Hubungan Karakteristik Bidan dengan Praktik Kebidanan Komplementer di Praktek Mandiri Bidan
DOI:
https://doi.org/10.26630/jkep.v15i2.1695Keywords:
Kebidanan, KomplementerAbstract
Penggunaan terapi komplementer merupakan terapi alternatif yang menjadi banyak perhatian banyak negara. Terapi komplementer juga merupakan pendukung pengobatan konvensional atau pengobatan pilihan lain di luar pengobatan medis yang konvensional. Hampir di seluruh dunia, bidan menggunakan terapi komplementer dalam profesi mereka lebih dari praktisi medis lainnya. Sebuah tinjauan pustaka memperkirakan 60 – 100% bidan telah menggunakan satu atau lebih terapi komplemeter Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Populasi dan sampel penelitian adalah semua bidan praktek mandiri di Kota Metro yang berjumlah 52 orang, Pengumpulan data dilakukan dalam satu waktu dengan menggunakan instrumen kuesioner. Data dianalisis dengan analisis univariat dan bivariat. Hasil penelitian ini, 67,3% bidan telah melakukan praktik kebidanan komplementer, hanya variabel pendidikan yang tidak mempunyai hubungan bermakna terhadap praktik kebidanan komplementer. Saran untuk bidan agar melakukan peningkatan pengetahuan secara formal maupun informal tentang terapi-terapi non konvensional/komplementer sehingga dapat memberikan pelayanan praktik kebidanan komplementer dalam memberikan pelayanan kebidanan.
References
Eisenberg, D. M., Davis, R. B., Ettner, S. L., Appel, S., Wilkey, S., Van Rompay, M., & Kessler, R. C. (1998). Trends in alternative medicine use in the United States, 1990-1997: results of a follow-up national survey. Jama, 280(18), 1569-1575.
Erlina.(2011). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kinerja Bidan Desa Dalam Pencapaian Target Cakupan K4 Di Kabupaten Parigi Moutong Provinsi Sulawesi Tengah.Skripsi. Fakultas Kesehatan Masyarakat UI.
Gita. (2015. Pelaksanaan Pelayanan Kebidanan Komplementer pada Bidan Praktek Mandiri di Kabupaten Klaten. Gaster: Jurnal Ilmu Kesehatan. 12(1): 46-72.
Hall HG.at.al. 2012. Midwives’Support For Complementery and Alternative Medicine: a Literature Review. Women Birth.https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/21236745 diakses tanggal 20 September 2018.
Handoko, H. (2008). Manusia Manajemen Personalia dan Sumber Daya.
Kostania, G. (2015). Pelaksanaan Pelayanan Kebidanan Komplementer pada Bidan Praktek Mandiri di kabupaten Klaten. Gaster:JurnalKesehatan, 12(1), 46-72.
Masoumeh A.K. 2014.Complementary an alternative medicine in midwifery. Nurs Midwevery Studen. June 2014;3(2):ei19449.
Notoatmodjo, S. (2003).Pendidikan dan Prilaku. Rineka Cipta: Jakarta.
Rivai, V., & Mulyadi, D. (2010).Kepemimpinan & Perilaku Organisasi, Rajawali Pers: Jakarta
Supardi et al., (2010).Penggunaan Obat Tradisional Dalam Upaya Pengobatan Sendiri di Indonesia (Analisis Data Susnas Tahun 2007). Buletin Penelitian Kesehatan.
Wootton, J. C., & Sparber, A. (2001). Surveys of complementary and alternative medicine: part IV. Use of alternative and complementary therapies for rheumatologic and other diseases. The Journal of Alternative & Complementary Medicine, 7: 715-721.
World Health Organization. (2012). Traditional Medicine Strategy 2014-2023. WHO Library Cataloguing-In-Publication Data.http://www.searo.who.int/entity/health_situation_trends/who_trm_strategy_2014-2023.pdf diakses tanggal 20 September 2018.
World Health Organization. (2011)The World Medicine SituationRational Use of Medicine.Geneva, 2011.http://www.who.int/medicines/areas/policy/world_medicines_situation/en/ diakses tanggal 20 September 2018.