EFEKTIFITAS EKSTRAK BUAH MENGKUDU (Morinda citrifolia) SEBAGAI PESTISIDA NABATI UNTUK PENGENDALIAN MENCIT (Mus musculus)
DOI:
https://doi.org/10.26630/rj.v15i3.3068Keywords:
Mencit, Morinda citrifolia, ekstrak, biopestisidaAbstract
Hama yang seringkali ditemukan didalam rumah dan merugikan bagi manusia adalah mencit  (Mus musculus). Selain sebagai hama dan perusak bangunan, Mus musculus juga berperan sebagai penyebar penyakit bagi manusia. Pengendalian yang telah dilakukan oleh masyarakat adalah membuat jebakan atau perangkap, racun tikus, dan pengasapan. Selain itu terdapat cara alami yaitu menggunakan buah mengkudu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas ekstrak buah mengkudu (Morinda citrifolia) sebagai pestisida nabati terhadap pengendalian mencit (Mus musculus) dan untuk mengetahui perbedaan efektifitas ekstrak buah mengkudu (Morinda citrifolia) pada setiap variasi dosis yaitu 35%, 40%, 45%, 50%, dan 55%. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen semu (quasi experiment). Jumlah sampel 30 mencit. Uji toksisitas terhadap mencit menggunakan fixed dose methode. Uji statistik yang digunakan adalah uji one way Anova. Hasil penelitian mendapatkan adanya pengaruh efektifitas ekstrak buah mengkudu (Morinda citrifolia) terhadap kematian mencit (p-value = 0,000 < 0,05), akan tetapi pada kosentrasi 55% belum dapat dikatakan efektif untuk membunuh hama mencit (Mus musculus) karena baru mampu membunuh 20% mencit.References
Jumain, J., Syahruni, S., & Farid, F. (2018). Uji Toksisitas Akut dan LD50 Ekstrak Etanol Daun Kirinyuh (Euphatorium odoratum Linn) pada Mencit (Mus musculus). Media Farmasi, 14(1), 28. https://doi.org/10.32382/mf.v14i1.82
Marbawati & Ismanto. (2011). Identifikasi Tikus (Hasil Pelatihan Di Laboratorium Mamalia Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Jakarta). Balai Litbang P2B2 Banjarnegara. Vol. 7, No. 02, Des 2011 : 46-48. Balaba, 7(02), 46–48.
Meidinata, N. (2020). Sesak Napas hingga Kematian, Ini Bahaya Racun Tikus Bila Dikonsumsi Manusia. Solopos.com. https://www.solopos.com/sesak-napas-hingga-kematian-ini-bahaya-racun-tikus-bila-dikonsumsi-manusia-1056513#:~:text=Jika racun tikus dicampur dengan,sel darah putih%2C dan kematian.
Murdiati, T. B., & Adiwinatai, G. (2000). Penelusuran Senyawa Aktif dari Buah Mengkudu (Morinda citrifolia) dengan Aktifitas Antelmintik terhadap Haemonchus Contortus. Balai Penelitian Veteriner, 1992, 5.
Mustapa, M. A., Tuloli, T. S., & Mooduto, A. M. (2015). Uji Toksisitas Akut yang Diukur Dengan penentuan LD50 Ektrak etanol Bunga Cengkeh ( Syzygium aromaticum L.) Terhadap Mencit ( Mus musculus ) Menggunakan Metode Thompson-Weil.
Nasir, M., Hastuti, L., & Rasnovi, S. (2015). Distribusi Jenis Mamalia Kecil Famili Muridae pada Tiga Tipe habitat di Kecamatan KUta Cot Glie Kabupaten Aceh Besar. Jurnal Prosiding Seminar Nasional Biotik, 1(1), 239–244.
Nonci, F. Y., Rusdi, M., & Mohan, I. Z. F. La. (2014). Uji Toksisitas Akut Ekstrak Etanol Klika Jambu Mede (Anacardium occidentale l.) Pada Mencit Jantan (Mus musculus). Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.
Rahmawasiah, Hairuddin, R., & Jalil, A. (2019). Uji Efektifitas Buah Mengkudu (Morinda citrifolia L.) Sebagai Pestisida Nabati terhadap Perilaku Makan Tikus Hama (Rattus argetiventer). Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.
Rusmini, R., & Handayani, S. (2011). Bahaya Leptospirosis (penyakit kencing tikus) & cara pencegahanya. Gosyen Publishing, Yogyakarta.
Sogandi, S., & Nilasari, P. (2019). Identifikasi Senyawa Aktif Ekstrak Buah Mengkudu (Morinda citrifolia L.) dan Potensinya sebagai Inhibitor Karies Gigi. Jurnal Kefarmasian Indonesia, 9(2), 73–81. https://doi.org/10.22435/jki.v9i2.1289
Sogandi; Rabima. (2019). Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi Identifikasi Senyawa Aktif Ekstrak Buah Mengkudu ( Morinda. Jurnal Kimia Sains Dan Aplikasi, 22(5), 206–212.
Teke, G. N., & Kuete, V. (2014). Acute and Subacute Toxicities of African Medicinal Plants. In Toxicological Survey of Africn Medicinal Plants. https://doi.org/https://doi.org/10.1016/B978-0-12-800018-2.00005-4
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2022 Ruwa Jurai: Jurnal Kesehatan Lingkungan
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
Ruwa Jurai: Jurnal Kesehatan Lingkungan is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-Non Commercial License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.