DETERMINAN KEHAMILAN PADA REMAJA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NATAR KABUPATEN LAMPUNG SELATAN
DOI:
https://doi.org/10.26630/jkep.v10i1.331Keywords:
Determinan, Kehamilan, RemajaAbstract
Kehamilan remaja adalah kehamilan yang terjadi pada usia yang relatif muda yaitu usia kurang dari 20 tahun. Berbagai faktor penyebab terjadinya kehamilan pada remaja diantaranya yaitu kurangnya pengetahuan, sikap, kurangnya peran orang tua, pendidikan, sosial budaya, teman sebaya dan sumber informasi. Dari puskesmas Natar diperoleh data bahwa pada tahun 2012 terdapat 21 kasus (0,73%) kehamilan pada remaja dan pada tahun 2013 terdapat 31 kasus (1,08%) kehamilan pada remaja. Berdasarkan data tersebut di atas bahwa kehamilan pada remaja dari tahun ke tahun terjadi peningkatan. Jenis penelitian adalah kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Subyek penelitian adalah remaja hamil, keluarga remaja hamil, tokoh masyarakat, tokoh agama, petugas puskesmas, pendidik tingkat SMA. Penelitian ini menggunakan analisis isi (content analysis). Seluruh informan remaja mengalami kehamilan usia kurang 20 tahun, seluruh informan remaja belum mengetahui kehamilan remaja dan proses kehamilan yang dialami, umumnya remaja yang mengalami kehamilan tidak menganggap kehamilan di luar nikah dianggap hal yang sah saja, seluruh remaja mengatakan orangtua mereka kurang berperan dalam memberikan pengetahuan tentang kespro remaja, namun orangtua mengingatkan etika pergaulan, umumnya remaja mendapatkan pendidikan kespro remaja sangat bervariasi, umumnya remaja terpengaruh oleh IPTEK, seluruh informan remaja mengatakan dalam kehidupan sehari-hari tidak sempurna menerapkan ajaran agama, pada umumnya informan remaja menjunjung nilai-nilai moral, budaya yang ada, seluruh informan remaja mengatakan teman sebaya sangat mempengaruhi pergaulan sehari-hari, umumnya informan remaja menyukai lawan jenis dengan usia yang bervariasi. Diharapkan bekerjasama dengan lintas sektor (pendidikan, agama, kecamatan beserta jajarannya) agar melakukan penyuluhan tentang kespro remaja dengan menggunakan media audio visual, pembuatan leaflet. Membuat peer group remaja untuk konseling. Meningkatkan kegiatan ekstra kurikuler di sekolah (keagamaan, Pramuka, Palang Merah Remaja). Agar melakukan penelitian di tempat lain dan melakukan penelitian mix metode (penggabungan penelitian kuantitatif dan kualitatif).Â
Â
References
Ali, Muhammad (2009), Psikologi Remaja, Bumi Aksara: Jakarta.
Hawari, Dadang (2007), Psikologi Remaja, FKUI: Jakarta
Heriana, Cecep (2008), Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kehamilan Pranikah di Kalangan Pelajar Desa Setianegara Kecamatan Cilimus Kabupaten Kuningan.
Kartono, Kartini (2007), Psikologi Wanita, Mengenal Wanita sebagai Ibu dan Nenek, Mandar Maju: Bandung.
Manuaba (2009), Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita, EGC: Jakarta
Moleong, LJ, (2000), Metodologi Penelitian Kualitatif, PT Remaja Rosdakarya: Bandung.
Pangkahila, Alex (2004), Perilaku Seksual Remaja dan Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya, Jakarta.
Sarwono (2007), Psikologi Remaja, Raja Grafindo Persada: Jakarta.
Soetjiningsih, dkk (2004), Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya: Jakarta
Syafrudin (2008), Remaja dan Hubungan Seksual Pranikah, http//id.shvoong.com/medicine-and-helath/1799376-remaja-dan-hubungan-seksual-pranikah
Suryoputro (2006), Faktor-faktor yang Mempengaruhi Seksual Remaja. Makara Kesehatan.
SKKR, (2007), Survei Kesehatan Reproduksi Remaja, BPS dan Macro International