizi Makro dengan Status Gizi Remaja. Media Gizi Pangan, 25(2), 95-103.

Arifiyanti, A. D. (2016). Hubungan Asupan Energi dan Status Gizi pada Remaja Putri di Pondok Pesantren Ta’mirul Islam Surakarta. [Skripsi]. Surakarta: Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadyah Surakarta. http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/47676

Dinas Kesehatan Provinsi Bali. (2018). Profil Kesehatan Provinsi Bali 2018. Bali.

Hartaningrum, P. I., Sutiari, N. K., Kurniati, D. P. Y., & Susanto, V. (2020). Korelasi sedentary lifestyle, durasi tidur dan asupan gizi dengan status gizi remaja. Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmiah Kesehatan Politeknik Medica Farma Husada Mataram, 6(2), 128-142.

Junaidi, & Noviyanda. (2016). Kebiasaan Konsumsi Fast Food terhadap Obesitas pada Anak Sekolah Dasar Banda Aceh. AcTion Jurnal, 1(November), 78-82.

Kairupan, S. T. (2012). Hubungan Antara Aktivitas Fisik dan Screen Time Dengan Status Gizi Pada Siswa-Siswa SMP Kristen Eben Haezar 2 Manado. [Tesis]. Manado: Program Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi., 45-55.

Karmani, N. N. K., Sidiartha, I. G. L., Suparyatha, I. B., & Pratiwi, I. G. A. P. E. (2018). Prevalens Dan Faktor Risiko Overweight/Obesitas Pada Anak Dan Remaja Vegetarian Di Bali. E-Jurnal Medika, 7(12), 1-7.

Kementerian Kesehatan RI. (2018). Laporan Nasional Riskesdas 2018. In Kementerian Kesehatan RI. Jakarta.

Maharani, Darwis, & Suryani, D. (2017). Aktivitas Fisik, Pengetahuan Gizi, Asupan Energi, Asupan Serat dan Status Gizi Lebih pada Remaja. Jurnal Media Kesehatan, 10(2), 102-204.

Menteri Kesehatan Republik Indonesia. (2013). Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 75 Tahun 2013. Jakarta.

Menteri Kesehatan Republik Indonesia. (2019). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2019 tentang Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan untuk Masyarakat Indonesia. Jakarta.

Mokoginta, F. S., Budiarso, F., & Manampiring, A. E. (2016). Gambaran pola asupan makanan pada remaja di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara. Jurnal E-Biomedik, 4(2). https://doi.org/10.35790/ebm.4.2.2016.14618

Muchlisa, C., & Indriasari, R. (2013). Hubungan asupan zat gizi dengan status gizi pada remaja putri di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin Makassar Tahun 2013. Jurnal MKMI, 9(3), 1-15.

Mukhlisa, W. N. I., Rahayu, L. S., & Furqan, M. (2018). Asupan Energi dan Konsumsi makanan. Argipa, 3(2), 59-66.

Noviyanti, R. D., & Marfuah, D. (2017). Hubungan pengetahuan Gizi, Aktivitas fisik, dan pola makan terhadap status gizi remaja di kelurahan purwosari Laweyan Surakarta. URECOL, 421-426.

Nugroho, P. S, Catur Wijayanti, A., Sunarti, S., Kalimantan Timur, M., & Timur, K. (2020). Obesity and Its Risk Factors Among Adolescent in Indonesia. Malaysian Journal of Medicine and Health Sciences, 16(2), 2636-9346. https://www.researchgate.net/publication/343794201_Obesity_and_Its_Risk_Factors_Among_Adolescent_in_Indonesia

Padmiari, I. A. E., & Hadi, H. (2002). Prevalensi Obesitas dan Konsumsi Fast Food sebagai Faktor Resiko Terjadinya Obesitas pada Anak SD di Kota Denpasar, Propinsi Bali. [Tesis]. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.

Permanasari, Y., & Aditianti, A. (2018). Konsumsi Makanan Tinggi Kalori Dan Lemak Tetapi Rendah Serat Dan Aktivitas Fisik Kaitannya Dengan Kegemukan Pada Anak Usia 5-18 Tahun Di Indonesia. Penelitian Gizi Dan Makanan (The Journal of Nutrition and Food Research), 40(2), 95-104. https://doi.org/10.22435/pgm.v40i2.7742.95-104

Puspasari, I., Sulchan, M., & Widyastuti, N. (2017). Sedentary Lifestyle Sebagai Faktor Risiko Terhadap Kejadian Obesitas Anak Stunted Usia 9-12 Tahun Di Kota Semarang. Journal of Nutrition College, 6(4), 307.

https://doi.org/10.14710/jnc.v6i4.18666

Rahayuningtiyas, F., Masyarakat, F. K., & Gizi, P. S. (2012). Hubungan antara Asupan Serat dan Faktor Lainnya dengan Status Gizi Lebih pada Siswa SMPN 115 Jakarta Selatan Tahun 2012. [Skripsi]. Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia.

Rahmawati, T. (2017). Hubungan Asupan Zat Gizi Dengan Status Gizi Mahasiswa Gizi Semester 3 Stikes Pku Muhammadiyah Surakarta. Profesi (Profesional Islam): Media Publikasi Penelitian, 14(2), 49. https://doi.org/10.26576/profesi.148

Reppi, B., Kapantow, N. H., & Punuh, M. I. (2015). Hubungan Antara Asupan Energi dengan Status Gizi Siswi SMA Negeri 4 Manado. Jurnal KESMAS Universitas Sam Ratulangi, 3(1).

Restuastuti, T., Jihadi, M., & Ernalia, Y. (2016). Hubungan Pola Makan dan kativitas Fisik terhadap Obesitas pada Remaja di SMA Negeri 5 Pekanbaru. Jom FK, 3(I), 1-20.

Sartika, R. A. D. (2011). Faktor Risiko Obesitas Pada Anak 5-15 Tahun Di Indonesia. Makara Kesehatan, 15(1), 37-43.

Sefaya, K. T., Nugraheni, S. A., & Rahayuning, D. (2017). Pengaruh Pendidikan Gizi terhadap Pengetahuan Gizi dan Tingkat Kecukupan Gizi Terkait Pencegahan Anemia Remaja. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 5(1).

Setyawati, V. A. V., & Rimawati, E. (2016). Pola Konsumsi Fast Food Dan Serat Sebagai Faktor Gizi Lebih Pada Remaja. Unnes Journal of Public Health, 5(3), 275. https://doi.org/10.15294/ujph.v5i3.16792

Simbolon, D. (2013). Prediction Model for Adolescent Body Mass Index Based on the Birth History and Children Nutrition Status. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional Berusia, 8(1), 19-27.

Ubro, I., Kawengian, S. E. S., & Bolang, A. S. L. (2014). Hubungan Antara Asupan Energi Dengan Status Gizi Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Angkatan 2013 Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi. e-Biomedik, 2(1).

Unicef Indonesia. (2021). Social and Behaviour Change Communication Strategy: Improving Adolescent Nutrition in Indonesia.

WHO. (2013). World Health Statistics 2013. Geneva.

WHO. (2017). 10 Facts on Obesity. https://www.who.int/features/factfiles/obesity/en/

WHO. (2018). Obesity and overweight. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/obesity-and-overweight

Wismoyo, & Putra, N. (2018). Meta Analysis of Malnourished Children in Indonesia View project My Students Research View project. Jurnal Berkala Epidemiologi, 5(September 2017), 298-310. https://doi.org/10.20473/jbe.v5i3.2017

Downloads

Published

30-11-2021