HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP PERILAKU PENCARIAN PENGOBATAN PASIEN TUBERKULOSIS PARU

Authors

  • Tumiur Sormin Jurusan Keperawatan Poltekkes Tanjungkarang
  • Yuliati Amperaningsih Jurusan Keperawatan Poltekkes Tanjungkarang

DOI:

https://doi.org/10.26630/jkep.v12i1.356

Keywords:

Pengetahuan, Sikap, Pengobatan, TB Paru

Abstract

Indonesia menduduki peringkat empat terbanyak di dunia untuk penderita tuberkulosis (TB) paru, pada tahun 2013 prevalensi sebanyak 297/100.000 penduduk, dimana kasus baru setiap tahun mencapai 460.000 kasus.Di Provinsi Lampung diketahui bahwa angka penemuan kasus baru tertinggi terjadi di Kabupaten Bandar Lampung, yakni di wilayah kerja Puskesmas Panjang.  Penjaringan suspek TB memegang peranan yang sangat penting pada upaya penanggulangan penyakit TB dalam rangka memutus mata rantai penularannya dan salah satu hal yang penting diperhatikan adalah pola pencarian pengobatan. Ketidaktepatan dalam pencarian pengobatan dapat mengakibatkan meningkatnya jumlah penderita TB kronis yang merupakan sumber penularan dimasyarakat. Hasil presurvei 10 orang penderita TB paru dan diperoleh hasil bahwa 4 orang mengatakan tidak rutin berobat, sedangkan 3 orang mengatakan tidak mengetahui akibatnya jika berobat tidak rutin ke tenaga kesehatan. Penelitian bertujuan mengetahui  hubungan pengetahuan dan sikap terhadap perilaku pencarian pengobatan pasien  TB paru di Puskesmas Panjang  Bandar Lampung. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain cross sectional. Populasi penelitian seluruh penderita TB paru yang datang berobat ke Puskesmas Panjang Bandar Lampung  sebanyak 60 orang. Pengambilan sampel dengan accidental sampling, uji statistik yang digunakan adalah Chi Square. Hasil penelitian didapatkan 34  (56,70%) responden pengetahuan baik dan 26 (43,30%)  responden pengetahuan kurang, 34 (56,70%) responden (56,70) sikap positip dan 26 (43,30%) responden sikap negatif terhadap penyakit TB. Sebanyak 38 (63,30%) responden mencari pengobatan ke tenaga kesehatan dan 22 (36,70%) reponden mencari pengobatan ke non tenaga kesehatan.  Uji statistik pengetahuan dengan perilaku pencarian pengobatan dihasilkan Ï value (0,007) dan sikap dengan perilaku pencarian pengobatan dihasilkan Ï value (0,001), artinya ada hubungan antara pengetahuan dan sikap terhadap perilaku pencarian pengobatan. Disarankan Menyebarluaskan informasi tentang TB paru yang menarik (leaflet).

 

References

Alimul Hidayat, Aziz. 2007. Metode Penelitian Kebidanan Teknik Analisa Data. Salemba Medika: Jakarta

Aditama, Tjandra Yoga, Indonesia Peringkat Empat Pasien Tuberkulosis Terbanyak di Dunia, http://health.kompas.com, diunduh tanggal 16 Juli 2015

Gaffar, Abdul, 2000. Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Perilaku Pencarian Pertolongan Pengobatan Tersangka Penderita TB Paru di Wilayah Kecamatan Banggai Kabupaten Banggai Kepulauan (Tesis). Depok, FKM UI

Hastono, Sutanto Priyo, 2007. Analisis Data Kesehatan (Basic Data Analysis for Health Reseach Training), FKM UI

Kementerian Kesehatan RI, 2014. Pedoman Penanggulangan Tuberkulosis. Edisi 2 Cetakan Ketiga. Kementerian Kesehatan RI, Jakarta

Kementerian Kesehatan RI, 2010. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI, Jakarta

Kementerian Kesehatan RI, 2011. Strategi Nasional Pengendalian TB 2010-2014, Kemenkes RI, Ditjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Jakarta

Notoatmodjo, Soekidjo, 2010. Ilmu Perilaku Kesehatan, Rineka Cipta, Jakarta

Sumekar, Dyah Wulan, 2010. Perilaku Masyarakat dalam Pencarian Pengobatan Tuberculosis Paru di Kecamatan Rajabasa, April2012.http//:lemlit.unila.ac.id/file/arsip%202010/prosiding%20Dies%20Dies%Natalis/KEOMPOK%20A/25%20 Dyah%20Wuan%20Sumekar%20-20%PSKedoteran,pdf

Wawan, Dewi, 2010. Teori & Pengukuran Pengetahuan Sikap dan Perilaku Manusia, Yogyakarta, Nuhamedika

Wulandari, Leni,2012. Peran Pengetahuan terhadap Perilaku Pencarian Pengobatan Penderita Suspek TB Paru di Indonesia.

Published

2017-01-30