DETEKSI DINI VIRUS DENGUE PADA SEDIAAN APUS DARAH TIPIS DAN TEBAL DENGAN METODE IMUNOSITOKIMIA
DOI:
https://doi.org/10.26630/jkep.v9i2.351Keywords:
Dengue, imunositokimia SBPC, apus darah tipis, apus darah tebalAbstract
Penyakit Dengue merupakan masalah kesehatan global di negara tropis dan subtropis. Manifestasi klinis infeksi virus Dengue pada manusia sangat bervariasi mulai dari asimtomatik sampai berat. Hingga saat ini vaksin yang protektif dan terapi spesifik untuk infeksi dengue belum ditemukan. Deteksi antigen virus Dengue pada sediaan apus darah tipis dan tebal menggunakan metode imunositokimia streptavidin biotin peroxidase complex (SBPC) merupakan salah satu alternatif untuk diagnosis infeksi Dengue. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil deteksi dini antigen virus Dengue pada sediaan apus darah tipis dan tebal penderita infeksi virus Dengue dengan metode Imunositokimia SBPC di laboratorium RSUD Abdul Moeloek Provinsi Lampung yang berjumlah 66 orang. Desain penelitian ini kuasi eksperimental. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November dan Desember 2011. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil deteksi dini antigen virus Dengue pada sediaan apus darah tipis didapatkan hasil positif 69,7% (46 orang) dan pada sediaan apus darah tebal didapatkan hasil positif 75,8% (50 orang). Disarankan perlu penelitian lebih lanjut pada penderita demam hari pertama dan kedua untuk mengetahui sensitifitas dan spesifisitas metode imunositokimia dalam mendeteksi virus Dengue.
References
Aryati. 2006. Aspek laboratorium DBD. Dalam: S.Soegijanto, Demam Berdarah Dengue, Edisi 2, p. 117-30. Airlangga University Press, Surabaya.
Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung, 2009. Profil Kesehatan Kota Bandar Lampung 2009.
Jessie, K., Mun, Y.F., Devi, S., Sai, K.I., Thong Wong, K. 2004. Localization of dengue virus in naturally infected human tissues by immunohistochemistry and in situ hybridization. J. I. D. 189: 1411-18.
Kao, C.L., King, C.C., Chao, D.Y., Wu, H.L., and Chang, G.J.J. 2005. Laboratory diagnosis of dengue virus infection : current and future perspectives in clinical diagnosis and public health. J. Microbiol.Immunol Infect. 38: 5-16.
Ramos-Vara, J.A. 2005. Technical aspect of immunohistochemistry. Vet. Pathol. 42: 405-426.
Singhi, S., Kissoon, N., and Bansai, A. 2007. Dengue and dengue hemorrhagic fever: management issue in an intensive care unit. J. Pediatr. (Rio J). 83: S22-35
Soegijanto S, 2006, Demam Berdarah Dengue, edisi ke-2, Airlangga University Press, Surabaya.
Sutaryo, Umniyati, S.R., Wahyono, D. 1996. Produksi antibodi monoklonal terhadap virus dengue-3 untuk Deteksi penderita Demam Berdarah Dengue dan vektornya. Laporan Penelitian RUT-3 Tahun I. FK UGM, Yogyakarta.
Umniyati, S.R., Sutaryo, Wahyono, D., Artama, W.T. 2008. Application of monoclonal antibody DSSC7 for early detection of dengue infection in blood smear preparation based on immunocytochemical streptavidin biotin peroxidase complex assay. Int. Joint. Symp. Frontier Sciences from gene to application. Faculty of Medicine. Universitas Gadjah Mada.
Widyaningrum, 2010. Evaluasi uji imunositokimia untuk deteksi infeksi virus dengue pada sediaan apus darah tipis dan tebalpenderita demam, Tesis dalam Ilmu Kedokteran Tropis Program Pascasarjana Universitas Gadjah Mada.
World Health Organization, 1997. Demam Berdarah Dengue and Dengue: Diagnosis, Pengobatan, Pencegahan dan Pengendalian, Edisi 2. EGC, Jakarta.
World Health Organization. 2008. Dengue status in South East Asia Region : An epidemiological perspective. Available from : http://www.searo.who.int/LinkFiles/Dengue_dengue-SEAR-2008.pdf
World Health Organization. 2009. Dengue guidelines for diagnosis, treatment, prevention and control, new edition. WHO, Geneva, Switzerland
Wuryaningsih, S.N. 2007. Deteksi Virus Den pada Monosit dengan Uji Streptavidin Biotin untuk Diagnosis Dini Penyakit Demam Berdarah Dengue. Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret, Surakarta.