HUBUNGAN JENIS KELAMIN BAYI DAN USIA IBU BERSALIN DENGAN KEJADIAN PERSALINAN POSTTERM DI RSUD DEMANG SEPULAU RAYA LAMPUNG TENGAH

Authors

  • Firda Fibrila

DOI:

https://doi.org/10.26630/jkm.v7i2.558

Keywords:

Persalinan Postterm, Jenis KelaminBayi, Usia Ibu

Abstract

Kehamilan posterm atau prolonged pregnancy merupakan kehamilan yang berlangsung sampai 42 minggu atau lebih,  dihitung dari hari pertama haid terakhir. Salah satufaktor penyebab terjadinya kehamilan posttermadalah jenis kelamin janin. Jenis kelamin laki–laki memberikan konrtibusi sebesar 5% lebih banyak dari pada jenis kelamin perempuan terhadap kejadian postterm. Angka pasti kasus postterm ini memang sulit ditentukan. Berdasarkan data di RSUD Demang Sepulau Raya terjadi kecenderungan peningkatan angka ibu bersalin yang mengalami kehamilan postterm setiap tahunnya. Tahun 2012 kejadian ibu bersalin dengan kehamilan postterm 89 orang dari 1,277 ibu bersalin (6,96%), dan tahun 2013 sejumlah 113 orang dari 1179 ibu bersalin (10,77%). Dampak yang tejadi akibat kehamilan postterm adalah menghasilkan bayi besar (> 4000 gr).Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan jenis kelamin janin dan usia ibu dengan kejadian persalinan postterm pada ibu bersalin di RSUD Demang Sepulau Raya Lampung Tengah  Tahun 2013.Metode Penelitian menggunakan survey analitik dan rancangan case control. Persalinan Postterm sebagai variabel dependen serta Jenis kelamin janin  dan usia ibu bersalin sebagai variabel independen. Populasi penelitian ini adalah semua ibu bersalin di RSUD Demang Sepulau Raya Lampung Tengah Tahun 2013 berjumlah 1.179. Berdasarkan perhitungan sampel berjumlah 124 meliputi 62 kelompok kasus dan 62 kelompok kontrol. Teknik pengambilan sampel dengan sistematicrandom sampling.  Data yang digunakan data sekunder, dengan studi dokumentasi,alat ukur checklist. Analisa berupa univariat dan bivariat dengan menggunakan uji chi-square.Hasil penelitian diperoleh distribusi jenis kelamin janin laki - laki sebanyak  58,9% dan usia ibu bersalin berisiko sebanyak 29,77%. Hasil uji statistik hubungan jenis kelamin janin dengan persalinan postterm diperoleh p value = 0,004 (p < α (0,05) dengan OR=3,21 dan hubungan usia ibu bersalin dengan persalinan postterm diperoleh p value = 0,002 (p < α (0,05)dengan OR=3,81.Simpulan penelitian ada hubungan antara jenis kelamin janin dan usia ibu bersalin dengan persalinan postterm. Peneliti berharap Bidan mewaspadai terhadap usia kehamilan ibu pada kehamilan dengan jenis kelamin laki – laki dan usia berisiko. Pengawasan secera intensif saat ibu hamil perlu dilakukan dalam pendeteksian terjadinya resiko persalinan postterm.

References

Cunningham dkk, 2005, Obstetri Williams, EGC, Jakarta

Dahlan, 2010, Statistik Unuk Penelitian, Alfabeta, Bandung

Dinkes Propinsi Lampung, 2011, Profil Kesehatan Provinsi Lampung Tahun 2011, Bandar Lampung

Dinkes Kabupaten lampung Tengah, 2013. Profil Kesehatan Lampung Tengah, 2013,

Manuaba, 2012, Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana, EGC, Jakarta

Mochtar, 2012, Sinopsis Obstetri, EGC, Jakarta

Nadesul, 2005, Agar aman hamil di usia rawan Tersedia[online]: http://www.mailarchive.com [25 April 2014]

Nugroho, 2012, Patologi Kebidanan, Nuha Medika, Yogyakarta

Nuning, 2008, Pentingnya Menjaga Keseimbangan Hormon, Tersedia [online] http://happimommi.wordpress.com [25 April 2014]

Oxorn, 2010, Ilmu Kebidanan, Patologi dan Fisiologi Persalinan, YBPSP, Jakarta.

Prawiroharjo, 2010, Ilmu Kebidanan, YBPSP, Jakarta

Puji, Siw, Tri, 2010, Janin Laki-laki Lebih Tahan Stres Ketimbang Janin Perempuan, Tersedia [online]: http://www.republika.co.id/ [28 April 2013]

Wahid, 2013, Faktor– faktor yang berhubungan dengan kejadian kehamilan serotinus di Rumah Sakit Umum Daerah Pangkep, Tersedia [online]:http://library.stikesnh.ac.id[25 April 2014].

WHO, 2010, World Health Statistic, WHO, France.

Yasinta, 2011. Hubungan antara usia dengan kejadian kehamilan postterm di RSU Jendral Ahmad Yani Tahun 2010. KTI Program D.III Kebidanan Metro.

Published

2017-09-26