Analisis Kualitatif Praktik Pemberian ASI pada Bayi Usia 0-4 bulan di Wilayah Rajabasa Kota Bandar Lampung
DOI:
https://doi.org/10.26630/jkep.v15i2.1626Keywords:
ASI eksklusif, bayi, , menyusuiAbstract
Cakupan pemberian ASI eksklusif di Indonesia masih jauh dari target nasional, sebaliknya di wilayah  Puskesmas Rajabasa telah memiliki keberhasilan di atas target nasional pemberian ASI Eksklusif. Tujuan penelitian adalah menganalisis praktik pemberian ASI pada bayi 0 – 4 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Rajabasa Bandar Lampung. Penelitian ini menggunakan desain kualitatif: Rapid Assessment Procedure dengan sampel ibu menyusui yang memberikan ASI saja pada bayi 0 – 4 bulan dan pengelola program gizi. Metode pengumpulan data melalui FGD, wawancara mendalam, dan observasi. Analisis data menggunakan contents analysis untuk memperoleh informasi mendalam terkaitASI.Hasil penelitian praktik pemberian ASI menunjukkan sebagian besar ibu menyusui menggunakan kedua payudara, teknik menyusui sudah baik, dan memerah ASI saat berjauhan dengan bayi serta seluruh ibu tidak merasakan nyeri setelah menyusui.Selain itu, diketahui seluruh ibu tampak rileks dan nyaman serta terlihat bonding antara ibu dan bayi saat kegiatan menyusui. Sebagian besar kondisi payudara ibu sehat, puting tidak luka, dan lentur.Sebagian besar ibu mendapat pengaruh positif, dukungan, dan berbagi informasi terkait menyusui dengan suami, orangtua, dan tetangga. Dengan demikian, adanya kelompok pendukung ASI (KP-ASI) dan kegiatan monitoring evaluasi per 6 bulan diharapkan dapat meningkatkan keberhasilan praktik pemberian ASI eksklusif di Puskesmas Rajabasa Indah.
References
(2010).Peran Ayah Dalam Praktik Menyusui.Berita Kedokteran Masyarakat, 26.
Fadjriah, R.N., Suriah, Hamzah, A., (2012). Peran Keluarga dalam Pemberian ASI Eksklusif di Kabupaten Jeneponto.Bagian Promosi Kesehatan & Bagian Administrasi dan Kebijakan Kesehatan, Universitas Hasanuddin.
Fikawati S, Syafiq A, Karima K. (2015). Gizi Ibu dan Bayi.Rajawali Press:Jakarta.
Kemenkes RI. (2017). Buku Saku Nasional Hasil Survey Penilaian Status Gizi Tahun 2017.Kemenkes: Jakarta.
Khomsan, Ali. 2000. Teknik Pengukuran Pengetahun Gizi. Diktat Departemen Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga. Institut Pertanian Bogor: Bogor.
Kriselly, Yarina. (2012). Studi Kualitatif terhadap Rendahnya Cakupan ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kereng Pangi Kecamatan Katingan Hilir Kabupaten Katingan, Propinsi Kalimantan Tengah Tahun 2012. [skripsi]. Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Indonesia.
Novika, Y. (2008). Pengetahuan, Sikap, dan Peranan Ayah Terhadap Pemberian ASI Eksklusif. Program Studi Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor: Bogor.
Pollard, M.(2015). ASI Asuhan Berbasis Bukti.Penerbit Buku Kedokteran. EGC: Jakarta.
Riordan. 2005. Breastfeeding and Human Lactation (3rd ed). Jones and Barlett Publisher : Massachusetts.
Roesli, Utami. (2000). Mengenal ASI Eksklusif. Trubus Agriwidya : Jakarta.
Roesli, Utami. (2011). Durasi Optimal ASI Eksklusif 6 Bulan. Materi presenntasi dalam Seminar Gizi Nasional 2011.Universitas Indonesia.
WHO.(2004). Guiding principles for feeding infants and young children during emergencies. WHO: Geneva.