PENGARUH WAKTU KONTAK DAN KONSENTRASI REBUSAN DAUN SIRIH MERAH (Piper crocatum) TERHADAP PERTUMBUHANBAKTERI Streptococcus pyogenes PENYEBAB INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA)
DOI:
https://doi.org/10.26630/jkep.v10i2.295Keywords:
Sirih merah, Waktu kontak dan Konsentrasi, Streptococcus pyogenesAbstract
Saat ini masyarakat dunia  dan Indonesia mulai  mengutamakan pengobatan secara alamiah (back to nature), karena penggunaan antibiotik yang sering dan tidak teratur, dapat menyebabkan bakteri menjadi resisten terhadap antibiotik, sehingga jika timbul infeksi kembali tidak dapat diobati dengan antibiotik yang sama, atau harus dalam dosis yang lebih tinggi. Selain itu, mahalnya harga obat mendorong orang untuk mencari alternatif lain dalam pengobatan penyakit. Namun kebanyakan informasi yang ada, sebatas bukti empiris, sedangkan bukti ilmiah juga diperlukan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui lama waktu kontak dan konsentrasi air rebusan daun sirih merah yang efektif dalam menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus pyogenes penyebab ISPA, serta interaksi antara konsentrasi dan lamanya waktu kontak air rebusan daun sirih merah dalam menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus pyogenes Jenis penelitian eksperimen dengan rancangan Randomized Controlledtrial, variabel bebas konsentrasi dan lama waktu kontak, variabel terikat adalah pertumbuhan bakteri Streptococcus pyogenes. Hasil penelitian, didapatkan bahwa, air rebusan daun sirih merah konsentrasi 50% sudah efektif dalam menghambat pertumbuhan bakteri  Streptococcus pyogenes penyebab ISPA, sedangkan lamanya waktu kontak yang efektif adalah 300 detik. Interaksi antara konsentrasi dan lamanya waktu kontak air rebusan daun sirih merah yang efektif dalam menghambat pertumbhan bakteri  Streptococcus pyogenes adalah konsentrasi 50% dengan lama waktu kontak 60 detik.
Â
References
Dwidjoseputro. 1994. Dasar-dasar Mikrobiologi. Djambatan. Jakarta
Gunawan, Didik., Sri M. 2002. Ilmu Obat Alam (Farmakologi) Jilid I. Penebar Swadaya. Jakarta: 99-100.
Jawetz, 2005, Mikrobiologi Kedokteran Edisi 22 , Salemba Medika, Jakarta.
Juliantina, F. Dewa A., Bunga N., Titis N., Endarwati T. 2010. Manfaat Sirih Merah (Piper crocatum) Sebagai Agen Anti Bakterial Terhadap Bakteri Gram Positif dan Gram Negatif. Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Indonesia.
Mandal, B.K., Wikkins.,e.g.l., Dunbar,e.m., White, Mayon. 2008. Lecture Note: Penyakit Infeksi. Erlangga Medikal Series. Jakarta
Nazaruddin. 2009. Obat Murah Alami dan Berkhasiat. Niaga Swadaya. Jakarta.
Ong, Lim. 2008. Tanaman Obat dan Herbal Yang Mujarab. PT Pustakaraya. Jakarta.
Rukmana, Rahmat. 2004. Temu-temuan Apotek Hidup di Pekarangan. Kanisius. Jogjakarta.
Shinya, Hiromi. 2007. The Miracle Of Enzyme. MD Bandung. Hal.45
Shulman, Stanford. 1994. Gajah Mada University Press. Jogyakarta.
Siswantoro, Dharwin. 2006. Kajian Aktivitas Tanin dengan Penisilin Terhadap BakteriStreptococcus pyogenes dan Pasteurella mulcotida Secara in vitro. Universitas Airlangga. Surabaya.http://www/adln.lib.unair.ac.id/
Sudewo, Bambang. 2008. Basmi Penyakit dengan Sirih Merah. Agromedia Pustaka. Jakarta.
Warsa, Usman C. 1994. Kokus Gram Positif dalam Mikrobiologi Kedokteran. Binarupa Aksara. Jakarta
Wikipedia bahasa Indonesia, 2010, Ensiklopedia bebas. htm.http://www.wikipedia.com/ Streptococcus pyogenes