KOLESTEROL TOTAL PADA PENDERITA DIABETES MELITUS YANG MELAKUKAN SENAM DIABETES
DOI:
https://doi.org/10.26630/jkep.v10i1.315Keywords:
Pemberantasan Sarang Nyamuk, Demam BerdarahAbstract
Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue dengan manifestasi klinis demam, nyeri otot dan atau nyeri sendi yang disertai leucopenia, ruam, limfadenopati, trombositopenia, dan diatesis hemoragik. Penyakit ini merupakan penyakit yang sangat serius karena penyebarannya sangat cepat. Hal ini dikarenakan prilaku dan siklus hidup vektor yang membawa virus dengue yaitu nyamuk Aedes aegypti yangbersifat diurnal atau aktif pada pagi hari hingga sore hari. Penyebaran penyakit ini dapat dicegah apabila kita memutus mata rantai vektor pembawa virus dengue nyamuk Aedes aegypti itu sendiri dengan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) yang dikenal dengan 3M.Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan partisipasi masyarakat dalam pemberantasan sarang nyamuk dengan kejadian demam berdarah dengue di desa Sri Pndowo wilayah kerja Puskesmas Ketapang Kabupaten Lampung Selatan tahun 2013. Jenis penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Jumlah populasi 781, dan sampel 89 responden. Pengumpulan dengan kuisioner dari tanggal 9-11 Juli 2013 dengan uji statistik chi square. Hasil penelitian 89 responden didapatkan partisipasi dalam PSN kategori tidak baik sebesar 50,6 %, sedangkan kejadian demam berdarah sebesar 25,8% dan uji statistik didapatkan hasil p-value sebesar 0,164 (p > α (0.05)) yang menunjukan tidak terdapat hubungan yang bermakna antara partisipasi masyarakat dalam PSN dengan kejadian demam berdarah. Kesimpulan tidak hanya partisipasi masyarakat dalam pemberantasan sarang nyamuk khusunya dengan 3M plus yang berpengaruh terhadap kejadian demam berdarah tetapi juga berbagai faktor lainnya. tidak hanya partisipasi masyarakat dalam pemberantasan sarang nyamuk khusunya dengan 3M plus yang berpengaruh terhadap kejadian demam berdarah tetapi juga berbagai faktor lainnya.
Â
References
Agus, Heri (2011). Komplikasi Kardiovaskular Dan Ginjal Pada Diabetes. http: www.dokter-agus.blogspot.com, tanggal 25Mei 2013
Bilous, Ruby (2008). Bimbingan Dokter Pada Diabetes. Jakarta; Dian Rakyat
Dinas Kesehatan Provinsi Lampung (2011). Jumlah Penderita DM di Provinsi Lampung
Gustaviani, Reno. 2006. Diagnosis dan Klasifikasi Diabetes Melitus. Dalam: Sudoyo AW, Setioyohadi B, Alwi I, Simadibrata K M, Setiati S, editor. Buka Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid III Edisi IV. Jakarta. Pusat penerbitan Departemen Ilmu Prenyakit Dalam FKUI.
PB. PERKENI (2006). Konsensus Pengelolaan Diabetes di Indonesia.
Khera, Amit (2012). Cara Olahraga Kendalikan Kolesterol. http: www.sehatnews.com, tanggal 25 Mei 2013
Muhamad, As’adi (2009). Memahami Bahaya Serangan Jantung. Jogjakarta; Ihdina
Perkeni (2011). Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 Di Indonesia. Jakarta
Soegondo, Sidartawan (2006). Diabetes Melitus Sebagai Faktor Risiko Utama Penyakit Kardiovaskular. Jakarta; IDI