PRELOADING DAN COLOADING CAIRAN RINGER LAKTAT DALAM MENCEGAH HIPOTENSI PADA ANESTESI SPINAL
DOI:
https://doi.org/10.26630/jkep.v8i2.161Keywords:
Hipotensi, preloading, coloadingAbstract
Banyaknya kasus operasi dengan anestesi spinal dan tingginya frekuensi komplikasi hipotensi pada tehnik anestesi tersebut, serta adanya perbedaan cara mengantisipasi terjadinya komplikasi hipotensi pada anestesi spinal. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahuai perbedaan efektifitas preloading dan coloading cairan RL 15 cc/KgBB dalam mencegah hipotensi pada anestesi spinal. Penelitian ini berdesain kuasi eksperimen. Penelitian dilakukan di kamar operasi RSUD A.Yani Metro pada bulan Desember 2011 – Januari 2012.  Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien yang menjalani operasi dengan tehnik anastesi spinal yang sesuai dengan kriteria inklusi. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik accidental sampling dengan jumlah sampel 30 orang pasien dengan preloading dan 30 orang dengan coloading yang memenuhi kriteria inklusi. Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah metode observasi (pengamatan) dengan instrumen pengumpulan data berupa alat monitor tekanan darah dan MAP serta lembar observasi untuk mencatat hasil monitoring dalam tekanan darah dalam arti setiap 5 menit, dan terjadi hipotensi dan atau tidak hipotensi. Metode analisis data menggunakan analisis univariat dengan distribusi frekuensi dan prosentase dan analisis bivariat menggunakan uji Chi Square (X2). Hasil penelitian menyimpulkan tidak ada perbedaan efektifitas antara preloading dan coloading dalam pencegahan hipotensi pada anastesi spinal (p value: 0, 210). Berdasarkan hasil tersebut Peneliti merekomendasikan kepada rumah sakit untuk dapat menggunakan preloading maupun coloading cairan ktristoloid bagi pasien yang akan dilakukan operasi dengan menggunakan teknik spinal anastesi. Namun demikian lebih disarankan untuk menggunakan preloading, karena angka hipotensinya lebih rendah dibanding coloading.
References
Afrikadi (2010). Perbedaan Efek Preloading Cairan Kristaloid Ringer Laktat 1.500 ml dengan Koloid HES 6% 500 ml terhadap Tekanan Darah dan Nadi Pasien Spinal Anestesi. Yogyakarta.
Bambang Suryono Suwondo, 2001, Pemilihan Cairan Koloid atau Kristoloid, Anestesiologi dan Reanimasi, FK.UGM/RSUP dr. Soedjito, Yogyakarta
Harijanto, E. 2009. Panduan Tatalaksana Terapi Cairan Perioperatif, Perhimpunan Dokter Spesialis Anestesiologi dan Reanimasi Indonesia.
Liguori, G.A. 2007. Hemodynamic Complications, complication in regional anasthesia and pain medicine. 1st Ed.: 43 – 52.
Mojica. 2002. The Timing of Intravenus Crystaloid Administration and Incident of Cardiovasculer Side Effects during spinal anesthesia: The results From a Randomized Controlled Trial. Anesthesia Analgesia. 94:432-437.
Profil Rumah Sakit Umum Daerah Jendral A. Yani Metro, 2010.
Salinas, F.V. 2009. Spinal Anasthesia. A Practical Approach to Regional Anasthesia, 4th ed. : 60-102.
Sunatrio, 2004, Anestesiologi, Bagian Anestesiologi dan Terapi, Intensif, FKUI, Jakarta.
Sunatrio. 2000. Resusitasi Cairan. Jakarta: Media Aesculapius.