Pijat Tuna Efektif dalam Mengatasi Kesulitan Makan pada Anak Balita

Authors

  • Yusari Asih Jurusan Kebidanan Poltekkes Tanjungkarang
  • Mugiati Mugiati Jurusan Kebidanan Poltekkes Tanjungkarang

DOI:

https://doi.org/10.26630/jkep.v14i1.1015

Keywords:

Kesulitan Makan, Pijat Tuina

Abstract

Masalah yang sering terjadi dalam pemenuhan nutrisi yakni kesulitan makan pada balita yang dapat menyebabkan terjadinya gangguan tumbuh kembang atau stunting.Upaya untuk mengatasi kesulitan makan dapat dilakukan dengan cara farmakologi maupun non farmakologi. Upaya dengan farmakologi antara lain dengan pemberian miltivitamin, sedangkan non farmakologi antara lain melalui minuman herbal/jamu,  pijat, akupresur, dan akupunktur. Masalah dalam penelitian ini adalah tingginya angka BGM dan kejadian keluhan sulit makan pada anak balita yang berkunjung ke BPM.Desain penelitian ini adalah quasi eksperimen yang melibatkan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.Populasi yang digunakan adalah semua anak balita yang ada di wilayah Kecamatan Pagelaran berjumlah 2920 balita, dengan jumlah sampel sebanyak 100 responden. Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner dan perlakuan langsung menggunakan job sheet. Analisis data melalui Uji Tdengan nilai kemaknaan alpha 0,05.  Hasil penelitian menunjukkan rata-rata kesulitan makan pada anak yang dilakukan pijat tuina adalah 3.360 dengan standar deviasi 0,921, sedangkan untuk anak balita yang diberi multivitamin rata-rata kesulitan makannya adalah 2.260 dengan standar deviasi 1.337.  Hasil uji statistik didapatkan nilai p=0,000, berarti dengan alpha 5% terlihat ada perbedaan yang signifikan rata-rata kesulitan makan pada anak balita antara anak balita yang dilakukan pijat tuina dengan anak balita yang diberikan multivitamin. Simpulan dari penelitian ini pijat Tui Na yang dilakukan sesuai prosedur, dengan 8 rangkaian pijat dapat mengatasi kesulitan makan pada balita. Diharapkan agar ibu balita mampu dan rutin menerapkan pijat ini dalam mengatasi kesulitan makan pada anaknya, bidan dapat memberikan edukasi dan pelatihan pada ibu balita sehingga setiap ibu mampu melaksanakan pijat tui na ini.

References

Chung KM, Kahng SW. Pediatric feeding disorders. Dalam: Fisher JE, O’Donohue WT, penyunting. Practitioner’s guide to evidence-based psychotherapy. New York: Springer; 2006. p. 514.

Afiani, L.I., dkk. 2003. Ramuan jamu cekok sebagai penyembuhan kurang nafsu makan pada anak. Jurnal Makara kesehatan, Vol. 7, No 1, Juni 2003. UGM: Yogyakarta

Sukanta, P. Okta. 2010. Akupressur &Minuman untuk MengatasiGangguan Kesehatan Reproduksi.Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Sutarjo, Djoko, 2014. Kesulitan Makan pada Anak.rsudpatikab, co.id. Diakses 29 Mei 2017.

WHO.International classification of disease: feeding difficulties [Internet]; 2012. [Cited 2012, February 20]; Available from: http://www.icd10data.com/ICD10CM/Codes/R00-R99/R50-R69/R63-/R63.3

Widodo, Joko. 2012. Edukasi dan konsultasi sulit makan dan gangguan kenaikan berat badan. Jakarta: Picky Eaters And Grow Up Clinik. http:// pickyeatersclinik.com akses 27 Mei 2017 jam 11.00

Zhen Huan Liu., Li-ting Cen. 2011. Effect Tui Na On Neurodevelopment in Premature Infant. Journal of Acupuncture and Tuina Science.Vol. 11, Issue 1, pp7-12.

Downloads

Published

2018-09-18