HUBUNGAN ANKLE BRACHIAL INDEX (ABI) DENGAN SENSITIVITAS KAKI PADA PENDERITA DIABETES TIPE II
DOI:
https://doi.org/10.26630/jkep.v16i1.1891Keywords:
ABI, Diabetes melitus tipe II, Sensitivitas kakiAbstract
Hiperglikemi kronis dapat menyebabkan sel endotel pembuluh darah dan sel saraf menjadi hiperglisolia. Kondisi ini mengakibatkan perubahan berbagai jalur biokimia, salah satunya protein kinase C (PKC) yang menyebabkan penebalan pembuluh darah sehingga terjadi penurunan nilai ABI. Penurunan nilai ABI akan mengganggu metabolisme sel Schwann sehingga hantaran saraf perifer mengalami gangguan. Terganggunya hantaran saraf perifer akan menyebabkan penurunan sensitivitas kaki. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan ankle brachial index (ABI) dengan sensitivitas kaki pada penderita diabetes tipe II. Penelitian ini menggunakan metode cross sectional. Jumlah sampel penelitian ini sebanyak 86 orang diambil dengan teknik purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan spygmonanometer digital dan monofilament 10 g. Hasil uji Chi square di dapatkan p=0,000 menunjukan bahwa ada hubungan ABI dengan sensitivitas kaki pada penderita diabetes mellitus tipe II. Penurunan nilai ABI akan diikuti dengan penurunan sensitivitas kaki, jika hal ini tidak dicegah akan berisiko menimbulkan kaki diabetik pada penderita diabetes melitus tipe IIReferences
Suciartini, N. K., Meiswaryasti, A. A. S. M., & Ermawan, R. (2018). Hubungan Karakteristik Umur Dan Jenis Kelamin Pada Populasi Lanjut Usia Dengan Nilai Sebagai Prediktor Penyakit Arteri Perifer. Fakultas Kedokteran Universitas Mataram, 1–18.
Arista, I. G. P. (2019). Nilai Ankle Brachial Index ( ABI ) Dengan Neuropati Perifer Diabetik Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2. Jurnal Gema Keperawatan, 12(1).
American Diabetes Association. (2017). Standards of Medical Care in Diabetes 2017. The Journal Of Clinical And Applied Research And Education, 40(January).
Bilous, R., & Donelly, R. (2014). Buku Pegangan Diabetes (4th ed.; B. Bariid, Ed.). Jakarta: Bumi Medika.
Damayanti, S. (2015). Diabetes Mellitus & Penatalaksanaan Keperawatan (1st ed.). Yogyakarta: Nuha Medika.
Hasdianah. (2012). Mengenal Diabetes Mellitus : Pada orang dewasa dan anak-anak dengan solusi herbal. Yogyakarta: Nuha Medika.
Hoe, J., Koh, W.-P., Jin, A., Sum, C.-F., Lim, S.-C., & Tavintharan, S. (2012). Predictors of decrease in ankle–brachial index among patients with diabetes mellitus. Diabetic Medicine, 1–12. https://doi.org/10.1111/j.1464-5491.2012.03705.x
International Diabetes Federation (IDF). (2017). IDF Diabetes Atlas (8th ed.).
Kementerian Kesehatan RI. (2018). Hasil Utama Riskesdas 2018.
Kementerian Kesehatan RI Provinsi Bali. (2013). Riskesdas dalam Angka Provinsi Bali Tahun 2013. https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004
Kumar, A., Kumar, A., Kumar, H., Jha, H. K., Nayak, S., & Roy, C. (2018). Prevalence of peripheral arterial disease & associated risk factors among type 2 diabetes mellitus patients attending diabetic health camp. International Journal of Medicine Research, 3(2), 90–92.
Lisanawati, R., Hasneli, Y., & Hasanah, O. (2015). Perbedaan Sensitivitas Tangan Dan Kaki Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Terapi Pijat Refleksi Pada Penderita Diabetes Melitus Tipe Ii. JOM, 2(2), 1402–1409.
Paojah, & Yoyoh, I. (2019). Senam Kaki Terhadap Sensitivitas Kaki Pada Pasien Diabetes Tangerang. Jurnal JKFT: Universitas Muhamadiyah Tangerang, 4(1), 14–20. https://doi.org/2580-2917
Pratomo, I. B. (2018). Ankle Brachial Index ( ABI ) Penderita DM Tipe 2 Di Puskesmas Kotabumi II Kabupaten Lampung Utara. Keperawatan, 14(1), 30–34. https://doi.org/1907 - 0357
Pratomo, I. B., & Apriyani, H. (2018). Ankle Brachial Index (ABI) pada Penderita DM Tipe 2 di Puskesmas Kabupaten Lampung Utara. Jurnal Keperawatan, XIV(1), 30–34. https://doi.org/1907 - 0357
Rahmawati, A., & Hargono, A. (2018). Faktor Dominan Neuropati Diabetik Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2. Jurnal Berkala Epidemiologi, 6(1), 60–68. https://doi.org/10.20473/ jbe.v6i12018.60-68
Rahmini. (2015). Prevalensi Penderita Ulkus Kaki Diabetik Di Indonesia. Retrieved from http://perpustakaan. poltekkesmalang.ac.id/assets/file/kti/1401100061/9._BAB_I_.pdf
Sanjaya, P. B., Yanti, N. L. P. E., & Puspita, L. M. (2019). Pengaruh Senam Kaki Diabetik Terhadap Sensitivitas Kaki Pada Pasien Dm Tipe 2. Community of Publishing in Nursing (COPING), 7(2), 97–102. https://doi.org/2303-1298
Sihombing, D. (2012). Gambaran Perawatan Kaki Dan Sensasi Sensorik Kaki Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Poliklinik DM RSUD. Jurnal Unpad, 1(1), 1–14.
Smeltzer, S. C. (2014). Keperawatan Medikal-Bedah Brunner & Suddarth (12th ed.; E. A. Mardella, Ed.). Jakarta: EGC.
Smeltzer, S. C., & Bare, B. G. (2013). Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah Brunner & Suddart. Vol.2 (8th ed.). Jakarta: EGC.
Sudoyo, A. W. Setyohadi, B., Alwi, I., Simadibrata, M., & Setiati. S. (Eds.), Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam (6th ed., p. 2397). Jakarta: Interna Publishing.
Suyanto. (2017). Gambaran karakteristik penderita neuropati perifer diabetik. Jurnal Keperawatan Dan Pemikiran Ilmiah, 3(1), 1–6.
Syafi’i, M. R. (2018). Gambaran Klinis Neuropati Perifer Pada Penyandang Diabetes Melitus Di Wilayah Puskesmas Purwosari. Program Studi Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta, 1–20.
Volmer-Thole, M., & Lobmann, R. (2016). Neuropathy and diabetic foot syndrome. International Journal of Molecular Sciences, 17(6), 1–11. https://doi.org/10.3390/ijms17060917
Wahyuni, A., & Arisfa, N. (2016). Senam Kaki Diabetik Efektif Meningkatkan Ankle Brachial Index Pasien Diabetes Melitus Tipe 2. Jurnal Ipteks Terapan, 2, 155–164.
Wicaksono. (2013). Diabetes Melitus Tipe II : Gula Darah Tidak Terkontrol Dengan Komplikasi Neuropati Diabetikum. Fakultas Kedokteran Universitas Lampung, 1(3), 10–18.
W. O. C.N. (2012). Ankle Brachial Index Quick Reference Guide for Clinicians. J WOCN, 39(25), 21–29. https://doi.org/10.1097/WON.0b013e3182478dde