HUBUNGAN PERILAKU MENYIKAT GIGI PADA MALAM HARI DENGAN TINGKAT KEPARAHAN GINGIVITIS PADA REMAJA DI BANDAR LAMPUNG
DOI:
https://doi.org/10.26630/jkep.v14i2.1307Keywords:
Gingivitis, Menyikat GigiAbstract
Menjaga kebersihan gigi dan mulut dengan cara menyikat gigi diwaktu yang tepat pada malam hari sebelum tidur belum menjadi perilaku masyarakat Indonesia. Hal tersebut tentu saja dapat menyebabkan berbagai masalah, salah satunya adalah gingivitis.Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui Pengaruh perilaku menyikat gigi pada malam hari terhadap terjadinya Tingkat keparahan gingivitis pada remaja Bandar Lampung. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif Analitik dengan pendekatan cross sectional.Menyikat gigi pada malam hari sangat penting dilakukan, karena apabila tidak menyikat gigi pada malam hari penumpukan sisa – sisa makanan yang tertumpuk akan diubah oleh bakteri menjadi asam yang menginflamasi gingiva, keadaan tersebut diperburuk dengan jumlah saliva yang berkurang pada saat tidur sehingga asam yang dihasilkan akan semakin pekat dan kemampuannya untuk merusak semakin besar pula. Hal ini dibuktikan dengan nilai p value 0,000 < α (0,05) sehingga ada pengaruh yang kuat antara kebiasaan menyikat gigi pada malam hari dengan tingkat terjadinya gingivitis pada remaja di Bandar Lampung.
References
Afriza, Zelda Nora. 2007. Hubungan CPITN dengan Frekuensi Menyikat Gigi Usia 17-50 di RT 14 RW 06 Kauman Metro Pusat Kotamadya Metro, KTI Keperawatan Gigi, Poltekkes Tanjungkarang : Bandar Lampung
Djuita, Indah. 1992. Spesifik Protection. Departemen Kesehatan RI. Jakarta: 107 halaman.
Kusumawardani, Endah. 2011. Buruknya kesehatan gigi dan mulut. Siklus. Yogyakarta: 130 halaman.
Machfoedz, Ircham; Asmar Yetti Zein.2005. Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut Anak – Anak dan Ibu Hamil.Fitramaya. Yogyakarta: 90 halaman.
Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan. 1996. Oral Diagnostik. Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan. Jakarta: 122 halaman.
Putri, Megananda Hiranya; Eliza Herijulianti; Neneng Nurjannah.2012. Ilmu Pencegahan Penyakit Jaringan Keras dan Jaringan Pendukung Gigi.EGC. Jakarta: 234 halaman.
Kemenkes. (2014).Riskesdas 2013: Kesehatan Gigi dan Mulut. Tersedia (http://depkes.go.id/ downloads/riskesdas2013/Hasil%20Riskesdas%202013.pdf) (4 Februari 2014)
Setyaningsih, Dwi. 2007. Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut. Sinar Cemerlang Abadi. Jakarta: 55 halaman.
SKRT. 2011. Penyakit Periodontal. Tersedia (http://www.ui.ac.id/ news/archive/5185) (4 Februari 2014)
Sriyono, Niken Widyanti. 2005. Pengantar Ilmu Kedokteran Gigi Pencegahan. Medika. Yogyakarta: 83 halaman.
Susilowati, Aning. 2006. Ilmu Penyakit Gigi dan Mulut.Poltekkes. Semarang:. 30 halaman
UU RI. 2009. Undang – Undang Republik Indonesia No. 36 Tentang Kesehatan. Tersedia. (http://www.depkes.go.id/dowload/UU_Th 2009_Tentang_Kesehatan.pdf) (4 Februari 2014).