Hubungan Overdistensi Uterus dengan Kejadian Atonia Uteri pada Ibu Post Partum di Sebuah Rumah Sakit di Provinsi Lampung
DOI:
https://doi.org/10.26630/jkep.v13i2.933Keywords:
Atonia uteri, faktor predisposisi, overdistensi uterusAbstract
Atonia uteri merupakan penyebab tersering terjadinya perdarahan post partum. Salah satu faktor predisposisi atonia uteri adalah overdistensi uterus. Masalah dalam penelitian ini adalah masih banyaknya kejadian atonia uteri. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan pendekatan case control, yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara overdistensi uterus dengan kejadian Atonia uteri. Populasi penelitian ini semua ibu perdarahan post partum, dengan sampel kasus sebanyak 32 kasus /semua kasus, sedang sampel kontrol sebanyak 64 kasus (simpel random sampling). Pengumpulan data dilakukan dengan melihat catatan yang ada di medical record/ data sekunder. Analisis data univariat menggunakan prosentase dan bivariat dengan chi Square. Hasil penelitian didapatkan, umur beresiko pada kasus sebanyak 43,8 % (< 20 th dan > 35 th), sedang kontrol lebih sedikit yaitu 28,1 %. Atonia banyak terjadi pada multiparitas baik kasus maupun kontrol (75 %). Kondisi over distensi uterus (makrosomia , hidramnion, gamelli) lebih banyak didapatkan pada kasus (atonia uteri) dibandingkan dengan kelompok kontrol (bukan atonia uteri) yaitu 62,5 %. Responden yang mengalami atonia uteri ada sebanyak 31,2 % ibu yang bayinya makrosomia, 31,2 % ibu dengan hidramnion, 53,1% ibu yang melahirkan bayi gamelli dan 62,5 % ibu yang overdistensi uterus , sedang responden yang tidak mengalami atonia uteri ada sebanyak 7,8 % ibu yang bayinya makrosomia, 10,9 % ibu dengan hidramnion 21,9 % ibu yang melahirkan bayi gamelli dan 26,6 % ibu yang overdistensi uterus. Hubungan antara overdistensi uterus dengan atonia uteri didapatkan nilai p value 0,001 dan OR 4,608 (makrosomia p value 0,007 dan OR 5,364, hidramnion p value 0,030 dan OR 3,701, gamelli 0,004 dan OR 4,048), maka dapat disimpulkan ada hubungan yang signifikan antara makrosomia, hidramnion, gamelli dan overdistensi uterus dengan kejadian atonia uteri (α < 0,05) Saran  kepada petugas kesehatan agar memberikan pelayanan secara intensif pada saat melakukan pertolongan persalinan dan memberikan pelayanan secara dini kepada ibu yang mempunyai resiko atonia uteri.
References
Anderson J, Etches D, Smith D. ,2000, Postpartum haemorrhage. In Damos JR, Eisinger SH, eds. Advanced Life Support in Obstetrics (ALSO)provider course manual. Kansas: American Academy of Family Physicians.
Nelson GS, Birch C. 2006, Compression jahitans for uterine atony and hemorrhage following Sesareaean delivery.Int J Gynecol Obstet.
Oxorn, Harry dan William R. Forte, 2010.Ilmu Kebidanan Patologi dan Fisiologi Persalinan Human Labor and Birth. YEM, Yogyakarta.
Panjaitan, Asmayarni. 2010.KTI, Karakteristik ibu dengan kasus atonia uteri di RSU dr. Pirngadi Medan periode januari-desember 2009.
Rohani, dkk, 2011, Asuhan Kebidanan pada Masa Persalinan, Salemba Medika, Jakarta.
Wiknjosastro, Hanifa, 2008, Ilmu Kebidanan, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta.