FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN MP-ASI DINI PADA BAYI DI KECAMATAN SUMBEREJO KABUPATEN TANGGAMUS
DOI:
https://doi.org/10.26630/jkep.v8i1.148Keywords:
Bayi, MP-ASI, dukungan keluargaAbstract
Salah satu penyebab terjadinya rawan gizi pada bayi disebabkan air susu ibu (ASI) banyak diganti makanan pendamping ASI (MP-ASI) dengan jumlah dan cara yang tidak sesuai kebutuhan, terutama pada bayi yang berusia kurang dari 6 bulan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pemberian MP-ASI dini pada bayi. Desain penelitian ini cross sectional dengan pendekatan kuantitatif. Populasi adalah ibu yang mempunyai bayi usia 6-12 bulan di Kecamatan Sumberejo. Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 100 orang dan pemilihan sampel dilakukan secara acak sistematik (systematic random sampling). Pengambilan data dilakukan pada bulan September 2011. Analisis statistik yang digunakan adalah univariat, bivariat dengan chi square dan untuk melihat faktor yang paling dominan digunakan uji regresi logistik. Hasil penelitian didapatkan proporsi MP-ASI dini sebesar 33%. Hasil analisis multivariat didapatkan faktor berhubungan dengan pemberian MP-ASI dini pada bayi adalah dukungan keluarga (p value = 0,14) dan sosial budaya (p value = 0,033). Faktor yang paling dominan adalah dukungan keluarga dengan nilai OR 1,621 setelah dikontrol pendidikan ibu, pengetahuan gizi ibu dan sikap ibu. Ibu yang berada di lingkungan dukungan keluarga yang baik (tidak mendukung MP-ASI) mempunyai kecenderungan 1,6 kali lebih besar untuk tidak memberi MP-ASI dini kepada bayinya. Upaya mengurangi pemberian MP-ASI dini dengan meningkatkan dukungan keluarga dengan cara melakukan promosi kesehatan mengenai pemberian MP-ASI yang tepat berupa pemberian informasi, edukasi/pendidikan maupun motivasi untuk pemberian MP-ASI yang tepat dan benar. Memberikan pemahaman yang benar apabila terdapat kebiasaan-kebiasaan yang berlaku di masyarakat yang mendukung pemberian MP-ASI dini.References
Afifah, D. N. 2007. Faktor yang Berperan dalam Kegagalan Praktik Pemberian ASI Eksklusif di Kecamatan Tembalang Semarang. Tesis Gizi Masyarakat, Universitas Diponegoro.
Binns, CDG. et al. 2004. Factors Associated with The Initiation of Breast-feeding By Aboriginal Mothers In Perth. Public Health Nutrition, vol. 7, no. 7, pp. 857-861.
Dinas Kesehatan Provinsi Lampung. 2009. Profil Kesehatan Provinsi lampung Tahun 2008. Departemen Kesehatan Lampung.
Fredd, G.L., Kennard, F.J., Schanler, R.J. 1992. Attitudes of Expectant Fathers Regarding Breast-Feeding, Pediatrics, vol. 90, pp. 224-227.
Hastono, Susanto Priyono. (2001). Analisa Data. FKM UI Depok.
Kementerian Kesehatan RI, 2010. Rencana Aksi Pembinaan Gizi Masyarakat. Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat, JakartA
Krisnatuti, D; Yenrina, R. 2000. Menyiapkanan Makanan Pendamping ASI. Pustaka Pembangunan Swadaya Nusantara : Jakarta.
Notoatmodjo, Soekidjo. 2003, Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Scott, J.A. et al. 2006. Predictors of Breastfeeding Duration: Evidence From a Cohort Study. Pediatrics, vol. 117, pp. 646-655.
Shaker, I., JA Scott, Reid M. 2004. Infant Feeding Attitudes of Expectant Parents: Breastfeeding and Formula Feeding. J Adv Nurse, vol. 45, no. 3, pp. 260-268.
Taveras, E.M. et al. 2003. Clinician Support and Psychosocial Risk Factors Associated with Breastfeeding Discontinuation . Pediatrics, vol. 112, no. 1, pp. 108-115.
World Health Organization. 2001, Infant and young child nutrition: Global strategy for infant and young child feeding, Executive Board EB109/12, Geneva Switzerland, World Health Organization.
World Health Organization. 2001, World Health Report: Reducing Risk, Promoting Healthy Life, Geneva, Switzerland, World Health Organization.
UNICEF, 2009, Child Info: Monitoring The Situation Of Children and Women, dari : www.childinfo.org. 28 Juni