Atraumatic Care dengan Spalk Manakara pada Pemasangan Infus Efektif Menurunkan Tingkat Kecemasan Anak Pra Sekolah

Authors

  • Zulhaini Sartika Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Mamuju
  • Yusuf Yusuf Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Mamuju
  • Ni Komang Sudiartini Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Mamuju
  • Muh. Zen Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Mamuju
  • Muhammad Irfan Ali Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Mamuju
  • Widyatma Arya Sawitra Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Mamuju
  • Edi Purnomo Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Mamuju

DOI:

https://doi.org/10.26630/jkep.v15i2.832

Keywords:

atraumatic care, pemasangan infus, spalk manakarra

Abstract

Anak-anak sangat rentan terhadap krisis penyakit dan hospitalisasi, karena adanya stres akibat perubahan keadaan sehat dan rutinitas lingkungan di rumah sakit.Atraumatic caremerupakan  asuhan terapeutik melalui intervensi yang berfungsi menurunkan distres psikologis dan fisik yang diderita oleh anak dan keluarganya dalam sistem pelayanan kesehatan. Salah satu caraatraumatic care pada anak saat pemasangan infus adalah dengan pemasangan spalk. Spalk Manakarra dimodifikasi untuk mengurangi tingkat kecemasan anak pada pemasangan infus sebagai salah satu upaya dalam melaksanakan asuhan atraumatic care. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas atraumatic care dengan “spalk manakarra†pada pemasangan infus terhadap tingkat kecemasan anak pra sekolah. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu atau quasy experiment dengan rancangan pretest and posttest with control group design.Populasi penelitian adalah semua anak yang dirawat di Ruang Perawatan Anak RSUD Kab.Mamuju.Jumlah sampel sebanyak 30 orang. Analisis data dilakukan dengan menggunakan independent sample t test.Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan yang bermakna tingkat kecemasan anak pra sekolah yang dipasang spalk manakarra dibandingkan dengan yang dipasang spalk rumah sakit dengan nilai p= 0,026. Kesimpulan: Penggunaan Spalk Manakarra lebih efektif menurunkan tingkat kecemasan anak pra sekolah pada pemasangan infus.

References

Batalha, L. M. C., Costa, L. P. S., Almeida, D. M. G., Lourenco, P. A. A., Goncalves, A. M. F. M., Teixeire, A. C. G. (2010). Setting of peripheral venous catheter in children: comparative study. Esc Anna Nery (impr).14(3): 511-518.

Bolin, N. (2011). Hubungan penerapan atraumatik care dalam pemasangan infus terhadap respon kecemasan pada anak yang mengalami hospitalisasi di Irna DAnak Rumah Sakit Dr. M. Djamil Padang tahun 2010. Skripsi.Padang: Universitas Andalas

Breving, R. M., Ismanto, A. Y., Onibala, F. (2015). Pengaruh penerapan atraumatic care terhadap respon kecemasan anak yang mengalami hospitalisasi di RSU Pancaran Kasih GMIM Manado dan RSUP Prof. DR. R.D. Kandou Manado. eJournal Keperawatan. 3(2): 1-9

Cahyaningrum, D. S. (2012). Pertumbuhan Perkembangan Anak dan Remaja. Jakarta: CV. Trans Info Media.

Dalal, S. S., Chawla, D., Singh, J., Agarwal, R. K., Deorari, A. K., & Paul, V. K. (2009). Limb splinting for intravenous cannulae in neonates: a randomized controlled trial. Arch Dis ChildFetalNeonatal 94, 394-396.

Festini, F., Occhipinti, V., De Martino, M.,Caprilli, S. (2009). Use of non-conventional nurse's attire in a pediatric hospital: a quasi-experimental study. Jornal of Clinical Nursing.18(7):1018-1026.

Fletcher, K. E. (2003). Child Psychopathology. New York: The Guilford Press.

Gold, J. I., Kim, S. H., Kant, A. J., Joseph, M. H., & Rizzo, A. (2006).Effectiveness of virtual reality for pediatric pain distraction during IV placement.Cyber Psychology & Behavior. 9(2): 207-213.

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. (2015). Profil Anak Indonesia 2015. Jakarta: Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Badan Pusat Statistik.

Muscari, M. E. (2005). Keperawatan Pediatrik. Jakarta: EGC.

Natalie, E. (2011). Pengaruh Terapi Bermain dengan Teknik Bercerita terhadapTindakan Kooperatif Anak Usia Pra Sekolah (3-6 Tahun) Selama Hospitalisasi di Rumah Sakit Dirgahayu Samarinda. Surabaya: Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga.

Nursalam, N., Susilaningrum, R., & Utami, S. (2005). Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak (untuk Perawat dan Bidan). Jakarta: Salemba Medika.

Soetjiningsih, S. (2005). Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC.

Stuart& Sundeen.(2007). Buku Saku Keperawatan Jiwa.Edisi 4. Jakarta: EGC

Subandi, A. (2012). Pengaruh Pemasangan Spalk Bermotif terhadap Tingkat Kooperatif Anak Usia Pra Sekolah Selama Prosedur Injeksi Intra Vena di Rumah Sakit Wilayah Cilacap. Depok: FIK-UI.

Subardiah, P. I. (2009). Pengaruh Permainan Terapeutik terhadap Kecemasan, Kehilangan Kontrol, dan Ketakutan Anak Pra Sekolah Selam Dirawat di RSUD Dr.H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung. Depok: FIK-UI.

Supartini, Y. (2004). Buku Ajar Konsep Dasar Keperawatan Anak. Jakarta: EGC.

Pulungan, Z. S. A., Purnomo, E., Purwanti, A. (2017). Hospitalisasi mempengaruhi tingkat kecemasan anak toddler.Jurnal Kesehatan Manarang. 3(2): 58-63

Rini, D. M., Sari, R., Rahmawati, I. (2013). Hubungan penerapan atraumatic care dengan kecemasan anak pra sekolah saat proses hospitalisasi di RSU dr. H. Koesnadi Kabupaten Bondowoso. Artikel Ilmiah Hasil Penelitian Mahasiswa. 1-8

Wong, D. L., Hockenberry, M., Eaton, Wilson, D., Winkelstein, M. L., & Schwartz, P. (2009). Buku Ajar Keperawatan Pediatrik. Jakarta: EGC.

Downloads

Published

2020-01-15