HUBUNGAN PERILAKU KELUARGA SADAR GIZI DENGAN STATUS GIZI BALITA DI KECAMATAN GEDONG TATAAN KABUPATEN PESAWARAN

Authors

  • Bertalina Bertalina

DOI:

https://doi.org/10.26630/jkep.v8i1.144

Keywords:

Kadarzi, Status Gizi

Abstract

Masih banyaknya kasus gizi buruk dan hasil laporan yang jauh dari pencapaian yang telah ditetapkan menunjukkan bahwa asuhan gizi ditingkat keluarga belum memadai.  Dalam keluarga sadar gizi sedikitnya ada seorang anggota yang dengan sadar bersedia melakukan perubahan ke arah yang berprilaku gizi yang baik dan benar.  Selama ini telah dilakukan upaya perbaikan gizi, pemantauan dan penanggulangan gizi buruk, namun. kenyataanya masih banyak keluarga yang belum berprilaku gizi baik sehingga penurunan masalah gizi berjalan lamban. Penelitian ini menggunakan disain cross sectional  dengan jumlah responden 211 keluarga yang mempunyai balita di kecamatam Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran. Data yang digunakan adalah data sekunder. Data diolah untuk diketahu perilaku keluarga sadar gizi dan status gizi balita, sehingga dapat diketahui hubungan perilaku keluarga sadar gizi dan status gizi balita dengan menggunakan analisa chi-squre.  Hasil penelitian menunjukkan 64,9% keluarga adalah keluarga sadar gizi dan status gizi balita berdasarkan TB/U sebanyak 41,7% mempunyai status gizi pendek, dan status gizi balita berdasarkan BB/TB 5,7% mempunyai status gizi kurus. Diketahui pula ada hubungan yang bermakna antara perilaku keluarga sadar gizi dengan status gizi balita (TB/U) dan tidak ada hubungan yang bermakna antara perilaku keluarga sadar gizi dengan status gizi balita (BB/TB). Dari hasil penelitian tersebut, maka saran yang diberikan adalah agar pengelola program gizi meningkatkan kerjasama lintas program dan lintas sektor  dalam penyebarluasan informasi tentang KADARZI dan meningkatkan pengetahuan masyarakat khususnya pengetahuan ibu dalam rangka implementasi KADARZI serta keberhasilan program.

References

Depkes, 2007, Pedoman Operasional Keluarga Sadar Gizi di Desa Siaga. Dirjen Binkesmas Direktorat Bina Gizi Masyarakat.

Depkes, 2008, Pedoman Pemantauan Status Gizi (PSG) Dan Kekuarga Sadar Gizi (Kadarzi), Dirjen Binkesmas, Direktorat Bina Gizi Masyarakat, Jakarta

Dinkes Kabupaten Pesawaran, 2010, Profil Kesehatan Kabupaten Pesawaran tahun 2009.

Jahari, AB, dkk, 2009, Karakteristik Masalah pendek pada balita diseluruh Wilayah Indonesia, Jurnal Gizi dan Makanan, Volume 32, 2009, Bogor.

Kemenkes, 2010, Rencana Aksi Pembinaan Gizi masyarakat 2010-2014, Dirjen Binkesmas, Jakarta.

Nadimin,2009, Gambaran Keluarga Sadar gizi (Kadarzi) dan Status Gizi Anak Balita di Kabupaten Bulukumba, Media Pangan dan Gizi, vol IX, Edisi 1, Januari-Juni 2010 Jurusan Gizi Poltekkes Makassar 2010

Nurhayati, dkk, 2004, Hubungan kesadaran gizi keluarga dengan status Gizi Anak Bawah Dua tahun di Kabupaten Purworejo, Penelitian Gizi dan Makanan Vol 27, no 2 Desember 2004

Nurmala, Nisa. 2009, Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Balita (0-2 tahun) dengan Prilaku Keluarga Sadar Gizi (kadarzi) di Wilayah Kerja Puskesmas Kampung Sawah Kota Bandar Lampung.

Supariasa, I Dewa Nyoman; at all, 2001, Penilaian Status Gizi, Buku Kedokteran EGC, Jakarta.

Zahraini,Yuni,2009, Hubungan Status Perilaku Keluarga Sadar Gizi Dengan Status Gizi Balita 12-59 Bulan di Provinsi Jogjakarta dan NTT, Skripsi FKM UI , Jakarta

Published

2016-08-15