Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Tingkat Kecemasan Pasien Tuberkulosis Paru pada Satu Rumah Sakit di Kabupaten Garut
DOI:
https://doi.org/10.26630/jkep.v14i1.1003Keywords:
Kecemasan, tuberkulosis, pengetahuan, usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, status ekonomiAbstract
Tuberkulosis paru adalah masalah kesehatan masyarakat yang penting di dunia. Indonesia adalah urutan nomor 3 di asia dalam jumlah pasien dengan tuberculosis paru (WHO, 2009). Dari beberapa penyakit menular yang ditangani di RSUP Dr.Slamet Garut selama tahun 2013 kejadian pasien tuberkulosis paru masih tinggi sebanyak 2.100 pasien. Salah satu komplikasi tuberkulosis paru adalah gangguan psikologis seperti kecemasan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat kecemasan pada pasien tuberkulosis paru di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. SlametGarut. Penelitian termasuk penelitian deskriptif korelatif dengan menggunakan cross-sectional dengan populasi 62 orang. Teknik pengambilan sampel purposive sampling untuk memperoleh sampel sebanyak 54 orang. Teknik pengumpulan data dengan kuesioner. Analisis ini menggunakan uji Chi - Square univariat dan bivariat. Hasilnya menunjukkan; Ada hubungan antara tingkat pengetahuan tentang tingkat kecemasan (p-value = 0,008), Ada hubungan antara usia dan tingkat kecemasan (p-value = 0,002), Ada hubungan antara jenis kelamin dengan tingkat kecemasan ( p-value = 0,008), Ada hubungan antara tingkat pendidikan dan tingkat kecemasan (p-value = 0,001), Ada hubungan antara status ekonomi dengan tingkat kecemasan (p-value = 0,003). Berdasarkan hasil penelitian, yang perlu ditingkatkan pelayanan keperawatan; konseling tentang tuberkulosis, memberikan dukungan sosial kepada pasien yang lebih tua, memberikan motivasi kepada pasien wanita, dan kerjasama lintas sektoral.
References
Depkes RI. (2012). Profil Kesehatan Indonesia2011.http://www.depkes.go.id.
Dinkes Garut. (2012). Profil Kesehatan Kabupaten Garut 2011 .Dinkes Kab Garut :Garut.
Dinkes Jabar. (2012). Profil Kesehatan Jawa Barat 2011.http://www.depkes.go.id
Hawari.(2006). Manajemen Stress, Cemas, Depresi. Jakarta, FKUI.
Hidayat.(2004). Pengantar Konsep Dasar Keperawatan.Jakarta : Salemba Medika.
Jatman D. (2001).Psikologi Perkembangan Edisi 1.Semarang : Badan Penerbit Diponegoro.
Jaorana, dkk. (2009). Pelatihan Penanggulangan Tuberkulosis Bagi Kader Komunitas. Jakarta: GF ATM-TB ROUND 8.
Manaf, dkk.(2006). Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis, Edisi 2. Jakarta: DEPKES RI.
Nursalam. (2003). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan : Pedoman Skripsi, Tesis dan Instrumen Penelitian. Jakarta : Salemba Medika.
Notoatmodjo.(2007). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan.Jakarta : Rineka Cipta
Potter, P.A, Perry, A.G. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses, dan Praktik.Edisi 4.Volume 2. Jakarta:EGC.
PPTI.(2010). Buku Saku PPTI.www.ppti.info.
Smeltzer, S.C. and Bare, B.G. (2008).Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Edisi 8 Vol.2.Jakarta : EGC.
Stuart, G. W. (2007). Buku Saku Keperawatan Jiwa .Edisi 5. Jakarta.