Gambaran Efek Samping Obat Beradasarkan Usia, Cara Minum, dan Dosis Obat Metformin pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2
Keywords:
Reaksi obat merugikan (ROM), DM Tipe 2, PuskesmasAbstract
Metformin merupakan obat antidiabetik oral yang umumnya direkomendasikan sebagai pengobatan lini pertama untuk Diabetes Melitus Tipe II ketika kadar gula darah gagal dikontrol dengan perubahan gaya hidup. Penelitian bertujuan untuk mendapatkan gambaran efek samping obat berdasarkan usia, cara minum, dan dosis obat metformin pada penderita diabetes melitus tipe 2 di Puskesmas Rajabasa Indah Kota Bandar Lampung. Metode penelitian Cross-Sectional dengan analisa deskriptif kuantitatif dari data primer berupa wawancara terpimpin menggunakan lembar checklist dan data sekunder berupa dokumen rekam medik pasien diabetes melitus tipe 2 periode April-Mei 2023. Teknik pengambilan sampel Purposive Sampling dengan jumlah sampel 65. Hasil penelitian berdasarkan usia terbanyak 46-65 tahun sebesar 75,38%. Penyakit penyerta tertinggi yaitu hipertensi 62,29%, kondisi penyerta terdapat nyeri sebesar 30,55%, dan pengunaan obat lainnya terdapat kombinasi amlodipine 20,87%, vitamin b komplek 18,13%, natrium diclofenak 9,34%, glibenclamid 8,79%. Pasien yang mengalami efek samping dari metformin ada sebesar 9,23% dan tidak ada sebesar 90,76%. Pasien yang mengalami efek samping 6 responden ESO yang banyak dialami pasien yaitu mual 66,66%, diare 16,66%, dan perut kembung 16,66%. Cara minum obat metformin yang banyak digunakan pasien yaitu sesudah makan sebesar 93,84%, dengan dosis obat 2x500 sebesar 53,84%. Pasien yang mengalami efek samping berdasarkan usia terdapat pada 46-65 tahun ESO mual 66,66%, diare dan kembung masing-masing 16,66%, pada cara minum sesudah makan ESO berupa mual 66,66%, perut kembung 16,66% dan sebelum makan terdapat diare 16,66%, pada dosis obat terdapat pada 2x500 mg dengan ESO mual 50%, diare dan perut kembung masing-masing 16,66%.