ANALISIS DETERMINAN PERDARAHAN POST PARTUM DI RUMAH SAKIT
DOI:
https://doi.org/10.26630/jkep.v10i2.283Keywords:
Determinan, perdarahan, Post PartumAbstract
Di Provinsi Lampung Kasus kematian ibu tercatat 145 kasus/100 000 kelahiran hidup. Faktor penyebab kematian ibu di Lampung berturut-turut karena PEB (38%), perdarahan pasca salin (30%) dan infeksi (11%) (Profil Dinas Kesehatan Lampung, 2013).Perdarahan post partum dapat disebabkan oleh faktor langsung: Atonia Uteri, Perlukaan jalan lahir, terlepasnya sebagian plasenta dari uterus, tertinggalnya sebagian dari plasenta. Sedang faktor resiko perdarahan post partum adalah usia, paritas, anemia dan jarak lahir (Sarwono Prawirohardjo, 2010). Menurut JNPK-KR (2008) penyebab perdarahan postpartum yaitu hipertensi, pre eklampsi, eklampsi, anemia berat, polihidramnion, grande multipara, dan persalinan lama.Tujuan penelitian ini adalah Diketahuinya faktor predisposisi yang berpengaruh dengan terjadinya perdarahan post partum RSUAM. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional, penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2014, Lokasi Penelitiandi RSUAM, populasi dalam penelitian ini adalah Seluruh ibu bersalin yang mengalami perdarahan post partum di Ruang Kebidanan Di RSUAM Tahun 2013 yaitu berjumlah 237 orang. Data yang diambil adalah data sekunder, alat pengumpulan data cek list, analisis data yag digunakan univariat dengan persentase, bivariat dan multivariat dengan chisquare dan regresi logistik ganda. Hasil penelitian penelitian didapatkan ada hubungan antara usia (p=0,005), paritas(p=0,0001)dan kejadian anemia (p=0,0001) pada responden dengan perdarahan postpartum di RSUDAM Tahun 2013.Usia berisiko memiliki peluang 1,747 kali untuk mengalami perdarahan postpartum dibandingkan dengan usia tidak berisiko. Paritas berisiko memiliki peluang sebesar 4,975 kali untuk mengalami perdarahan postpartum dibandingkan dengan paritas tidak berisiko.Responden yang mengalami anemia memiliki peluang sebesar 7,128 kali untuk mengalami perdarahan postpartum dibandingkan dengan responden yang tidak mengalami anemia.Anemia merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap kejadian perdarahan postpartum. (Wald = 21,363).
References
Dorland, 2006, Prawirohardjo, 2008, Hakimi, 2007 Darmin, dkk, Mochtar, 2006, Hurlock (2005) ---ïƒ tidak ada dlm daftar pustaka tetapi ada dalam isi jurnal
Manuaba. 2007. Kapita selekta penatalaksanaan rutin obstetri ginekologi dan KB. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran ECG
Syaifuddin AB. 2006.Buku acuan nasional pelayanan kesehatan maternal dan neonatal. Jakarta : yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo
Wiknjosastro, Hanifa. 2006. Ilmu Kebidanan.Jakarta : Yayasan Bina Pustaka