FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU IBU DALAM PERAWATAN MALOKLUSI ANAK USIA 10-14 DI BANDAR LAMPUNG

Authors

  • Bintang H Simbolon

DOI:

https://doi.org/10.26630/jkep.v8i1.142

Keywords:

maloklusi, perilaku ibu, anak usia 10 – 14 tahun.

Abstract

Maloklusi adalah suatu keadaan penyimpangan dari oklusi normal dan menimbulkan masalah fungsi dan estetik seseorang, sehingga memerlukan perawatan ortodonti. Orang tua, khususnya ibu merupakan pendidik pertama dan utama bagi anaknya, sehingga merupakan faktor yang sangat penting dalam perilaku kesehatan bagi anak-anak mereka (Notoatmodjo, 2000). Menurut penelitian Koesoemahardja dkk (1990), prevalensi maloklusi di Indonesia 89,5% dan menurut penelitian Gan Gan dkk (1996) di kotamadya Bandung pada anak Sekolah Menengah Pertama prevalensi maloklusi sebesar 90,79% dan kebutuhan akan perawatan ortodonti 54,4%. Menurut Natamihardja dan Lubis (1999) di Medan, prevalensi maloklusi remaja usia 12 sampai 17 tahun cukup tinggi yaitu 86,3% dari 213 orang yang diperiksa dan kebutuhan akan perawatan ortodonti 59,15%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku ibu dalam perawatan maloklusi anak usia 10 – 14  tahun  di praktik dokter gigi swasta kota Bandar Lampung tahun 2011. Disain penelitian ini adalah potong lintang (cross sectional). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 5 variabel bebas (usia ibu, pendidikan ibu,  pengetahuan ibu (p=0,00), sosial ekonomi dan penyuluhan  kesehatan gigi ) pada  penelitian ini hanya 3 variabel (pengetahuan ibu, sosial ekonomi (p=0,04) dan penyuluhan kesehatan gigi (p=0,00) yang mempunyai hubungan yang bermakna dengan perilaku ibu dalam melakukan perawatan maloklusi anak usia 10–14 tahun di praktik dokter gigi swasta di kota Bandar Lampung tahun 2011, dan faktor yang paling dominan mempunyai hubungan yang bermakna dengan perilaku ibu dalam melakukan perawatan maloklusi anak usia 10–14 tahun di praktik dokter gigi swasta di kota Bandar Lampung adalah  pengetahuan ibu dan penyuluhan kesehatan gigi.

References

Budiharto, 1998. Kontribusi Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Perilaku Ibu Mengenai Kesehatan Gigi. Jakarta, Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia. Disertasi.

Budiharto, 2000. Pengaruh Perilaku Ibu Mengenai Kesehatan Gigi Terhadap Perubahan Status Radang Gusi. Jakarta, JKGUI 7 (Edisi Khusus).

Dewanto, H. 1993. Keparahan Maloklusi Siswa Sekolah Dasar di Pulau Lombok. Dalam KPPIKG VII, FKGUI, Jakarta.

Gan-Gan,P, Soemantri, E.S.S. dan Suwondo, S, 1996. Penelitian Survey Maloklusi Murid-Murid Sekolah Lanjutan Pertama di Wilayah Kodya Bandung. MI Kedokteran Gigi FKG USAKTI, Jakarta.

Graber, T.M, dan Vanarsdall,R.I, 1994. Orthodontics, Current Principles and Techniques Edisi ke 2. Mosby Saint Louis.

Koesoemahardja,H.D., Djajasaputra, W., dan Gandadinata, I., 1990. Survei Epidemiologi Anomali Dento Facial Murid-Murid SD Kelas V dan VI di Daerah Condet DKI Jakarta. Laporan Penelitian, Jakarta, FKG Trisakti.

Moyers, R.E, 1998. Handbook of Orthodontics, Edisi ke 4, Year Book Medical Publisher, Inc, Chicago.

Natamihardja, L., dan Lubis, U.A.,1999. Maloklusi pada Remaja Usia 9 sampai 12 Tahun di Medan. Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Trisakti, Indonesia

Notoatmodjo, S. 1990. Pengantar Perilaku Kesehatan. Depok : Jurusan Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. Jakarta.

________________. Dkk.2000.Pendidikan Promosi dan Perilaku Kesehatan. Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Kekhususan Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Universitas Indonesia, FKM.

Proffit, W.R. dan Fields, H.W. 2000. Contemporary Orthodontic. Edisi ke 3. Mosby.Saint Louis.

Santrock. J.W., 2003. Adolescence Perkembangan Remaja. Penerjemah : S.B. Adelar dan S. Saragih. Erlangga. Jakarta.

Published

2016-08-15