FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN RUPTUR PERINEUM PADA PERSALINAN NORMAL DI RUMAH BERSALIN ATIAH

Authors

  • Suryani Suryani POltekkes Tanjungkarang

DOI:

https://doi.org/10.26630/jk.v4i1.12

Abstract

Suryani

Staf Pengajar Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Jambi

                                         

Abstract: Related Factors  To The Labor Normal Ruptured Perineum Maternity Home Atiah.  Postpartum hemorrhage is one of the causes of maternal mortality and cause laceration of the birth canal into the second one is ruptured perineum can occur in almost any vaginal delivery. WHO researchers said that worldwide in 2009 occurred 2.7 million maternal perineal ruptures, this figure will rise to 6.3 million by 2050. Bandung Indonesia through the Center for research in 2009 and 2010 found the prevalence of perineal rupture occurs at the age of 25 to 30 years and 24% aged 32 to 39 years were 62%. Based on the initial survey in Atiah Maternity Hospital, the incidence of perineal rupture is quite high due to several factors such as parity, weight newborns. The purpose of this study to determine the relationship of newborn weight and parity with ruptured perineum. Analytical method used observational cross-sectional design. Total population of 72 respondents 62 respondents maternal sample normal. Sampling using accidental sampling observation sheet. The analysis is used univariate and bivariate statistics with chi-square test. The results portray rupture occurred 71.0% of respondents in most primiparous perineum and newborn weight ≥ 4000 g because it is high risk, and partly to multiparous and newborn weight <4000 g. There is a significant association between weight newborns with ruptured perineum with p-value = 0.044 and meaningful relationship with a ruptured perineum parity with p-value = 0.031.  Based on this study it can be concluded that the rupture of the perineum, are common in low-risk birthing mother is multiparous and newborn weight <4000 grams.

 

Key words: Rupture of the perineum, newborn weight and parity.

 

Abstrak: Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Ruptur Perineum Pada Persalinan Normal  di Rumah Bersalin Atiah. Perdarahan post partum merupakan salah satu penyebab kematian ibu dan laserasi jalan lahir menjadi penyebab kedua yang salah satunya adalah ruptur perineum yang dapat terjadi pada hampir setiap persalinan pervaginam. Peneliti WHO mengatakan bahwa di seluruh dunia pada tahun 2009 terjadi 2,7 juta ibu bersalin mengalami ruptur perineum, angka ini akan meningkat 6,3 juta pada tahun 2050. Indonesia melalui penelitian Puslitbang Bandung pada tahun 2009 sampai 2010 didapatkan prevalensi ruptur perineum terjadi pada usia 25 sampai 30 tahun sebanyak 24 % dan usia 32 sampai 39 tahun sebanyak 62%. Berdasarkan survey awal di Rumah Bersalin Atiah, kejadian ruptur perineum cukup tinggi yang disebabkan beberapa faktor antara lain paritas, berat badan bayi baru lahir. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan berat badan bayi baru lahir dan paritas dengan ruptur perineum. Metode yang digunakan analitik observasional dengan desain cross sectional. Jumlah populasi 72 responden dengan sampel 62 responden ibu bersalin normal. Pengambilan sampel secara accidental sampling mengunakan lembar observasi. Analisis yang digunakan adalah univariat dan bivariat dengan uji statistik chi-square. Hasil penelitian mengambarkan 71,0% responden terjadi ruptur perineum pada sebagian besar primipara dan berat badan bayi baru lahir ≥ 4000 gr karena memang beresiko tinggi dan sebagian lagi pada multipara dan berat badan bayi baru lahir < 4000 gr. Terdapat hubungan bermakna antara berat badan bayi baru lahir dengan ruptur perineum dengan p-value = 0,044 dan hubungan bermakna paritas dengan ruptur perineum dengan p-value = 0,031. Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ruptur perineum, masih banyak terjadi pada ibu bersalin yang beresiko rendah yaitu multipara dan berat badan bayi baru lahir  < 4000 gram.

 

Kata Kunci: Ruptur perineum, berat badan bayi baru lahir dan paritas.

Published

25-01-2016