HUBUNGAN POLA PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI DENGAN STATUS GIZI BALITA USIA 6-24 BULAN PADASALAH SATU DESA DI WILAYAH LAMPUNG TIMUR

Authors

  • Damayanti Damayanti
  • Siti Fatonah

DOI:

https://doi.org/10.26630/jkep.v12i2.608

Keywords:

Status Gizi, MP-ASI

Abstract

Status gizi balita merupakan salah satu indikator yang menggambarkan tingkat kesejahteraan masyarakat.Masalah gizi menjadi salah satu faktor penyebab kesakitan dan penyebab kematian paling sering pada anak diseluruh dunia.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk diketahui hubungan pola pemberian makanan pendamping ASI dengan status gizi balita usia 6-24 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Rawat Inap Pugung Raharjo Kabupaten Lampung Timur. Jenis penelitian kuantitatif dengan rancangan survei analtik menggunakan desain Cross sectional yang hasilnya disajikan dalam distribusi frekuensi dan uji Chi-suquare. Teknik pengambilan sampel cluster random sampling. Populasi dalam penelitian adalah ibu-ibu yang memiliki balita usia 6-24 bulan di Desa Pugung Raharjo Wilayah Kerja Puskesmas Rawat Inap Pugung Raharjo Kabupaten Lampung Timur yang berjumlah 64 orang. Penelitian dilakukan pada tanggal 09 Mei – 04 Juni 2016. Hasil penelitian di dapat hasil responden berdasarkan pola pemberian MP-ASI tidak baik sebanyak 15 orang (27,3%), pola pemberian MP-ASI baik sebanyak 40 orang (72,7%) dan berdasarkan status gizi balita didapat hasil gizi baik sebanyak 39 orang (70,9%) serta gizi kurang sebanyak 16 orang ( 29,1%). 15 responden dengan pola pemberian MP-ASI tidak baik didapat 13 responden (86,7%) berstatus gizi kurang dan 2 responden (13,3%) berstatus gizi baik serta dari 40 responden dengan pola pemberian MP-ASI baik didapat 38 responden (95,0%) berstatus gizi baik dan 2 responden (5,0%) berstatus gizi kurang. Hasil uji statistik di peroleh p value = 0,000 (0,000 < 0,05), maka dapat disimpulkan ada hubungan yang bermakna antara pola pemberian makanan pendamping ASI dengan status gizi balita. Dari hasil analisis di peroleh pula nilai Odds Ratio (OR)= 123,5. Bagi petugas kesehatan disarankan agar dapat mempertahankan dan meningkatkan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan status gizi balita dan peningkatan progam mutu MP-ASI serta kepada peneliti selanjutnya hendaknya dilakukan penelitian lanjutan tentang mutu ASI dan kejadian penyakit infeksi berhubungan dengan status gizi balita.

References

Adriani dan Wirjatmadi. 2014. Gizi dan Kesehatan Balita. Jakarta: Kencana Prenamedia Group.

Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Timur. 2008. Hasil Riset Kesehatan Dasar Tahun 2007. Lampung

Kementerian Kesehatan RI. 2014. Hasil Riset Kesehatan Dasar 2013. Jakarta : Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan Ri

Kementerian Kesehatan RI. 2011. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia 2010. Jakarta

Kementerian Kesehetan RI. 2011. Pelatihan Konseling Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI). Jakarta : Direktorat Bina Gizi

Septiana, Rika.2010. Hubungan antara Pola Pemberian Makanan Pendamping ASI(MP-ASI) Usia 6-24 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Gedongtengen Kota Yogyakarta

Sakti, Risky Eka. 2013. Hubungan Pola Pemberian MP-ASI dengan Status Gizi Anak Usia 6-24 bulan di Wilayah Pesisir Kecamatan Tallo Kota Makasar (Skripsi). Makasar: Universitas Hasanudin Makasar.

United Nations Development Program (UNDP). Human Development Index (HDI).2011.

World Health Organization. World Health Statistics.2005.

Published

2017-09-28