PERBEDAAN KADAR HEMOGLOBIN DAN HEMATOKRIT BAYI BARU LAHIR ANTARA PENGKLEMAN TALI PUSAT SEGERA DAN TERTUNDA

Authors

  • Rosmadewi Rosmadewi

DOI:

https://doi.org/10.26630/jkep.v12i2.599

Keywords:

Pengkleman, Tali Pusat, Segera dan Tertunda

Abstract

Anemia defesiensi besi sejak bayi dapat mengganggu tumbuh kembang yang berdampak negatif pada kualitas hidupnya. Berbagai penyebab anemia pada anak: penyebab umum dan penyebab yang langsung terjadi pada bayi salah satunya adalah akibat dari pengkleman tali pusat segera. Pengkleman tali pusat tertunda dapat menurunkan angka kejadian anemia pada bayi baru lahir. Masalah dalam penelitian ini dari 7 persalinan 5 diantaranya masih dilakukan pengkleman tali pusat segera, dari10 bayi 40% kadar hemoglobinnya di bawah normal.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan kadar haemoglobin dan haematokrit bayi baru lahir antara pengkleman tali pusat segera dan tertunda  di BPS Sumiyati dan BPS Husnawati Kota Bandar Lampung tahun 2015.Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional. Populasinya sejumlah 120 bayi. Teknik pengambilan sampel non random dengan teknik sampling purvosive sampling, sampel dalam penelitian ini sejumlah 60 bayi. Data yang digunakan adalah data primer. Pengumpulan data dengan cara observasi, alat pengumpulan data adalah lembar observasi/ check list dan pengukuran Hb. Analisis data secara univariat dan bivariat dengan Uji T Independen (Independent T Test). Hasil penelitian dari 30 bayi yang dilakukan pengkleman tali pusat segera didapatkan nilai rata rata Hemoglobin bayi 15,543 gr% dan Hematokrit 44,900%. Sedangkan dari 30 bayi yang dilakukan pengkleman tali pusat tertunda  didapatkan nilai rata rata hemoglobin 17,597 gr% dan Hematokrit 46,467%. Kesimpulan penelitian ini didapatkan  bahwa ada perbedaan yang bermakna  kadar hemoglobin ( p = 0,000) dan hematokrit bayi (p = 0,001) antara pengkleman tali pusat segera dan tertunda. Oleh karena itu peneliti menyarankan kepada tenaga penolong persalinan agar melakukan penundaan pengkleman tali pusat pada bayi baru lahir.

References

Arisman MB, 2009, Gizi Dalam Daur Kehidupan Edisi 2, Jakarta, EGC 275 halaman.

Cerioni Cernadas CM, Carolli G, Pellegrhini L, Otafio L, Ferreira M, Ricci C. Pengaruh Waktu Pengkleman Tali Pusat Pada Nilai Hematokrit Vena Bayi Baru Lahir Dan Hasil Klinis Jangka Panjang: A Randomized, Uji Coba Terkendali. Kesehatan Anak; 117(4):e779-86

Emhamed MO, et al. Efek Penunundaan Pengkleman Tali Pusat Pada Bayi Baru Lahir Dari Ibu dalam Waktu Panjang. Trop Doct. 2004; 34:218-222

Grajeda R, Perez-Escamilla R, Dewey KG. Menunda Pengkleman dari Tali Pusat Meningkatkan Status Hematologi Pada Bayi Usia 2 Bulan di Guatemala. Am J Clin Nutr 1997; 65:425-31

Hotton EK, Hassan ES. Akhir Banding Awal Waktu Pengkleman Tali Pusat Pada Bayi Baru Lahir Cukup Bulan Secara Sistematik’ Analisa Dari Penelitian Terkontrol. JAMA 2007; 297(11): 1241-52

Masalah Hematologis yang sering ditemui pada Neonatus dalam Protokol asuhan Neonatal, 2008 h: 199 - 206,Pelayanan Obstetri Dan Neonatal Emergensi, Komprehensif (PONEK),Jakarta, 477 halaman.

Nelle M et al. Efek Pemberian Leboyer Pada Viskositas Darah dan Parameter Lain Haemorheologic Pada Bayi Dalam Jangka Waktu Panjang. Am J Obstet Gynecol, 1993; 169; 189-193

Van Rheene PF, Brabin BJ. Pendekatan Praktis Terhadap Waktu Penjepitan Tali Pusat dalam Keadaan Sumberdaya Yang Buruk. BMJ 2006; 335:954-7

Published

2017-09-28