ASPEK SPIRITUAL NARAPIDANA NARKOBA YANG MENJALANI MASA TAHANAN DI LEMBAGA PERMASYARAKATAN
DOI:
https://doi.org/10.26630/jkep.v9i2.354Keywords:
lama Masa Tahanan, Aspek SpiritualAbstract
Masa tahanan adalah masa dimana narapidana ditahan di dalam lembaga permasyarakatan (Lapas). Semakin lama ditahan ada kemungkinan semakin baik karena mendapat bimbingan spritual tetapi juga bisa juga semakin jauh dari kehidupan yang religius. Berdasarkan pre survei terhadap 20 narapidana,  35% narapidana mengatakan beribadah bukan atas kesadaran diri sendiri, 64% ibadah dengan tidak teratur, 28,57% tidak khusuk beribadah, dan 64% tidak selalu membaca kitab suci agama mereka. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan lama menjalani masa tahanan dengan aspek spiritul di Lembaga Permasyarakatan. Jenis penelitian ini kuantitatif dengan rancangan penelitian deskriptif komparatif, populasi adalah tahanan kasus narkoba dengan sampel sejumlah 67 orang. Alat pengumpul data menggunakan lembar kuesioner, dan metode analisa yang digunakan adalah uji beda 2 mean atau uji T-Test. Hasil rata-rata tingkat aspek spiritual narapidana yang ≤1 tahun 0,61,  lebih besar dibandingkan  narapidana ≥ 1 yaitu 0,55.  Hasil analisa bivariat menunjukkan  hasil p=0.66, jadi  tidak ada perbedaan aspek spiritual pada narapidana yang menjalani masa tahanan belum lama  (≤1 tahun) dengan yang  sudah lama (>1 tahun). Kesimpulan penelitian ini adalah tidak ada peningkatan spiritual setelah menjalani masa tahanan yang lama. Saran dari penelitian ini untuk lembaga pemasyarakatan untuk dapat lebih meningkatkan kegiatan keagamaan.
References
Carson, 2002. Pola norma dan perkembangan spiritual dalam keperawatan.Jakarta:Salemba Medika.
Hawari, 2002. Manajemen stres, cemas, dan depresi. Jakatra: Balai penerbit FKUI.
--------, 2004. Manajemen stres, cemas, dan depresi. Jakatra:Balai Penerbit FKUI.
Jukarnain, 2011. Konsep Spiritual dalam Keperawatan
Kozier,. 2004, Kebutuhan spiritual mencari arti dan makna hidup. Jakarta:Widya Medika.