HUBUNGAN PERSALINAN PRESENTASI BOKONG DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA BAYI BARU LAHIR DI RUMAH SAKIT KABUPATEN LAMPUNG UTARA

Authors

  • Yeyen Putriana

DOI:

https://doi.org/10.26630/jkep.v12i2.607

Keywords:

Presentasi Bokong, Asfiksia bayi baru lahir.

Abstract

Pada persalinan presentasi bokong dengan cara pervaginam, kelahiran kepala yang lebih lama dari 8 menit setelah umbilicus dilahirkan, akan membahayakan kehidupan janin. Selain itu, bila janin bernafas sebelum hidung dan mulut lahir dapat membahayakan, karena mucus yang terhisap dapat menyumbat jalan nafas. Bahaya asfiksia janin juga terjadi akibat tali pusat yang menumbung. Di RS. M Yusuf Kotabumi Lampung Utara tahun 2012 sebanyak  291 (47,3%) kasus asfiksia dari 615 persalinan, dari 96 kasus presentasi  bokong yang mengalami asfiksia 53 orang (55,2%).Tujuan penelitian adalahMengetahui Hubungan persalinan presentasi bokong dengan kejadian asfiksia bayi baru lahir di RS M. Yusuf Kotabumi Lampung Utara tahun 2013.Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik dengan pendekatancase control. Populasi pada penelitian ini adalah  seluruh bayi baru lahir pada tahun 2012 berjumlah 615 orang. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 164 orang 82 untuk kasus dan 82 untuk kontrol.Hasil penelitian didapat Sebagian besar 53,5% ibu bersalin yang tidak mengalami letak sungsang. Sebagian besar 60,5% bayi baru lahir mengalami asfiksia. Terdapat hubungan antara presentasi sungsang (Letak bokong) dengan kejadian asfiksia bayi baru lahir yaitu dapat dilihat dari nilai p.value 0,005. Sedangkan odd rasio/ faktor resiko (OR) yaitu 4,101, artinya ibu yang bersalin dengan presentasi bokong kemungkinan 4,101 kali  bayinya mengalami asfiksia bayi baru lahir dibandingkan dengan ibu yang tidak presentasi bokong. Adapun kegiatan yang mungkin dapat dilakukan yaitu penyuluhan tentang pentingnya ANC secara teratur sesuai standar. Untuk dapat mendeteksi secara dini angka kejadian Letak bokong, maka hendaknya ibu  hamil selalu memeriksakan kehamilannya kepada tenaga kesehatan yang kompeten agar komplikasi dalam kehamilan dan persalinan dapat dideteksi secara dini dan dapat ditangani segera sehingga dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu ataupun bayinya.

 

References

Hakimi, 2010, Ilmu kebidanan fatologi dan fisiologi, Yayasan esentia medika, Yogyakarta

Jhonson R, 2005, Buku Ajar Praktik Kebidanan, EGC, Jakarta.

Mochtar, 2005, Sinopsis Obstetri fisiologi Fatologi, EGC, Jakarta

Manuaba, 2010, Ilmu kebidanan, penyakit kandungan dan KB, EGC, Jakarata

Prawirohardjo, 2005, Ilmu Kebidanan, YBPSP, Jakarta.

Published

2017-09-28