Hubungan Hipertensi dan Kurang Energi Kronis dalam Kehamilan dengan Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah di Wilayah Kerja Puskesmas Purbolinggo Kabupaten Lampung Timur Tahun 2013

Authors

  • Prasetyowati Prasetyowati

DOI:

https://doi.org/10.26630/jkm.v7i2.556

Keywords:

Hipertensi, KEK dan BBLR

Abstract

Kematian bayi di Kabupaten Lampung Timur tahun 2012 yang terbesar disumbangkan oleh BBLR dengan prevalensinya sebesar 58%. Terdapat peningkatan  tren prevalensi angka kejadian BBLR di Lampung Timur tiga tahun terakhir. Tahun 2011 sebesar 1,11%, pada tahun 2012 sebesar 1,538% kemudian semakin meningkat pada tahun 2013 sebesar 2,3%. Berdasarkan hasil pra survei, prevalensi kejadian BBLR di Puskesmas Purbolinggo tahun 2013 masuk kedalam tiga besar penyumbang angka kejadian BBLR di Lampung Timur yaitu sebesar 5,2 %. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya BBLR diantaranya nutrisi tidak adekuat dan hipertensi dalam kehamilan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara hipertensi dan kekurangan energi kronis dalam kehamilan dengan kejadian bayi berat lahir rendah di wilayah kerja Puskesmas Purbolinggo Kabupaten Lampung Timur Tahun 2013. Jenis penelitian analitik kuantitatif dengan rancangan penelitian case control. Populasi kasus dalam penelitian ini adalah seluruh bayi berat lahir rendah di Puskesmas Purbolinggo Lampung Timur sebanyak 48 BBLR dan Populasi kontrol dalam penelitian ini adalah seluruh bayi berat lahir normal di Puskesmas Purbolinggo Lampung Timur sebanyak 880 BBLR. Jumlah sampel kasus dan kontrol masing- masing sebanyak 39, teknik pengambilan sampel kasus dengan metode consecutive sampling dan sampel kontrol dengan menggunakan metode systematic random sampling. Pengumpulan data dengan metode dokumentasi dan alat ukur ceklist. Analisis  data yang digunakan adalah analisis univariat dan bivariat, pengolahan data dengan uji statistik chi-square. Hasil analisis didapatkan distribusi frekuensi hipertensi pada ibu hamil sebesar 14,1%, KEK 17,9%. Hasil uji statistik hubungan hipertensi dengan kejadian BBLR didapatkan p value 0,050 (≤ 0,05), OR = 5,550. Hubungan KEK dengan kejadian BBLR didapatkan p value 0.008 dan OR= 8,222. Kesimpulan penelitian menunjukan bahwa ada hubungan antara hipertensi dan KEK dalam kehamlan  dengan kejadian BBLR di wilayah kerja Puskesmas Purbolinggo Lampung Timur tahun 2013.

References

Afrina, Nyimas Nurfita. 2013. Hubungan Hipertensi dan Kejadian Berat Bayi Lahir Rendah di RSUD Ahmad Yani. KTI Diploma, Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang Program Studi Kebidanan Metro, Lampung.

Ariawan, Iwan. 1998. Besar Dan Metode Sampel Pada Penelitian Kesehatan. Jakarta: Universitas Indonesia

Departemen Kesehatan, 2013, Kesehatan Ibu [online]. (http://www.kesehatanibu.depkes.go.id/archieves/678) [22 Desember 2014]

Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Timur 2013, Profil Kesehatan Lampung Timur 2012

Dinas Kesehatan Provinsi Lampung 2013, Profil Kesehatan Lampung 2012

Gibney, J Michael, at all. 2009. Gizi Kesehatan Masyarakat. Jakarta: EGC

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 2012. Survei Demografi Kesehatan

Indonesia 2012. Jakarta

Kementerian Republik Indonesia, 2013, Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2012. Jakarta

Levena, Kenneth. 2009. Obstetri Williams. Jakarta: EGC

Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri. Jakarta: EGC

Mustika.Hidayati, 2005. Kurang Energi Kronis Dan Anemia Ibu Hamil Sebagai Faktor Risiko dengan kejadian BBLR. [online]. (2005.http://mayang10.files.wordpress.com/2010/03/jurnal-2.pdf) [24 Februari 2014]

Proverawati, Atikah, Siti Asfuah. 2009. Buku Ajar Gizi Untuk Kebidanan. Yogyakarta: Nuha Medika

Saifuddin, 2006, Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta

Sediaoetama. 1999. Ilmu Gizi. Jakarta: Universitas Indonesia

Soetjiningsih.1995. Tumbuh kembang anak. Jakarta: EGC.

Supariasa. (2002). Penilaian Status Gizi. Jakarta : EGC.

Published

2017-09-26