PENGARUH KONSUMSI AIR ALKALI TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH PADA PASIEN DIABETES MELLITUS
DOI:
https://doi.org/10.26630/jkep.v16i2.3099Keywords:
Kadar glukosa darah, pH Air AlkaliAbstract
Jumlah pasien DM semakin meningkat dengan terapi umumnya adalah konsumsi obat. Salah satu terapi alternatif adalah terapi dengan air alkali. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas pH air alkali terhadap kadar gula darah pasien DM. Jenis penelitian kuantitatif berupa pre eksperimen dengan pendekatan Three gruop pre post design.  Populasi penelitian adalah seluruh masyarakat yang menderita DM di wilayah kerja Puskesmas Tulang Bawang I yang berjumlah 86 orang. Tehnik pemilihan sampel dengan purposive sampling, terpilih 48 orang yang memenuhi kriteria dibagi kedalam 3 kelompok dengan kontrol usia dan jenis kelamin. Uji yang digunakan adalah T Dependent Test pada masing masing kelompok dan uji Anova untuk ketiga kelompok. Hasil penelitian didapat  p Value 0.000 (< α 0,05) artinya semua kelompok ada pengaruh. Sedangkan rata rata penurunan kadar gula darah pasien DM pada kelompok I (pH 8) adalah 53.19 gd/dl, kelompok 2 ( pH 8.5) adalah 48.44 gr/dl dan kelompok 3 (pH 9) adalah 72.69 gl/dl. Berarti pH 9 lebih efektif dalam menurunkan kadar glukosa darah pasien DM. Disarankan bagi peneliti lanjut untuk meneliti efektifitas lama waktu pemberian terapi dan volume cairan yang diberikan per hari, dan bagi masyarakat agar dapat menggunakan air alkali sebagai terapi alternatif dalam mengonrol kadar glukosa darahnya.
References
Angela. (2014). Pengobatan Diabetes Dengan Air Alkali. Dalam http://airkangen waterku.blogspot. co.id/2014/02/pengobatan-diabetes dengan-air-alkali.html/ diakses pada tanggal 11 Mei 2017.
Jatmiko, S.W. (2015). Air Berhidrogen/Air Alkali/Reduced Water. Depertemen Patologi Klinik FK Universitas Muhammadiyah Surakarta. Dalam https://campsehat.wordpress. com/2015/06/03/air-berhidrogen/ diakses pada tanggal 11 Mei 2017.
Gadek, S. et. al. (2009). Advanced Research on The Health Benefit of Reduced Water. Dalam http://www. sciencedirect.com/science/article/pii/S0924224411002408 diakses pada tanggal 11 Mei 2017.
Kemenkes RI. (2015). Profil Kesehatan RI Tahun 2015. Jakarta.
-------------. (2015). Info Datin Diabetes Melitus. Jakarta.
-------------. (2014). Profil Kesehatan RI Tahun 2015. Jakarta.
-------------, (2012). Laporan Riset Kesehatan Dasar 2012. Jakarta: Kemenkes RI.
Price. S.A. & Wilson, L.M. (2006). Patofisiologi. Ed 6. Jakarta: EGC.
Puskesmas Tulang Bawang. (2017). Laporan Rekam Medik Puskesmas Tulang Bawang 1 Tahun 2017.
Rubenstein, D.W. (2007). Kedokteran Klinis, Edisi 6. Jakarta: Erlangga
Smeltzer & Bare, (2007). Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Tapan, E. (2010). Penyakit Degeneratif. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
Wahyuningtiyas. (2015). Perbedaan Kualitas Hidup Anak Asma Usia 6-14 Tahun Setelah Pemberian Air Alkali Terionisasi Lebih Tinggi Daripada Sebelum Pemberian Air Alkali Terionisasi. Dalam http://eprints. undip.ac.id/50879/3/ Yustina_Wahyuningtiyas_22010112120013_Lap.KTI_Bab2.pdf diakses pada 17 Juni 2017.
Widyatuti. (2008). Terapi Komplementer Dalam Keperawatan. Artikel Jurnal. Tidak diterbitkan.