Validasi Metode Matrix Solid Phase Dispersion (MSPD) Spektrofotometri UV untuk Analisis Residu Tetrasiklin dalam Daging Ayam Pedaging

Authors

  • Nofita Nofita Pasca Sarjana Kimia Fakultas Matematika dan Imu Pengetahuan Alam Universitas Lampung
  • Rinawati Rinawati
  • H I Qudus

DOI:

https://doi.org/10.26630/jk.v7i1.130

Keywords:

Tetrasiklin, Daging Ayam Pedaging, MSPD, Spektrofotometer Ultraviolet

Abstract

Tetrasiklin merupakan antibiotik yang umum digunakan sebagai obat-obatan veteriner untuk pencegahan penyakit. Penggunaan yang berlebihan dapat meninggalkan residu dalam produk peternakan tersebut, termasuk daging ayam. Implikasi klinis yang dapat terjadi, antara lain alergi, keracunan, dan resistensi. Residu tetrasiklin dalam daging ayam pedaging dapat dianalisis menggunakan spektrofometer ultraviolet dengan teknik adisi standar. Daging ayam diekstraksi lebih dulu menggunakan metode Matrix Solid Phase Dispersion (MSPD). Hasil uji perolehan kembali berdasarkan metode penambahan standar sebesar 84,40% dengan batas keberterimaan sebesar 80-110%. Penyimpangan baku relatif yang diperoleh 1,36%; batas deteksi dengan konsentrasi 5,16 µg/ml; batas kuantitasi 5,54 µg/ml; dan linieritas dengan nilai koefisien korelasi 0,9997. Hasil uji analisis sampel daging ayam pedaging yang berasal dari tiga pusat perbelanjaan di kota Bandar Lampung menunjukkan bahwa kadar residu tetrasiklin 42,40 mg/kg; 61,05 mg/kg; dan 44,47 mg/kg. Nilai tersebut telah melebihi batas maksimum residu tetrasiklin dalam daging menurut SNI 01-6066-2000, yaitu 0,1 mg/kg.

References

Association of official analytical chemists (AOAC). 2002. Chlortetracycline, oxytetracycline, and tetracycline in edible animal tissues. Washington: AOAC Int.

Badan Standarisasi Nasional (BSN). 2000. Batas maksimal cemaran mikroba dan batas residu dalam bahan makanan asal hewan. Dalam Standar Nasional Indonesia Nomor: 01-6366-2000.

Bahri S., A. Kusumaningsih, T.B. Murdiati, A. Nurhadi, dan E. Masbulan. 2000. Analisis kebijakan keamanan pangan asal ternak (terutama ayam ras petelur dan broiler). Laporan Penelitian Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan Bogor.

Bahri S., E. Masbulan, dan A. Kusumaningsih. 2005. Proses praproduksi sebagai faktor penting dalam menghasilkan produk ternak yang aman untuk manusia. Jurnal Litbang Pertanian. 24(1): 27-33.

Barker S.A. 2000. Application of matrix solid-phase dispersion in food analysis. J. Chrom. A. 880: 63-68.

Botsoglou N.A. and D.J. Fletouris. 2001. Drug residues in foods: pharmacology, food safety and analysis. Marcel Dekker Inc. New York. p: 985-987, 582-586.

Brandsteterova E., P. Kubalec, L. Bovanova, P. Simko, A. Bednarikova, and L. Machackova. 1997. SPE and MSPD as pre-separation techniques for HPLC of tetracyclines in meat, milk and cheese. Z Lebensm Unters Forsch A. 205: 311-315.

Cherlet M., S. Baere, and P. Backer. 2003. Quantitative analysis of oxytetracycline and its 4-epimer in calf tissues by high-performance liquid chromatography combined with positive electrospray ionization mass spectrometry. Analyst. 128: 871-878.

Christina. 2011. Penetapan kadar residu tetrasiklin dalam daging ayam pedaging secara adisi standar dengan spektrofotometri ultraviolet. Skripsi. Fakultas Farmasi USU Medan.

Ermer J. 2004. Method validation in pharmaceutical analysis. Weinheim: Wiley-VCH Verlag GmbH & Co. KgaA. p: 3-6.

Harmita. 2004. Petunjuk pelaksanaan validasi metode dan cara perhitungannya. Majalah Ilmu Kefarmasian. 1(3): 117-135.

Harris, D.C. 1987. Quantitative chemical analysis. 2nd Ed. W.H. Freeman and Company. New York. p: 585-586.

Kristenson E.M., L. Ramos, and U. Brinkman. 2006. Recent advances in matrix solid-phase dispersion. Trends in Anal. Chem. 25(2): 96-111.

Lastari P., E. H. Kristyanto, N.I. Pracoyo. 1987. Analisa residu tetrasiklin dalam ayam broiler. Cermin Dunia Kedokteran. 46: 28-30.

Miller J.N. and J.C. Miller. 2010. Statistics and chemometrics for analytical chemistry for analytical chemistry. Sixth Edition. Ashford Colour Press. UK.

Moffat A.C. 2004. Clarke’s isolation and identification of drugs. 3rd Ed. The Pharmaceutical Press. London.

Munson J.W. 1991. Analisis farmasi metode modern. Penerjemah: Parwa Harjana B. Airlangga University Press. Surabaya. hlm: 334.

Muriurki F.K., W.O. Ogara, F.M. Njeruh, and E.S. Nitema. 2001. Tetracycline residue levels in cattle meat from Nairobi salughter house in Kenya. J. Vet. Sci. 2(2): 97-101.

Ramette R.W. 1981. Chemical Equilibrium and Analysis. Addison-Wesley Publishing Company. London. p: 74.

Skoog D.A., D.M. West, and F.J. Holler. 1996. Fundamental of analytical chemistry. 7th Ed. Saunders College Publishing. New York. p: 572-574.

Suryani D. 2009. Validasi metode analisis residu antibiotik tetrasiklin dalam daging ayam pedaging secara kromatografi cair kinerja tinggi. Skripsi. Departemen Kimia FMIPA IPB Bogor.

Yuningsih. 2004. Keberadaan residu antibiotika

dalam produk peternakan (susu dan daging). Dalam: Lokakarya Nasional Keamanan Pangan Produk Peternakan. Balai Penelitian Veteriner. Bogor. hlm: 48-55.

Downloads

Published

30-04-2016