HUBUNGAN UMUR DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN PLASENTA PREVIA PADA IBU BERSALIN
DOI:
https://doi.org/10.26630/jkep.v12i1.367Keywords:
Umur, Paritas, Kejadian Plasenta PreviaAbstract
Insiden atau kejadian plasenta previa di dunia adalah satu dari 250 kehamilan.(Irga, 2009). Sedangkan insiden kejadian plasenta previa di Indonesia berkisar antara 2,4 - 3,65 % dari seluruh kehamilan (Wijayanegara,2003). Plasenta previa ditemukan kira-kira dengan frekuensi 0,3 – 0,6% dari seluruh persalinan. Prevalensi plasenta previa di negara maju berkisar antara 0,26 - 2,00 % dari seluruh jumlah kehamilan. Sedangkan di Indonesia dilaporkan oleh beberapa peneliti berkisar antara 2,4 - 3,56 % dari seluruh kehamilan. (Sabarudin, 2003). Masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimanakah Hubungan Umur dan Paritas dengan Kejadian Plasenta Previa pada Ibu Bersalin.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Hubungan Umur dan Paritas dengan kejadian Plasenta Previa pada Ibu Bersalin di RSUD Dr. Hi. Abdul Moeloek Provinsi Lampung tahun 2015.Desain penelitian ini berjenis korelasi dengan pendekatan crossectional. Data yang digunakan adalah data sekunder berdasarkan catatan medik ibu bersalin di ruang kebidanan RSUD Dr. Hi. Abdul Moeloek Provinsi Lampung tahun 2015. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu bersalin di RSUD Dr. Hi. Abdul Moeloek Provinsi Lampung tahun 2015 yang berjumlah 96 orang. Teknik pengambilan sampel, secara purposive sampling. Teknik analisa data secara univariat dan bivariat menggunakan uji statistic Chi Square. Variabel independent penelitian ini adalah umur dan paritas, sedangkan variabel dependent penelitian ini adalah kejadian plasenta previa.Hasil penelitian ini diperoleh yaitu terdapat 32 orang (33,3%) yang mengalami kejadian plasenta previa, berdasarkan proporsi usia ibu <20/>35 tahun 64 orang (66,7%), sedangkan berdasarkan paritas multipara terdapat 76 orang (79,2%). Ada hubungan bermakna antara umur ibu bersalin dengan kejadian plasenta previa yaitu dari uji statistik p value = 0,018 dan OR = 3,941 dan ada hubungan bermakna antara paritas ibu bersalin dengan kejadian plasenta previa yaitu dari uji statistik p value = 0,026 dan OR = 5,870 terbukti secara statistik di RSUD Dr. Hi. Abdul Moeloek Provinsi Lampung tahun 2015. Saran diharapkan bagi tempat penelitian terutama tenaga kesehatan agar dapat mendeteksi kasus-kasus plasenta previa secara dini sehingga dapat memberikan pelayanan secara prima dan penatalaksanaan yang tepat dan akurat.
Â
References
Arikunto. 1998. Prosedur PenelitianSuatu pendekatan praktek. Jakarta:Rineka cipta
Chapman, Vicky. 2006. Asuhankebidanan persalinan dan kelahiran. Jakarta: EGC.
Cunningham, Gary. 2005. Obstetri William. Jakarta : Editor Edisi
Data Dinkes Provinsi Lampung. 2015. Seksi Kesehatan Keluarga
Hacker, dkk. 2001. Esensial obstetri dan ginekologi. Jakarta : Hipokrates
Hastono, Susanto Priyo. 2001. Analisis data. Fakultas kesehatan Masyarakat
Universitas Indonesia
Manuaba, Ida. 2001. Kapita selekta penatalaksanaan rutin obstetri
ginekologi dan kb . Jakarta : EGC
Manuaba, dkk. 2008. Gawat darurat obstetri ginekologi & obstetri ginekologi sosial untuk profesi bidan. Jakarta : EGC
Maryunani, Anik, dkk. 2009. Asuhan Kegawatdaruratan dalam Kebidanan. Jakarta : TIM-2009
Mochtar, Rustam, Prof, Dr, M.Ph. 1998. Sinopsis Obstetri Jilid I Edisi 2. Jakarta : EGC
Morgan, dkk. 2009. Obstetri dan ginekologi. Jakarta:EGC
Ningrum, 2009. Plasenta Previa . [Online]. Tersedia (http://ningrumwahyuni. wordpress.com/2009/09/08/plasenta-previa/) [8 September 2015].
Notoatmodjo, Soekidjo. 2015 . Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka cipta
Nugroho, Taufan. 2015. Buku Ajar Obstetri . Yogyakarta : Nuha Medika
Prawirohardjo, Sarwono. 2002. Buku panduan praktis pelayanan kesehatan maternal dan neonatal. Jakarta : Tridasa printer
Saifudin, AB, dkk. 2006. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Suradji. 2003. Majalah Obstetri Ginekologi volume II. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Yulaikhah, Lily. 2008. Kehamilan. Jakarta: EGC