FAKTOR RESIKO PADA KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR)
DOI:
https://doi.org/10.26630/jkep.v8i2.152Keywords:
Berat Badan Lahir RendahAbstract
Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap kematian neonatal. Studi pendahuluan di Ruang delima RSUD dr. H.Abdul Moeloek Provinsi Lampung Tahun 2010. menunjukkan bahwa kasus BBLR dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2010 mengalami peningkatan.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kelahiran BBLR. Penelitian ini menggunakan desain kontrol kasus dengan menggunakan data ibu yang melahirkan di Ruang delima RSUD Dr. H.Abdoel Moeloek Provinsi Lampung Tahun 2010. Populasi adalah ibu yang melahirkan bayi dalam kurun waktu 2010. Perbandingan sampel kasus:kontrol adalah 1:1, yaitu minimal 96:96. Analisis bivariat menggunakan uji chi square, sedangkan analisis multivariat menggunakan regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan variabel yang berhubungan dengan kejadian BBLR adalah usia ibu beresiko (p = 0,014), paritas p = 0,018, komplikasi kehamilan p = 0,009, jarak kehamilan p = 0,011, penyakit ibu  p = 0,009, prilaku p = 0,003. Hasil analisis multivariat terdapat 7 faktor yang masuk dalam pemodelan akhir  yang berperanan terhadap terjadinya BBLR, yaitu faktor usia, paritas, jarak kehamilan, riwayat melahirkan BBLR, penyakit yang dimiliki ibu, komplikasi yang disebabkan kehamilan ibu, jumlah janin yang dikandung, dengan faktor yang paling dominan adalah riwayat BBLR. Berdasarkan hasil tersebut peneulis menyaranakan agar dilakukan peningkatan ketrampilan petugas dalam upaya deteksi risiko ibu hamil, memberikan informasi kesehatan, pengisian buku KIA secara rutin. Ibu diharapkan segera melakukan pelayanan antenatal seawal mungkin. Hendaknya ibu hamil dan merencanakan persalinan pada kurun umur reproduksi sehat (20-34 tahun).
References
Bejo, 2009.Hubungan Paritas dengan Kejadian Plasenta Previa di RSUD Genteng – Banyuwangi Tahun 2009, http:// bejocommunity.blogspot.com diakses tanggal 16 November 2010.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia., 2001Rencana Strategis Nasional Making Pregnancy Safer (MPS) di Indonesia, 2001- 2010.
Depkes RI, 2007.Buku Manajemen Masalah Bayi Baru Lahir untuk Dokter, Bidan dan Perawat di Rumah Sakit. Jakarta. IDAI.
Fitri Sondari, 2006. Hubungan Beberapa Faktor ibu dengan kejadian BBLR dirumah Sakit Umum Dr. Hasan Sadikin Bandung.
Hidayat Aziz Alimul, 2008. Pengantar Ilmu Kesehatan Anak untuk Pendidikan Kebidanan, Jakarta : Salemba. Medika.
Informasitips.com, 2010.Ibu Hamil Usia Belia Lebih Berisiko Melahirkan Bayi Prematur. http://informasitips.com di akses tanggal 16 November 2010.
Kasjono HS, Yasril, 2009.Teknik Sampling untuk Penelitian Kesehatan, Jakarta : Graha Ilmu.
Lely Nurlaili, 2007. Beberapa Faktor yang berhubungan ibu dengan kejadian Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) di Kelurahan Kesepuhan Kota Cirebon.
Proverawati, Atikah dan Ismawati, Cahyo, 2010. Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), Yogyakarta, Nuha Medika.
Rahmad, Hadar, 2007.Angka AKI dan AKB di Indonesia Paling Tinggi di Asean, http://primaironline.com diakses tanggal 14 November 2010.
Reihana, 2010.Angka Kematian Bayi di Bandar Lampung Masih Tinggi, http://www.bkkbn.go.id diakses tanggal 16 November 2010.
Ridwan Amiruddin, 2005.Analisis Risiko Pajanan Asap Rokok Terhadap Berat Badan Lahir Di Rs Fatimah Makassar 2005.
Taminah, 2008.Hubungan antara BBLR dengan Terjadinya Asfiksia di Rumah Sakit Umum Daerah Cideres Tahun 2007, http://www.pustaka-zikzik.co.cc diakses tanggal 15 November 2010.